Backsound : Wendy ft. Yook Jidam - Return (School 2015 OST)
Jangan lupa vote dan
komen ya!
•••Di koridor yang penuh dengan murid-murid berlalu-lalang, Milo melesat dengan skateboardnya. Wajah kalem itu tak luput dari pandangan siapapun, pagi ini Milo seperti biasanya terlihat kalem, kedua telinganya tersumpal earphone, mulutnya bergerak mengunyah permen karet. Pandangan lurus ke depan seolah fokus dengan laju skateboardnya. Orang-orang berbisik membicarakannya, memujinya, bahkan ada yang menyapa. Namun tetap Milo seolah menganggap di sekitar tidak ada orang sama sekali.
Laju skateboad itu berhenti kala seorang gadis cantik menghadang jalannya, Milo menatap gadis itu, hal yang dibenci para siswi lainnya karena gadis itu selalu saja mendapat lirikan dari Milo. Kini keduanya menjadi pusat perhatian, semua orang di koridor mulai memerhatikan mereka. Bagaimana tidak? Qilla—seorang adik kelas yang terkenal imut dan cantik di sekolah—selalu mengejar-ngejar Milo, siswi-siswi jengah dengan sikap adik kelas itu. Dia selalu saja ada cara agar bisa dekat dengan Milo. Dia adalah anak dari salah satu guru di sekolah ini, kekuasaan orangtuanya menjadi salah satu cara agar dia bisa terpandang di sekolah ini.
Qilla tersenyum manis, dengan tidak sopannya mencabut sebelah earphone dari telinga Milo. "Pagi, Kak Milo! Udah sarapan belum? Kalau belum ke kantin bareng yuk! Qilla juga belum sarapan nih."
Milo dengan kalemnya tetap mengunyah permen karet itu sambil menatap Qilla seolah memberi isyarat agar gadis itu menyingkir dari pandangannya. Tapi Qilla masih menampilkan senyum manisnya seolah tidak mengerti arti tatapan itu malah kini kedua pipinya memerah, dia salah tingkah ditatap Milo seperti itu.
"Ayo, Kak!" Qilla menggangdeng tangan Milo, belum sempat Milo menepis sebuah tangan lain sudah menepisnya terlebih dahulu. "Ish! Kak Zarel apaan sih?" Qilla menatap cowok yang berdiri di sampingnya, kesal.
"Gue udah peringatin ke lo supaya nggak deket-deket sama Qilla!" Zarel merangkul pundak Qilla, menariknya mendekat. "Dia punya gue!"
"Ish! Kak Zarel tuh apa-apaan sih? Kapan Qilla jadi miliknya Kak Zarel? Jangan mimpi ya! Qilla nggak mau sama Kak Zarel!" Qilla melotot menatap Zarel kesal, cowok itu selalu saja mengganggunya kalau dia mau berduaan sama Milo.
Zarel menggeram kesal, menatap Milo dengan tatapan marah kemudian dia menarik kerah seragam Milo. "Lebih bagus lo keluar dari sekolah ini!"
Milo hanya menatap Zarel, seolah berkata, "Ini orang rusuh amat." Dia menepis tangan Zarel, dia tidak suka dengan sikap kurang ajar cowok itu. Dia tidak mau kesalahan sebelumnya kembali terulang karena ulah cowok di depannya ini, saat itu Zarel marah pada Milo karena menurutnya Milo selalu saja mengganggu Qilla akhirnya mereka berkelahi. Zarel tidak terima dengan posisi Milo yang selalu dipuji murid-murid sekolah dan Qilla yang selalu berpihak padanya, sedangkan Milo tidak suka wajah tampannya dipukul sembarangan. Baku hantam itu membuat keduanya dihukum membersihkan koridor hingga kinclong, dan Milo benci dihukum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret of Radmilo
Teen FictionRadmilo adalah seorang cowok misterius yang memiliki banyak rahasia dalam hidupnya. Dia suka menyendiri, jarang sekali berbicara, penyuka lemonade. Skateboard dan musik bagai teman yang selalu menemaninya ke mana pun. Milo tampan dan wajahnya kalem...