7 - Terjebak

12.6K 1.5K 33
                                        

Backsound : LeeSA - Always You
Vote dan komen yaa!

Backsound : LeeSA - Always YouVote dan komen yaa!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••

"Bapak ingin bertemu orangtuamu."

Milo terdiam, kedua matanya menatap ke arah jendela di sampingnya. Tiap kali dia memiliki masalah di sekolah tidak bisakah tidak usah menyangkutkan dengan orangtua? Lagipula jika dipaksa sekalipun tidak akan ada yang datang, dan Milo tidak tahu harus menghubungi siapa. Neneknya? Jelas tidak, Milo tidak akan pernah tega melihat wanita renta itu datang jauh-jauh hanya untuk mengurus hal yang tidak penting.

"Sebenernya di mana orangtua kamu?" tanya Pak Rudi yang masih belum mendapat jawaban apapun. "Apa orangtuamu sibuk?"

"Urusan Bapak hanya dengan saya, nggak usah membawa orangtua."

Itu jawaban yang sama tiap Milo mendapat masalah dan pihak sekolah ingin bertemu orangtuanya. Pak Rudi mendesah pelan, sebenarnya ada apa dengan Milo? Dia hanya perlu menghubungi orangtuanya dan menyuruhnya untuk datang tapi kenapa begitu sulit? Dari pertama dia bersekolah di sini tidak ada yang mengurus keperluannya selain hanya dirinya sendiri. Mulai dari rapat orangtua, menerima rapot, dan segala yang menyangkut dengan orangtua.

Tiga tahun Rudi penasaran dengan Milo dan selalu tidak berhasil mendapat jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang berkeliaran di benaknya. Pria itu mendekat, menatap intens wajah muridnya itu. Tidak asing. Namun pribadinya sangat asing, ini aneh.

"Ada yang kamu sembunyikan? Coba ceritakan masalahmu."

Kedua mata Milo menajam. Dia mulai tidak suka pembahasan seperti ini, lantas dia beranjak dari duduknya, membungkuk sedikit untuk memberi salam kemudian melangkah pergi dari ruang konseling itu meninggalkan Pak Rudi yang tetap terdiam di tempat.

Milo berjalan cepat menuju minimarket dekat sekolah untuk membeli minuman kesukaannya. Dia masih merasa pengap sejak kakinya memutuskan meninggalkan ruangan itu. Pak Rudi masih seperti dulu, selalu berusaha mengorek informasi tentang dirinya. Milo benci itu. Seharusnya guru itu tau aturan.

Ia menghembuskan napas pelan menimbulkan kepulan asap tipis. Udara saat ini cukup dingin tapi tidak mengurungkan niatnya untuk membeli minuman favoritnya. Sebentar lagi dia sampai di minimarket tapi tiba-tiba seseorang menghantam pundaknya sekejap membuat kesadaran Milo hilang.

•••

"Arghh..." Milo mengerang, mengerjapkan mata saat yang dia lihat di sekelilingnya gelap. Dia bergerak tapi sulit, tangannya diikat ke belakang dan kakinya ikut diikat.

Di mana dia sekarang? Milo berontak tapi tidak merubah apapun dia tetap duduk di kursi dengan keadaan terikat. Cowok itu mendengus, lucu. Sekarang dia sedang diculik kah? Lalu sebentar lagi tubuhnya akan hancur, dan dia akan mati. Ini yang disebut takdir?

Secret of RadmiloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang