Backsound : BTS - Spring Day
Jangan lupa vote dan komen ya!•••
"Jov-Jov, otak lo makin gila tau nggak? Ngapain kita sembunyi di sini sih? Mending langsung masuk terus ketuk pintunya."
"Diem! Protes mulu." Jovan menarik mantel yang dipakai Reynal saat dia hendak beranjak untuk masuk ke dalam perkarangan rumah itu.
Malam ini udara terasa sangat menusuk kulit bahkan membuat kepulan asap tipis keluar dari mulut, mereka mengeratkan mantelnya, berjongkok di semak-semak yang berada di depan rumah Milo. Kata Jovan mereka harus menunggu di sini, karena dia yakin Milo akan keluar lalu begitu Milo keluar mereka seperti biasanya akan mengikuti ke mana cowok itu pergi.
"Gimana kalau dia nggak keluar, goblok?! Kita kayak orang gila tau nggak diem di sini, dingin-dinginan," maki Reynal kesal.
"Ya gusti, mending gue bobo enak di Kasur sama mainan baru, jelas-jelas bagi kehangatan." Alex mengeluh sambil mengusap-usap tangannya yang sudah terasa sangat kedinginan, tau begini dia akan meminjam sarung tangan milik Jovan, tidak peduli baunya sebusuk apa yang penting dia tidak kedinginan.
"Ngeres mulu otak lo!" Riza menoyor kepala cowok itu.
"Otak lo ngeres! Orang mainan baru gue si cantik," jawab Alex kesal yang langsung mendapat tatapan horror dari ketiga sahabatnya.
"Lo beli boneka buat nganu?!" tanya Jovan dengan tatapan horornya yang diberi anggukan oleh Riza dan Reynal. "Kemarin lo bilang duit lo abis buat beli boneka itu? Lo waras?"
Alex ternganga, kemudian tawanya meledak. "Lo pikir gue rela abisin duit buat beli boneka cuman buat ngelampiasin napsu? Goblok bener dah, Jov! Si cantik itu kucing gue yang baru gue beli kemarin!"
"Astaga! Saking nggak ada cewek lagi yang bisa lo ajak anuan, lo pindah ke kucing? Yah, makin goblokan lo!" Riza menggeplak kepala Alex kuat-kuat guna menyadarkan cowok itu.
Alex mengusap wajanya frustrasi dan pasrah. "Sabar aja gue kena nista mulu."
Brak!!!
"Anjing!"
"Woi!"
"Setan!"
"Duh gusti, kaget!"
Keempat cowok itu berteriak kaget langsung beranjak dari posisi jongkok kala tempat sampah yang berada di dekat mereka ditendang oleh seseorang begitu keras hingga menimbulkan bunyi yang mampu membuat orang penyakit jantung langsung meninggal. Keempat cowok itu menoleh ke arah seseorang itu yang kini berdiri dengan wajah tenang sambil menenteng skateboard, kemudian beralih menatap tempat sampah yang menggelinding di dekat mereka.
Krik.
Tidak ada yang berani angkat bicara, di antara mereka hening sampai-sampai udara dingin semakin terasa. Keempat cowok itu masih menetralkan degub jantungnya, sedangkan Milo hanya diam. Mereka pikir Milo ada di rumah sehingga mereka tidak merasa waswas tapi kehadiran Milo yang tiba-tiba seperti ini membuat mereka terkejut bukan main ditambah dengan tempat sampah yang ditendang seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret of Radmilo
Teen FictionRadmilo adalah seorang cowok misterius yang memiliki banyak rahasia dalam hidupnya. Dia suka menyendiri, jarang sekali berbicara, penyuka lemonade. Skateboard dan musik bagai teman yang selalu menemaninya ke mana pun. Milo tampan dan wajahnya kalem...