Chapter 2

2.4K 123 5
                                    

#author

Universitas indonesia sudah ramai, karena para mahasiswa sengaja datang awal,untuk mengetahui hasil kelulusan mereka,begitu pula zahra. Setelah diantar oleh sopir pribadi nya ia pun langsung melangkah menuju kelas nya.
Sesampainya  di kelas, seperti biasa para sahabat zahra yaitu Queenla, Alhia,Karina,dan humairah. Selalu membahas mengenai seorang pangeran yang baru-baru ini lagi viral  yaitu pangeran hamdan al maktoum.
"Ra, sini deh kamu udah lihat nggak berita terbaru sheikh hamdan??" Dengan semangat nya Queenla menunjukkan HP nya kepada zahra.
"Emang nya ada apa??"
"Ni si pangeran baru- baru ini sedang mencoba permainan baru di dubai." Gubris humairah
"Permainan apa?? Sampai segitu nya kalian??" Tanya zahra penasaran.
"X-line"jawab Karina,yang masih menatap HP.
"X-line permainan macam apa itu, baru pertama kali dengar??"tanya zahra bingung
"Itu loh,seluncur nya pakai tali dari burj al Arab sampai ke dubai mall"
"Wow, panjang banget " ucap zahra dengan mulut mengaga.
"Udah-udah daripada memikirkan pangeran yang mustahil untuk di dapat mending sekarang kita mikirin, bagaimana hasil ujian kita" Aliya yang dari tadi diam, sekarang angkat bicara, karena ia memang tidak begitu suka dengan khayalan teman- teman nya.
"Baiklah buk boss, ayo kita keluar!" Kata ku sambil menarik tangan Aliya.
"Let's go guys"
----------------------------------------
Setiap hari pasti selalu ada perempuan yang meminta foto dengan hamdan, selain karena ganteng mereka ingin berkenalan dengan pangeran mahkota dubai itu, mana tau dari banyak nya perempuan itu ada yang memikat hamdan.
"Paman, bisakah kita langsung pulang saja?? Aku pusing melihat wanita-wanita ini!"
"Tapi mereka hanya ingin berfoto dengan mu??"
"Tapi aku sangat lelah! Sudah ku bilang kalau aku nggak mau ada yang tau identitas ku kalau lagi di luar rumah!" Gerutu hamdan
"Baiklah yang mulia, mari kita pulang"
Mereka pun pulang ke istana hamdan zebeell palace.
"Hamdan apa kau mau makan dulu??"tanya unclee saeed
"Tidak paman, aku mau mandi saja"
"Baiklah"

#hamdan

"Setiap hari selalu saja wanita -wanita  yang membuat aku pusing. Andai aku bukan bangsawan, akan kah ada wanita - wanita yang mengejarku??"batin hamdan

"Astagfirullah, aku tak boleh seperti ini. Itu tanda nya aku tidak bersyukur."

Belakangan ini, aku memang lagi badmood. Pertunangan ku dengan sheikha shaika memang batal karena ia yang rela menikah dengan pangeran Arab. Itu masih membuat ku merasakan sakit hati. Tapi ini tidak boleh berlanjut. Aku harus bisa move on dari nya.

"Ibu bolehkah Minggu depan aku berlibur??"
Sheikha hind yang sedang menonton TV langsung menatap anaknya itu dengan lembut
"Berlibur??kau mau pergi Kemana??bagaimana pekerjaan mu??? "
"Aku ingin ke Eropa. Untuk menenangkan pikiran ku. Dan urusan pekerjaan, itu sudah selesai ku kerjakan dan sisa nya tinggal ahmed yang melanjutkan."
"Baiklah kalau begitu. Aku akan memberitahu ayah mu"
"Tidak perlu. Aku sudah memberitahu ayah, ia setuju kalau aku berlibur"
"Tapi aku juga harus menelepon dubes kita disana, supaya dia bisa mempersiapkan semuanya."
"Tidak ibu. Aku akan pergi sebagai fazza, bukan sebagai pangerna mahkota. Aku tidak ingin masyarakat disana mengetahui identitas ku. Aku ingin berlibur dengan nyaman."
"Tapi kan keselamatan mu itu penting, nak"
"Aku tau ibu, makanya ayah sudah memerintahkan bodyguard untuk mengawali ku di Eropa . Dan mereka akan berpakaian seperti orang biasa."
"Oke lah. Yang penting kamu bahagia. " jawab sheikha hind.
------------------------------------------
#zahra

Saat-saat yang ditunggu- tunggu tiba. Aku mendapatkan nilai terbaik di kampus ku, dan ini sangat membuat ku bahagia.
"Selamat sayang ku" ke empat sahabat ku memberi ku ucapaan selamat dan juga mahasiswa lainnya.
"Yee, sekarang kita sudah lulus. Jadi kita harus merayakan nya " teriak Queenla yang sangat histeris, karena dia memang sangat menanti hari ini.
"Iya-iya. Berarti sekarang kita harus melakukan rencana yang telah kita buat." Sahut humairah
"Right. Sekarang kita akan liburan ke Eropaaa" pekik Aliya.
"Oke, tapi sekarang kita harus pergi makan dulu. Perut aku sudah dari tadi minta diisi."bisik Karina
"Iya benar banget. Ayo kita makan"jawab spontan karena memnag dari tadi perut ku tidak bisa di ajak kompromi

#author

Mereka pun makan bakso yang tempatnya berada di kaki lima jalan Slamet Riyadi,Jakarta. Zahra pun tidak pernah merasa jijik atau kotor makan di kaki lima, walaupun ia berasal dari kaum bangsawan. Ia menikmati hidup nya sebagai irang biasa, walaupun tak di pungkiri bahwa di dalam lubuk hatinya, ia menyimpan rindu kepada keluarganya di brunei.
"Oh ya. Aku sudah memberitahu kedua orang  tua ku mereka ngijinin aku untuk pergi berlibur." Karina yang masih mengunyah angkat bicara.
"Aku juga"sahut Queenla
"Kalau aku juga. Tapi dengan syarat harus bawain oleh-oleh buat semua"sambut humairah
"Kalau aku boleh-boleh aja"tambah Aliya
"Oh bagus dong"pekik histeris humairah
"Kalau kamu gimana ra??"tanya Queenla kepada zahra. Dan zahra pun hanya diam menikmati makanan nya.
"Ra, kamu kenapa?? Jawab dong pertanyaan Queenla."tanya humairah sambil memukul pelan lengan zahra.
Zahra pun masih dalam diam nya. Setelah makan barulah ia angkat biara.
"Kalian ini kalau makan itu tidak boleh berbicara, tauu!"omel zahra kepada teman2 nya.
"Ooo jadi dari tadi kamu memang sengaja diam?"tanya Alia geram
"Iya lah. Karena kata ibuku tidak baik kalau sedang makan itu sambil berbicara."
Sahabat zahra hanya bisa memanyunkan bibir nya.
"Oooo sudah sudah. Baiklah aku akan minta izin sama orang tua ku dulu." Jawab zahra santai
"Apa! Jadi kamu belum memberitahu orang tua mu??"balas humairah
"Tentu saja belum. Kalian kan tau kalau orang tua ku itu sangat hati-hati kepadaku. Karena Iyaa....." Zahra langsung menutup mulutnya. Diam. Hanya itu yang bisa ia lakukan karena tadi ia hampir keceplosan.
"Karena mereka apa??"desak Alia dan Karina bersama. Merasa di intimidasi, akhirnya zahra pun mengatakan bahwa orang tuanya sangat sayang padanya.
"Owh jadi itu. Ya kan kamu bisa bilang kalau kita mau refreshing soalnya udah lulus kuliah" Queenla langsung membuka suara. Dan hanya anggukan yang didapat oleh mereka berempat.
"Pokoknya kamu harus ikut. Nggak boleh nolak. Ini udah perjanjian kita berlima!!! Ingat. Setelah kamu memberitahu orang tua mu. Kamu langsung kabari kami!!!!" Humairah memaksa zahra dengan nada yang memaksa  tapi lembut.
"Oke teman teman aku akan memberitahu kalian."uca zahra
Perbincangan mereka berakhir sampai disitu. Dan mereka pun pulang Kerumah nya masing-masing.

Bismillahirahmanirahim
Assalamualaikum wr.wb semua. Ini merupakan wattpad pertama aku. I hope You like ya guys😘😘

Mr. Hamdan Al- maktoum & Mrs. Zahra Al- nameera BolkiahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang