Biru, aku rindu. Sampai ingin menangis rasanya. Tapi tidak ada yang bisa aku lakukan selain merasakannya saja. Aku tidak punya alasan ataupun kesempatan untuk menghubungimu.
Biru, rasanya sakit sekali. Aku lelah tertawa padahal hatiku rasanya hampa. Aku lelah bahagia padahal sebenarnya tidak. Aku lelah bersandiwara.
Biru, kenapa bahagiaku harus berpusat kamu? Kenapa aku tidak bisa bahagia tanpa kamu? Dan kenapa aku tidak bisa biasa saja?
Aku ingin tetap bisa tertawa tanpa kamu penyebabnya. Aku ingin tetap bisa bahagia tanpa ada kamu di dalamnya. Biru, aku ingin menerima kenyataan bahwa kau bukan untukku. Tapi semogaku masih menginginkanmu.
Biru, aku rindu? Aku harus bagaimana? Sayangnya semua hal mengenaimu bagiku bukanlah hal yang sederhana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kepada biru
PoesíaBiru, aku belajar satu hal menyakitkan tapi tidak bisa aku elakkan. Ialah perasaan. Aku belajar bahwa seingin apapun aku memilikinya, dia tetap tidak bisa aku genggam. Dia terlalu jauh. Bahkan ketika dia tengah hadir menghiburku pun dia tetap terasa...