Aku menamai diriku candu, sedang kau adalah kata baku yang membuatku selalu rindu.
Jam di dinding sudah menunjukan pukul tengah malam, riuh kenang serta bayangmu mulai berpesta dikepalaku, dengan rasa sesak dalam dada sebagai lagu penggiringnya.
Ini aku, masih berada pada tempat pertama kali kita bertemu. Masih mencintaimu. Entah benar atau pun salah, rasa ini tidak seharusnya musnah. Aku pernah bahagia karenamu, lalu mengapa akhirnya harus melupakanmu.
Senyum yang kau ukir, terlalu dalam untuk ku kikis habis. Aku tak bisa, walau kau sudah jauh berjalan. Tak lagi menengok kebelakang. Aku tetap tak bisa. Mencintaimu adalah harga mati yang harus aku bayar dengan atau tanpamu disini.
![](https://img.wattpad.com/cover/139327159-288-k315067.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepada biru
ŞiirBiru, aku belajar satu hal menyakitkan tapi tidak bisa aku elakkan. Ialah perasaan. Aku belajar bahwa seingin apapun aku memilikinya, dia tetap tidak bisa aku genggam. Dia terlalu jauh. Bahkan ketika dia tengah hadir menghiburku pun dia tetap terasa...