Chapter 5

817 105 10
                                    

*Tolong beri tahu jika ada typo. Terima kasih. ^^

***

Inka tersenyum puas, cewek itu lalu menoleh kearah Chanyeol dengan senyum malu-malu dan melihat kearah Silva lagi. "Sil, kayaknya aku suka sama Chanyeol deh. Kamu maukan bantuin aku?" tanya Inka penuh harap keapada Silva yang kini menghentikan kunyahannya.

Silva lalu tersenyum senang, "Kalau gitu kamu aja yang duduk sama dia. Biar aku duduk sama Naya!" ujar Silva penuh semangat.

Inka terdiam, cewek itu terlihat tengah memikirkan ucapan Silva. "Enggah deh, rasanya aku belum siap kalau tiba-tiba duduk sama Chanyeol. Lagian nanti bakalan kelihatan banget kalau aku suka sama dia," terang Inka yang membuat Silva merengut kesal.

Gagal sudah rencananya untuk rolling tempat duduk. "Yaudah, kalau gitu aku nggak bisa bantuin kamu. Cara satu-satunya buat bantuin kamu adalah kita rolling tempat duduk," kata Silva yang setengah mendesak agar Inka mau bertukar tempat duduk.

"Ih! Kok gitu sih!" Inka berucap tak terima. Ia hendak berucap lagi, namun urung saat melihat Chanyeol, Kai, dan Baekhyun berjalan kearah mereka. Dalam hati Inka begitu berharap jika Chanyeol akan duduk di sampingnya. Namun, ia harus menelan kekecewaan saat Chanyeol dengan sikap santainya duduk di samping Silva yang sudah menyelesaikan makanannya.

 Namun, ia harus menelan kekecewaan saat Chanyeol dengan sikap santainya duduk di samping Silva yang sudah menyelesaikan makanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cepet banget makannya marmut," komentar Chanyeol pada Silva yang tengah menyeruput es jeruknya.

"Diem curut," balas Silva yang membuat ketiga orang disana, kecuali Chanyeol terdiam beberapa saat. Dalam pandangan Baekhyun, Kai, dan bahkan Inka, Silva adalah gadis yang hampir tidak pernah berkata kasar. Atau mungkin selama ini tidak pernah ada yang berbicara kasar dengannya. Silva adalah gadis yang diam jika tidak ada yang perlu dibicarakan, ia lebih sering menjadi pendengar dan baru membuka mulut saat membahas yang memang benar-benar Silva ketahui. Cewek itu juga selalu terlihat sibuk dengan aktivitas osis, dan ekstra kulikuler-nya. Dan mendengar Silva berkata curut kepada seorang cowok yang mengaku baru kenal dengannya adalah hal yang cukup—aneh.

"Lihat tuh, punya Inka aja masih banyak, punya kamu udah ludes aja. Cewek tuh kalau makan harus pelan-pelan," tutur Chanyeol sok menggurui.

Silva memutar bola matanya kesal, ia begitu menahan diri agar tidak menjawab ucapan Chanyeol dengan kata-kata kasar yang sudah berada di ujung lidahnya. Memang kenapa kalau ia makannya cepat, Suho bahkan sangat senang saat melihat dirinya makan dengan cepat. Terlihat lahap, dan hal itu membuat Suho begitu senang mengajak Silva melalukan wisata kuliner. Lalu akan marah-marah tidak jelas jika Silva menolak ajakan Suho dengan alasan takut gemuk.

"Makanan itu harus dikunyah antara lima sampai sepuluh kali, jangan asal telen aja!" kata Chanyeol menambahkan.

"Caraku makan, bukan urusan kamu!"

Memoar [PCY-Suho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang