"Jin, salam gue buat Nancy udah lo sampein belum?"
"Udah."
"Dia jawab apa?"
"Wa'alaikumsalam."
"Itu beneran dia apa lo yang jawab?"
"Gue."
Resiko punya tetangga dan teman kecil yang cantiknya nggak wajar ya gini. Nggak di kelas, di kantin, bahkan di toilet, ada aja yang nanyain atau kirim salam ke Nancy.
Woojin udah hapal kalau hampir semua teman cowoknya tergila-gila pada Nancy. Atau mungkin cowok satu sekolah, sampai guru, penjaga perpus, hingga satpam gerbang.
Bahkan sejak dulu ia sudah biasa jadi kurir kalau ada yang mau ngasih sesuatu ke Nancy. Dari mulai surat cinta, cokelat, atau bunga pas valentine. Dan biasanya, surat dan bunganya ia berikan ke Nancy, cokelatnya ia makan sendiri.
Temen yang cewek juga sama aja. Malah lebih parah dengan rasa iri dan dengkinya.
"Woojin, bilangin ke Nancy jauh-jauh dari cowok gue."
"Cowok lo aja suruh pindah sekolah biar jauh."
Atau yang agak mendingan.
"Jin, Nancy makannya apa kok dia langsing?"
"Rumput."
Tapi lebih banyak yang bikin frustasi.
"Jin, Nancy pakai bedak apa bisa putih gitu?"
"Nanti gue tanyain, gue juga mau pakai biar ikutan putih."
Lebih ngeselinnya lagi, Nancynya sendiri suka nggak nyadar kalau dia cantik. Suka nggak nyadar kalau banyak cowok yang naksir. Ke mana-mana lebih sering nempel Woojin dan nggak pernah malu walaupun tingkah Woojin suka malu-maluin.
"Kenapa sih lo nggak punya cowok aja?"
Pernah suatu kali Woojin protes karena disuruh nganterin ke tempat les renang di minggu pagi saat ia baru bangun.
"Cariin gue cowok dong."
Dan Woojin nganggepnya beneran. Hampir ia comblangin Nancy dengan Guanlin, tapi ia malah didiemin berhari-hari. Katanya minta dicariin cowok, dicariin cowok malah marah.
Habis itu nggak pernah lagi Woojin mau jodoh-jodohin Nancy, kapok.
"Temenan dari kecil masa lo nggak pernah naksir Nancy?"
Mungkin udah tak terhitung yang nanya kayak gini. Woojin sampai bosan dengernya.
"Gue nggak pernah nganggep dia cewek."
"Terus apa?"
"Diem-diem aja, Nancy itu aslinya cowok."
Dan dia ngomong di depan orangnya langsung.
"Omongan orang gila nggak usah didengerin."
Untungnya Nancy udah kebal dengan segala kegilaan Woojin. Yang waras ngalah aja.
"Beneran lo nggak pernah suka sama Nancy?"
Dan diam-diam Nancy juga ingin tau jawabannya.
"Nggak lah, gue tau diri."
Singkat, padat, dan jelas.
Karena itu memang yang Woojin rasakan. Ia tidak pernah tau bahwa yang Nancy rasakan justru sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunflower | PWJ✔
Short Storybe bright, be cheery, be bold and big.. come be the sunflower..