"Nyoh duit nyoh nyoh!! Sejuta, lima juta, sepuluh juta, nyoh nyohh!!"
Lalu uang koin recehan berserakan di pojok kelas diiringi gelak tawa yang makin ricuh.
Begitu kalau dua orang gila berkumpul. Yang satu kebobrokannya hampir menyentuh angka nol, yang satu udah minus sekian.
"Jangan lupa posting di instagram," suruh Jihoon pada beberapa temannya yang ngerekam pakai hape.
Bersama Woojin, mereka memperagakan drama pelakor yang lagi viral. Woojin yang ngajak, dia memang kalau lagi galau gilanya kumat.
"I call your daddy now, I call your daddy," ucapnya berulang-ulang pada kamera smartphone yang dipegang Daehwi. Merujuk pada pelakor kasus lain sebelumnya.
Sampai kemudian ia berganti jambak-jambakan dengan Jihoon.
Dan dibalik alasan Woojin melakukan itu adalah karena di luar kelas, Nancy sedang asik mengobrol dengan Guanlin.
Entah ngobrolin apa yang jelas di depan pintu, Guanlin terlihat tertawa pada Nancy.
Dan Woojin nggak suka.
Kalau biasanya Nancy ke kelas ini buat nyariin dia, hari ini malah nyariin Guanlin. Aneh kan.
Apalagi kemarin Nancy mengakui perasaannya yang membuat Woojin hampir gila.
Mungkin benar kata orang bahwa cinta itu buta. Tapi beribu kali dipikirkan tetap nggak masuk akal. Apa yang Nancy lihat dari dirinya?
Begitu juga saat Guanlin kembali masuk kelas dan langsung menghampirinya.
"Lo nggak penasaran Nancy nyariin gue mau apa?" tanyanya.
"Dia mau bikin lo cemburu," lanjutnya menjawab pertanyaannya sendiri.
Guanlin itu terlalu polos apa terlalu bego.
Sejenak Woojin mengerjap bingung. Tapi ucapan Guanlin berikutnya membuatnya berganti tertawa. Segala kegelisahannya seketika hilang.
"Nancy pengin tau perasaan lo sama dia. Dia penasaran lo bakal cemburu atau nggak."
"Makasih!" seru Woojin sambil menepuk pundak Guanlin pelan.
Guanlin memang yang terbaik. Meski Jihoon, Daehwi, dan Jinyoung malah memaki-makinya.
"Kenapa lo ngomong?" protes mereka.
Tapi Woojin udah nggak peduli. Biarin aja Guanlin dikeroyok. Ia lebih memilih mengejar Nancy ke kelasnya.
"Apa yang lo lihat dari gue?" tanyanya.
Dengan nafas sedikit terengah karena berlari. Di dalam kelas Nancy dan banyak teman sekelasnya di sana.
Meski sedikit terkejut, Nancy lekas memasang wajah kesal.
"Nggak ada, lo gelap nggak kelihatan."
"Dan kenapa lo suka gelap?" tanya Woojin sekali lagi.
Memastikan apa Nancy sungguh menyukainya.
"Karena gelap gue bisa lihat bintang."
Jawaban yang manis.
"Bukan karena nggak mampu bayar listrik?"
Udahlah, Nancy mau nyerah aja rasanya.
"Woojin, gue marah," tegasnya.
Meski berkali-kali menghela nafas lelah, tapi ia tetap mengulum senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunflower | PWJ✔
Short Storybe bright, be cheery, be bold and big.. come be the sunflower..