06

837 190 30
                                    

Sudah cukup lama Woojin terlalu asik mengelabuhi orang lain dan dirinya sendiri.

Cowok mana yang nggak mengakui kalau Nancy itu cantik. Cowok mana yang nggak suka Nancy. Cowok mana yang nggak bakal naksir Nancy. Kecuali cowok nggak normal.

Bahkan Woojin punya perasaan yang lebih dari itu, ia sayang. Tapi cukup dalam diam tanpa seorangpun harus tau.

Bagi Woojin, Nancy ibarat matahari, terlalu tinggi, terlalu silau, terlalu mustahil untuk diraih. Jangan berharap terlalu dekat jika tak ingin terbakar. Bahkan bintang di langit yang setara tingginya hanya bisa memandang dari kejauhan.

Mungkin seperti itu, cowok setipe Guanlin atau Jihoon saja belum mampu membuat Nancy tertarik.

Apalagi Woojin, Nancy selalu datang padanya dengan segala keribetannya saja udah cukup.

"Woojin, ayo nonton Dilan."

Film yang katanya lagi rame tapi woojin nggak ngerti menariknya di mana. Iyalah, ia saja lebih sering baca komik daripada baca novel.

"Berdua doang?"

"Nggak suka rame-rame."

Baper nggak kalau jadi Woojin? Pasti, tapi nggak harus ditunjukkin.

"Males nonton di bioskop, nanti juga ada di TV pas tahun baru."

"Kelamaan."

"Atau nggak pas lebaran."

"Ih, Woojin."

Meski sok nolak, Woojin pasti selalu ngelakuin semua yang Nancy minta. Dia yang beli tiket, dia yang antri popcorn.

 Dia yang beli tiket, dia yang antri popcorn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan dia yang tidur saat filmnya diputar.

Antara kesel sama gemes itu memang beda tipis.

"Gue baper pas bagian Dilan bilang kalau rindu itu berat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue baper pas bagian Dilan bilang kalau rindu itu berat."

Nancy masih tak bisa berhenti mengulum senyum begitu keluar dari bioskop. Ada perasaan menghangat dalam dadanya. Mungkin karena filmnya atau mungkin karena melihat wajah polos Woojin saat tertidur.

Lain dengan Woojin yang sama sekali nggak ngerti filmnya bercerita tentang apa.

"Padahal ada yang lebih berat," katanya.

"Apa?"

"Dosa gue."

"Nggak usah ngomong."

Dan Woojin akan tertawa seperti biasa. Tawa yang bagi Nancy seperti candu.

Juga saat ia punya pemikiran sendiri tentang apa yang lebih berat daripada rindu. Yaitu, menaruh hati pada sahabat sendiri dan orangnya nggak pernah tau.

Atau pura-pura nggak tau.

"Woojin!!"

"Apa?"

"Nggak apa-apa."

Woojin lekas berdecak.

"Nancy," balasnya.

"Apa?"

"Manggil aja."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sunflower | PWJ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang