End Of All

816 125 11
                                    

Malam pun telah tiba, setelah makan malam usai Phana dan Wayo tengah berjalan menuju rumah. Mereka berjalan santai sambil bercerita seru dan tertawa bersama.

"Hei, janganlah menertawaiku. Aku dulu lariku memang lamban, itu karena berat badanku besar saja. Tapi sekarang aku sudah cukup kurus." Seruku.

"Tapi itu masih membuatku tertawa." Ucap P'Pha menertawaiku.

"Isssh ..."

Sepertinya hari-hariku disini semakim indah saja, apalagi P'Pha yang selalu membuatku tertawa dan sesekali aku yang membuatnya tertawa.

"Errr .. Yo." Ucapnya

"Apa?" Jawabku.

"Bagaiamana dengan gadis yang bernama Maple itu?" Tanyanya P'Pha.

Aku kembali terdiam kala itu menghentikan langkahku, diamku bukan berarti aku bersedih karena mengingatnya melainkan aku benci saja mengingat hal itu.

Melihatku terdiam, P'Pha berseru mengajakku pergi

"Yasudah, ayo kita pergi." Serunya.

P'Pha berjalan santai terlebih dahulu dan ketika aku hendak menyusulnya aku tidak bisa berjalan dan tenagaku mulai melemah.

Ku lihat seluruh tubuhku sudah mulai merasa melayang dan mulai menjadi transparan, berkedip seperti bintang.

"P'Pha." Panggilku dengan lirih karena aku tidak memercayai apa yang ku lihat ini.

[Author]
Phana berhenti karena ia ada sesuatu yang ingin dia ungkapkan kepada Wayo, sedangkan Wayo sendiri terus memanggil lirih Phana sembari melihat kedua tangannya.

"P'Pha."

"Yo." Ucap Phana tak menengok.

"P'Pha .." Yo memanggil lagi.

Lalu Phana tidak jadi mengungkapkannya dan kembali berjalan pergi, sedangkan Wayo sendiri tidak bisa berjalan sama sekali dan merasakan tubuhnya semakin melemas.

Lalu ketika Phana berada ditengah jalan, hendak menyebrang. Ia berhenti ditengah jalan dan ia mengungkapkan satu hal yang saat itu ia memikirkan bahwa Wayo mengikutinya.

"P'Pha!!" Teriak Yo sekuat tenaga tetapi Phana tidak mendengarnya.

"Yo." Ucap Phana.
"Aku mencintaimu." Sambungnya memberanikan diri.

*Tiiiiiiinnn*

Terdengar suara klakson berbunyi keras dari samping Phana, Phana tersilap tercengang saja tak bisa melakukan apa-apa.

Tetapi Wayo tiba-tiba muncul mendorong keras Phana hingga tersungkur dan Wayo yang tertabrak oleh mobil tersebut.

*Braaak*
*Pyaaar*

Tubuh Yo menghantam kaca depan mobil hingga retak dan terguling ke atas mobil hingga terjatuh di jalan menggelinding turun dari mobil, Phana yang tersungkur melihat tersebut, melihat kejadian nahas tersebut karena melihat Wayo tertabrak.

Wajah Yo tidak apa-apa, sama sekali tidak lecet dan luka apalagi berdarah hanya saja Wayo semakin melemah kondisinya.

"Yo!!" Teriak Phana.

Phana lantas pergi Menghampiri Phana, tapi suasana tersebut sepi sekali meski mobil yang menabrak Wayo berhenti di tengah jalan.

"Yo ..."

Phana lantas memangku kepala Wayo dan menangis meminta Wayo untuk bertahan.

"Yo. Bertahanlah. Aku akan segera membawamu kerumah sakit. Bertahanlah Yo!!" Ujarnya yang panik sekali.

Love-TravelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang