Untuk menulis cerita misteri/thriller tentu kita nggak bisa asal tulis. Semua harus didukung dengan kebenaran ilmiah. Misalnya kita harus belajar tentang forensik untuk bisa mendeskripsikan wujud mayat yang sudah mati. Biasanya kalau kurang dari satu hari perkiraan kematian pakai kekakuan mayat atau rigor mortis. Kekakuan mayat ini terjadi pada daerah otot dan ada urutannya. Saya lupa nih urutannya gimana. 😂😂😂 Ntar kapan-kapan saya terangkan, nyotek slide ppt dari temen saya yang kuliah jurusan kedokteran dulu.
Bisa juga pakai lebam mayat atau livor mortis. Yaitu pengumpulan darah pada daerah Perifer akibat gaya gravitasi. Ini juga ada urutannya. Lupa-lupa ingat gimana. 😂😂😂
Misalnya seorang mayat mati terbakar atau mati dulu baru dibakar juga bisa kita cek dari jalan napasnya. Bila ditemukan jelaga di sana, artinya korban masih hidup dan bernapas saat tubuhnya terbakar. Kalau nggak ada, berarti korban udah mati sebelum dibakar.
Terus misalnya si pembunuh menyamarkan waktu kematian korban dengan menguburnya dulu. Soalnya di dalam tanah pembusukan mayat melambat 8x dibandingkan di udara terbuka. Kita wajib mempelajari itu semua.
Mempelajari ilmu forensik ini cukup asyik lho. Pasti ada kebanggaan tersendiri kalau kita bisa mendeskripsikan kematian korban sesuai dengan ilmu forensik ini. Inilah kenapa orang yang bercita-cita jadi penulis itu kudu pinter, atau seenggaknya mau belajar.
Riset tentang struktur lembaga kepolisian juga penting kalau kita mau pakai police prosedural. Waktu saya nulis tentang Dilatasi waktu beberapa pembaca protes tuh karena struktur kepolisiannya nggak sesuai. 😅😅😅 Sekarang sudah saya perbaiki sih, semoga sudah cocok. Oh iya kemarin saya juga baru dapat informasi dari Kak Bella bahwa penyidik kepolisian itu pangkatnya minimal inspektur dua. Sementara yang pangkatnya Bintara kebawah biasanya bagian pengamanan konser demo atau satlantas. Jadi kalau bikin cerita tentang polisi yang menyidik kasus pembunuhan pastikan pangkatnya minimal perwira pertama ya.
Seorang penulis MT juga harus jadi ahli kimia. Misalnya mau bunuh orang pakai racun. Kita harus tahu macam-macam racun dan bagaimana reaksinya ketika diberikan pada korban. Misalnya bunuh orang pakai kalium sianida gitu kayak kopi Mirna. Ciri-cirinya bibir korban berwarna pink dan mati hanya dalam hitungan detik.
Tak lupa, seorang penulis MT juga harus menguasai ilmu psikologi. Supaya kita bisa menjelaskan apa yang melatarbelakangi tindakan pembunuhan yang dilakukan oleh si pelaku. Apakah karena dendam? Kelainan jiwa akibat dari trauma masa lalu? Biasanya yang klasik sih motif pembunuhan itu harta, tahta dan wanita. 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Make Mistery/Thriller Story [END]
Non-FictionBikin cerita bergenre misteri/Thriller itu susah nggak sih? Saya akan bagi tips bagaimana cara menulis cerita misteri di sini. Silakan baca bagi yang penasaran. Warning! Penuh dengan kesesatan. 😂😂😂😂 update kalo sempet.