Bagaimana aku harus membahasakan perasaan ini
Ia seperti bandang yang tiba-tiba saja meluap
Merusak akar-akar sadar
Limbung kepayang...
Bolehkah ku utarakan?
Hati yang disesaki bahagia tak berhulu
Sebab ia melulu dari penyimpulan tentangmu
Terhadapku...
Bukan karena tuturmu
Melainkan aku yang membahagiakan diri sendiri
Di batas khayalku...
Mungkin sekalipun kau tidak...
Tiada berpikir sejauh ku bermimpi
Ah, memangnya aku siapa?
Manusia berhati kelabu..
Tiada elok bersanding
Dengan paras santun sepertinya...
Harapan memang membuatku hidup
Tetapi megharapkanmu
Harusnya bukan keputusan yang ku ambil
Barangkali aku kau anggap masih bocah
Barangkali kau punya criteria indah yang tak ku punya
Barangkali ubun-ubunmu masih disesaki cita dan mimpi
Barangkali kau tak memutuskan bermain hati
Barangkali Ayahmu punya pilihan lain
Barangkali kau sudah menambatkan hatimu kpd seseorang
Barangkali kau tak mau mengenalku
Barangkali kau tak menyukaiku
Barangkali memang benar begitu..
Ku bilang jatuh cinta itu sulit,
Tidak serta merta jatuh langsung cinta
Tetapi bersamamu
Aku mengalami itu..
Tetapi sekarang aku menyerah
Sebab berharap membuatku gila....
Semarang, 5 nov 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
PUKAT HUJAN
Poetryhujan tak pernah berhenti memberi rahmat, sekalipun begitu hujan sering membiarkan luka jadi keramat, membuat trauma terukir dengan hebat, kau boleh saja sukai hujan lamat-lamat, asal tak hanya kenangan masa lalu yang kau ingat, sekali lagi, hujan i...