Sudah sekian kali atapku hanya menjadi tempat singgah,
Menjadi peneduh sesaat dikala hujan beramai-ramai menyeruah
Padahal latarku luas, penuh bunga hias
Tetapi mereka pergi mencari yang mungkin masih bias
Aku menunggu di jendela
Ku gelar singgasana damai untuk menyambut sesiapa
Tapi perasaan mereka hanya berlalu-lalang seenaknya,
Tanpa tau bahwa aku telah hanyut dalam cerita gerimisnya.....
Aku pergi saja,
Ku minta hujan tak datang lagi dengan derasnya
jika yang basah kuyup akibatnya
hanya meneduh untuk mengeringkan luka
Cirebon, 6 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
PUKAT HUJAN
Poetryhujan tak pernah berhenti memberi rahmat, sekalipun begitu hujan sering membiarkan luka jadi keramat, membuat trauma terukir dengan hebat, kau boleh saja sukai hujan lamat-lamat, asal tak hanya kenangan masa lalu yang kau ingat, sekali lagi, hujan i...