Chapter 1

3.1K 181 22
                                    

"Eomamamamammaa..." rengekan manja seorang namja mungil membangunkan sang eomma dari tidur lelapnya.

Im Yoona, yeoja cantik itu kini melangkah mendekati ranjang bayi yang berada disudut ruangan. Senyum manis mengembang di wajahnya saat melihat Choi Minho yang sudah terbangun dan meminta digendong. Terbukti dari kedua tangan mungilnya yang kini terulur ke arah Yoona.

"Morning handsome." Ujar Yoona sembari mendekap Minho erat.

Yoona melihat kesekeliling kamar dan tak menemukan sosok yang ia cari. "Appa sudah pergi, ne? Sepertinya eomma membuatnya marah lagi, Minho-ya." Gumam Yoona lirih, tanpa terasa air mata jatuh ke pipi mulusnya. Entah sudah yang keberapa kalinya ia menangis, ia tak tahu lagi.

Sejak kelahiran Minho, namja bernama Choi Siwon itu mendadak berubah. Pria itu menjadi dingin dan nyaris tak peduli dengan anaknya, padahal sebelumnya, pria itu yang selalu menantikan kelahiran Minho. Yoona hanya bisa menatapnya sendu setiap kali pria itu mengusirnya dan Minho dari kamar, ya, Yoona akui jika Minho memang sedikit rewel. Setiap malam, bayi mungil itu akan menangis meminta digendong agar bisa terlelap. Dan sudah pasti Yoona-lah yang akan mendekapnya agar tenang, tak peduli wanita itu sudah selelah apa, Siwon tetap tega mengusirnya keluar yang memaksanya untuk tidur di sofa.

"Eommamamaa..." panggilan lirih itu membuat Yoona tersadar dari alam lamunnya.

Lagi-lagi bayi itu melihat Yoona menangis. Meski ia tak paham situasi apa yang dihadapi eommanya, ia tetap merasakan perasaan yang dirasakan Yoona. Wanita itu mengembangkan senyum tipis dan segera membawa putranya keluar dari kamar untuk sarapan. Ia menyiapkan bubur untuk Minho dan roti untuknya.

"Mwo? Nyonya, kenapa anda tidak memanggil saya?" Tanya Kim ahjumma.

"Ah, gwenchana, aku bisa sendiri." Jawab Yoona pelan.

Kim ahjumma mengangguk dan meninggalkan Yoona dengan perasaan khawatir. Im Yoona seorang idol terkenal di Korea yang sangat sibuk, kini juga sibuk menjadi ibu rumah tangga. Minho yang bahkan belum genap satu tahun harus sering berpisah dari appa dan eommanya.

"Minho-ya, kajja, kita siap-siap pergi latihan. Mianhae karena eomma kau harus menghabiskan masa bayimu di tempat latihan."

Yoona menatap Minho pedih, wajah polos putranya membuatnya terus merasa bersalah. Air mata kembali mengalir dari kedua mata indahnya, tangannya dengan lembut mengusap pipi putranya. Yeoja itu mendekap putranya erat, seakan menumpahkan semua tangisannya dipundak putra kecilnya itu. Menangis seolah sudah menjadi keseharian Yoona sejak Minho lahir, ia bisa saja membenci putra mungilnya itu yang telah membawa kebencian dari Siwon untuknya, tapi bagaimanapun, ia tetap seorang ibu, dia yang melahirkan dan merawat Minho.

"Eomma selalu membuatnya marah, eomma tak pernah bisa melayaninya dengan baik karena kesibukan eomma. Karena eomma, kau menjadi dibenci appa, Minho-ya, mianhae." Gumaman lirih itu sontak membuat Minho menatap Yoona dengan polos.

"Eommamama? Eommamamaa!" Teriak Minho senang tanpa tahu perasaan sang eomma.

Yoona tersenyum tipis, mungkin ini sudah jalan Tuhan baginya. Disaat Siwon mungkin pergi darinya, ia mendapatkan Minho yang sangat menyayanginya. "Ne, ne, kajja! Kau semangat sekali bertemu imo-imomu." Ujar Yoona lalu terkekeh kecil.
**
"Annyeong.." sapa Yoona pelan saat memasuki practice room.

"Yoona-ya!!!" Seru kedelapan member SNSD lainnya.

Semua member berebut untuk mencium Minho yang masih berada dalam dekapan Yoona. Bayi mungil itu mulai menggeliat dalam tidurnya.

"Soo, giliranku..." pinta Yuri.

"Yak! Yuri-ah! Giliranku mencium Minho!" Ujar Sooyoung keras.

"Choi Sooyoung! Kwon Yuri! Diam!!!" Bentak Taeyeon yang sudah mulai pusing melihat pertengkaran kedua membernya itu.

"Astaga, aku tak percaya kalau kalian semua sudah punya anak. Kelakuan kalian saja masih seperti anak SMP." Gumam Taeyeon lalu menghela nafasnya kasar.

"Tehe, Tae, memang kau tak seperti itu jika bertemu Minho?" Goda Tiffany.

"Ash..."

Yoona tersenyum kecil melihat betapa disayanginya Minho oleh member SNSD, bahkan melebihi ayah kandungnya menyayangi Minho. Yoona menggigit bibirnya, sakit mengingat semua perlakuan Siwon padanya. Taeyeon menghampirinya dan memeluk erat visual SNSD itu, membiarkannya menangis di pundaknya.

"Kami ada untukmu. Aku ada untukmu. Jangan menanggung semuanya sendirian, Minho menyayangimu, kami semua menyayangimu." Ujar Taeyeon padanya lembut.

"Unnie..." isak Yoona pelan.

Minho berusaha meraih Yoona, sebab sedari tadi, ia berada dalam gendongan Yuri dan ia benar-benar ingin eommanya. Tangisan kecilnya mulai terdengar oleh Yoona, sontak yeoja itu langsung menoleh dan tersenyum tipis. Ia mengambil alih Minho dari Yuri dan menyandarkan kepala putranya di bahunya.

"Gwenchana, Minho-ya. Bukankah tadi kau yang semangat bertemu imo-imomu?" Tanya Yoona pelan.

"Apa Minho memang tak bisa lepas darimu, Yoona-ya?" Tanya Sooyoung bingung.

Yoona terdiam, selama ini, Minho memang sangat dekat dengannya, hal itu karena appanya nyaris tak pernah merawatnya, hampir satu tahun hidupnya hanya ada Yoona yang setia disisinya. Hanya Yoona yang menerima kehadirannya.

"Ah, ani. Hanya saja... belakangan ini, dia lebih sering bersama Kim ahjumma, jadi mungkin dia merindukanku." Balas Yoona berusaha tak menyinggung nama Siwon.

Sooyoung mengangguk pelan, tapi masih terselip rasa tak percaya pada center SNSD itu. Sebagai sesama wanita yang mempunyai anak, ia tahu jika Yoona hanya berusaha melindungi anaknya. Yoona menggigit bibirnya, berusaha menahan semua luapan emosinya dihadapan member SNSD yang lain.

'Apa ada hal yang kau sembunyikan, Yoong?' Pikir Sooyoung kalut.

"Kajja, kita persiapan untuk konser di Jepang." Ajak Taeyeon.

Lagu Baby Baby Baby mengalun dari speaker, meski terjadi beberapa kesalahan, mereka tetap semangat menjalankan latihan. Setelah latihan yang berat, para member SNSD akhirnya menyerah di lagu I Got A Boy.

"Astaga, aku melupakan semua gerakan dance Run Devil Run dan I Got A Boy!" Pekik Yuri histeris.

"Ash, aku tak kaget Kwon Yuri, kau memang selalu lupa dengan gerakan dua lagu itu!" Balas Taeyeon.

Sementara yang lainnya tertawa, Yoona hanya bisa tersenyum sembari bermain dengan Minho. Sesekali tangan mungil Minho meraba dada sang eomma, Yoona hanya tersenyum kemudian mendekap Minho erat. Bayangan kepergian Siwon secara perlahan dari hidupnya terus menghantuinya. Dan Yoona sudah siap akan saatnya tiba.
**
Yoona baru saja selesai menidurkan Minho saat Siwon pulang dari latihan, dengan wajah kusut khas seorang Choi Siwon sehabis dari bar. Yeoja cantik itu menggigit bibirnya sembari menahan air matanya. Ia rindu pelukan Siwon, ia rindu omelan namja itu pada dirinya, ia rindu semua yang ada di diri namja itu.

"Aku menginginkanmu, Im Yoona. Aku menginginkan tubuhmu."

Yoona berusaha berontak saat Siwon mendorongnya ke ranjang namun tenaganya sudah terkuras habis saat latihan. Yoona hanya bisa pasrah saat namja itu mulai melepas semua baju yang dikenakannya. Air mata menetes dari kedua matanya.

'Oppa, selama ini kau anggap aku apa?' Batin Yoona pedih, membiarkan air mata mengalir bebas di pipinya.



To be continue...

TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang