"Wae?" Tanya seorang namja tampan dengan suara berat.
"Aku sudah mendapatkan informasi tentang namja itu, oppa. Tapi aku tak yakin informasi ini berguna." Jawab yeoja dengan rambut yang diikat.
Siwon menatap yeoja itu dalam. "Memang apa informasi yang kau dapat?"
"Dia adalah seorang informan perusahaan milik Mark Lee. Tapi ada yang aneh dengan perusahaan itu. Nama Mark Lee tidak pernah tercantum didalam susunan pimpinan perusahaan apalagi pemilik." Jawab Tiffany.
"Sampai berapa lama aku harus seperti ini oppa? Aku ingin bahagia bersama Nickhun." Keluh Tiffany dengan air mata menggenang.
Siwon mendesah berat, "Mianhae, Tiff. Aku... aku tak punya pilihan lain, bahkan Yoona sudah menyerahkan surat cerai ke mejaku."
"Pabo!" Bentak Tiffany.
Air mata perlahan jatuh dari mata yeoja yang terkenal dengan eye smilenya itu. "Oppa, apa kau tahu? Yoona... Yoongie hamil. Dan kau setega itu melakukan hal ini padanya? Siapa yang meracuni otak pintarmu itu?" Bentak Tiffany sembari menggebrak meja Siwon keras.
"Apa... apa yeoja itu kembali lagi? Apa yeoja yang telah menghancurkanmu itu muncul lagi? JAWAB AKU CHOI SIWON!!!"
Siwon mengangguk lemah. Sepupunya itu pasti akan sangat marah padanya. Ya, ia akui ia bodoh. Dengan sangat mudahnya, ia kembali diracuni oleh yeoja itu. Yeoja jalang yang membuatnya hancur.
"Yoona berusaha keras membantumu keluar dari kehancuranmu, dan sekarang kau mengkhianati usaha kerasnya, oppa! Apa kau memang belum bisa melupakan yeoja jalang itu?!"
"... Sulli..." lirih Siwon.
Tiffany tersenyum pahit mendengar nama itu. "Jadi benar kau belum bisa melupakan yeoja jalang itu, ya? Mianhae oppa, aku tak bisa membantumu lagi. Kau berjanji padaku, jika kau menikahi Yoona kau akan melupakan gadis itu." Ujar Tiffany.
"Selama kau belum bisa melupakannya, aku tak akan mau membantumu. Itu sama saja dengan aku mengkhianati dongsaengku sendiri." Lanjut yeoja itu lirih.
Tiffany segera meninggalkan ruangan Siwon. Saat melewati lobby, ekor matanya tanpa sengaja menangkap bayangan dibalik tembok. Ia segera mendekati tembok itu dan menemukan Yuri dan Taeyeon mengamatinya dari sana. Jadi ini alasan mereka berdua dingin terhadapnya.
"Ini tidak seperti yang kau pikirkan, Yul, Taeng." Ujar Tiffany mengejutkan keduanya.
"Lalu jelaskan pada kami apa yang harus kami pikirkan. Bagaimana sikapmu terhadap Yoona selama ini." Balas Taeyeon dingin.
Tiffany merogoh saku bajunya, ia mengeluarkan sebuah foto yang menunjukkan dua orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Choi Siwon, Choi Minho, dan Tiffany Hwang.
"Aku sepupu Siwon. Orang tua kami sangat dekat sehingga kami seperti adik dan kakak." Jelas Tiffany.
"Kenapa kau tak pernah mengatakannya pada kami? Bukankah kami keluargamu?" Tanya Yuri.
Yeoja itu tersenyum miris. "Memangnya kalian akan percaya? Memangnya akan ada yang percaya dengan penjelasan seorang yeoja jalang yang selalu disebut selingkuhan Siwon?"
Taeyeon dan Yuri bertatapan satu sama lain. Lantas siapa penyebab Siwon berubah? Apa memang benar karena lawan main Yoona seperti yang disebut oleh Jessica?
"Ne, apa yang dibilang Jessica sepenuhnya benar. Lawan main Yoona yang bernama Ji Chang Wook itu adalah seorang informan dari perusahaan yang selama ini selalu bersaing dengan perusahaan Siwon. Ia berusaha menggunakan Yoona untuk membocorkan informasi tentang perusahaan Siwon. Sayangnya, sebelum namja itu bisa berbuat apapun, Siwon sudah terbakar api cemburu." Jelas Tiffany panjang.
"Tapi sebenarnya, ada hal lain yang juga membuat namja itu berubah. Yaitu kedatangan seseorang dari masa lalunya, seorang yeoja bernama..." ucapan Tiffany terpotong ketika melihat Siwon keluar dari gedung.
Tiffany segera menarik tangan Taeyeon dan Yuri menjauh. Setelah cukup jauh, ia melepaskan genggamannya pada keduanya.
"Siapa yeoja itu?" Tanya Yuri.
"Ani, lupakan saja. Aku akan memberitahukannya ketika sudah jelas." Jawab Tiffany menahan amarah.
"Kau hampir mengatakannya, Tiff!" Bentak Yuri kesal.
Taeyeon menyentuh pundah Yuri pelan dan menggelengkan kepalanya. Ia tahu sekeras apapun Yuri berusaha, Tiffany tak akan menjawabnya jika ia tak yakin.
"Lebih baik kita kembali ke rumah sakit. Dan Yul, lebih baik kau berdamai dengan Tiffany, sumber kita satu-satunya hanya dia, apapun yang terjadi pada Siwon hanya Tiffany yang tahu." Lerai Taeyeon.
Tiffany memeluk Yuri erat. "Aku janji, aku akan memberitahukannya jika Baekhyun memberiku informasi yang lengkap." Ujarnya.
"Ne, mianhae, Tiff. Aku terlalu emosi dengan Siwon sehingga melampiaskannya padamu." Balas Yuri lirih.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears
FanfictionKarena cinta membutuhkan perjuangan dan air mata. Dan dia sudah membuktikannya.