6. When Lee Meets Hong

5.7K 785 52
                                    

Jisoo sontak menjambak rambut Seokmin kuat.

Dia mulai menyumpah serapahi laki-laki di depannya. Bibir kucingnya terus saja mengumpat. Kedua tangannya masih menarik kuat rambut laki-laki bangir itu.

"Brengsek, gara-gara kelakuan kotormu itu, hidupku jadi tidak tenang!"

Seokmin mengaduh kesakitan. Kulit kepalanya seolah terbakar karena tarikan Jisoo. Dia meringis sambil meminta Jisoo untuk melepaskan tarikannya. Seokmin sedikit bingung, kenapa tiba-tiba saja laki-laki di depannya ini langsung menjambak rambutnya dan memakinya dengan kata-kata kasar.

Harusnya dia yang marah!

Dan Seokmin sudah dipastikan akan kalah dalam balapan kali ini. Mengingat dia sudah jauh dari para pembalap lainnya. Dan dia sudah tertahan disini lebih lama.

"Lepas! Kau siapa, sih?" tanyanya. Dia masih mencoba melepaskan tangan Jisoo dari kepalanya.

Sumpah, ini sangat menyakitkan!

Jisoo masih menarik rambut Seokmin kuat-kuat. "Aku? Kau tidak mengingatku?"

Seokmin mencoba melirik wajah Jisoo sambil meringis. Mengingat tangan lentik itu masih menarik rambutnya. Mata Seokmin menyipit.

"Kau salah satu pelacur di klub Harvest?"

Bugh!

Satu tendangan lutut sudah Seokmin dapatkan tepat di selangkangannya.

Seokmin menjerit. Dia lantas ambruk dan merebahkan tubuhnya di jalan aspal itu. Matanya terpejam. Merasakan sakit yang amat sangat dan dia hanya bisa menjerit. Ini lebih sakit dari apapun!

"Jaga mulutmu, brengsek!" Jisoo kini sudah duduk di atas perut Seokmin. Sedangkan laki-laki itu masih mengaduh kesakitan karena selangkangannya sudah ditendang oleh lutut Jisoo.

Jisoo kini menampar Seokmin tepat di pipinya. Dia menekan perut Seokmin dengan bokongnya agar laki-laki itu merasakan sakit pada bagian perut. Seokmin hanya bisa meringis. Ingin rasanya dia membalas, namun rasa nyeri masih terasa di bagian bawah tubuhnya.

"Astaga, ini sakit sekali!" ringis Seokmin. Kini, pipinya juga memerah akibat tamparan Jisoo.

"Ini balasan untukmu karena sudah menghancurkan hidupku dalam sekejap." Jisoo menggila. "Aku tidak takut meskipun kau adalah anak walikota. Aku akan membunuhmu malam ini!"

"Aku benar-benar tidak mengerti apa maksudmu!" sanggah Seokmin. Dia jujur. Seokmin berencana ingin memenangkan balapan malam ini. Lalu tiba-tiba saja, sudah ada Jisoo yang terjatuh di depan mobilnya. Seokmin lantas menghampirinya untuk marah dan meminta laki-laki manis itu untuk segera pergi. Namun, dia malah mendapat sebuah jambakan di rambutnya. Tak lupa dengan beberapa makian kasar yang Jisoo keluarkan.

Jisoo menghentikan tamparannya. Dia masih terduduk di perut Seokmin dengan wajah menantang.

"Kau tidak ingat?" tanyanya. "Kau tidak ingat siapa yang sudah kau rugikan selama ini?"

"Siapa?"

"AKU! AKU YANG SUDAH KAU RUGIKAN SELAMA INI, BODOH!"

Seokmin masih tidak menemukan titik terang. Laki-laki kucing di depannya ini tiba-tiba saja marah dan memukulnya. Seokmin salah apa, sih, sebenarnya?

"Rugi? Apa aku menyetubuhimu?"

"Brengsek!"

Seokmin tertawa kecil. Dia sedikit gemas ketika laki-laki di depannya ini menggigit bibirnya kuat-kuat. Menahan semua umpatannya dengan kuat. Seokmin pikir, mana ada laki-laki selucu ini?

Chasing the Master | Seoksoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang