Chasing the Master | Seoksoo [✔]

20. Catch Him

"Mengerti?"

Pertanyaan itu hanya dibalas oleh anggukan kepala.

Suara jarum jam seakan memberikan sinyal bahwa rapat rahasia ini sudah berakhir. Rapat yang hanya dihadiri oleh Siwon dan keempat anaknya, serta dua pengkhianat yang salah satu di antara mereka sudah mengundurkan diri sejak satu jam yang lalu.

Mingyu mulai bangkit dan bergegas untuk menyiapkan perlengkapannya. Dia akan pergi ke Busan selama beberapa hari untuk melakukan transaksi narkoba yang sengaja ia edarkan sejak lama. Dia punya akses yang luas dan sampai saat ini polisi masih belum mengetahuinya. Atau lebih tepatnya, belum berani bergerak karena belum adanya bukti yang kuat.

Peran ayahnya pun juga termasuk. Membuat keempat anak Choi bergerak dengan bebas di dunia hitam itu, sebagaimana dengan keluarga Kwon serta dua anak Lee, Jeonghan dan Jihoon.

Mingyu bertugas untuk mengedarkan narkoba, Wonwoo bertugas untuk memalsukan senjata tajam, lalu Hansol bertugas untuk mengedarkan sentaja tajam yang sudah berhasil Wonwoo buat. Seungcheol sebagai wakil dari Siwon dimana dia yang bertanggung jawab atas semua yang adik-adiknya lakukan.

Sama halnya dengan Minghao di keluarga Kwon, Wonwoo begitu piawai dengan pekerjaannya. Minghao yang pandai merakit senjata api, dan Wonwoo juga pandai membuat senjata tajam. Untuk waktu senggang, Wonwoo bekerja sebagai kasir minimarket bersama Jisoo. Dan tentu saja, Jisoo tidak tahu kalau sahabatnya itu adalah seorang mafia. Baik Wonwoo maupun Jihoon.

Dan Wonwoo pun mendapat tugas untuk meracuni Jisoo sebagaimana memang dia yang paling dekat dengan laki-laki kucing itu. Mengingat ia dan Jisoo akan mendapatkan jam malam untuk minimarket 24 jam di kawasan Seoul.

Wonwoo awalnya menolak, tapi ia akhirnya menerima mengingat memang dialah orang yang paling dekat dengan sang target.

Setelah rapat, Wonwoo lantas menarik tangan Junhui di sana. Laki-laki Kwon yang berkhianat itu begitu pasrah ketika Wonwoo menariknya menjauhi ruang rapat mereka.

Entah dengan tujuan apa Junhui berkhianat, tapi dia benar-benar menjalankan kedua tugasnya dengan baik. Dengan bekerja sebagai Kwon, maupun menjadi suruhan para Choi. Padahal kedua keluarha besar itu sudah bersitegang sejak lama. Mungkin, Junhui masih mencintai Wonwoo. Mungkin. Tidak ada yang tahu jelasnya seperti apa.

"Selamatkan Jisoo hyung!" seru Wonwoo.

Junhui mengerutkan dahinya. "Hah? Yang benar saja, Woo!"

Wonwoo berdecak kesal. "Ya, selamatkan Jisoo hyung! Akan aneh jika aku yang menyelamatkannya, lebih baik kau saja, kan? Bisa dibilang kau adalah orang luar."

Junhui menghela napas panjang. Melihat wajah Wonwoo yang serius membuatnya sedikit malas. Kenapa pula dia harus menyelamatkan target mereka sekarang? Orang bodoh mana yang akan menyelamatkan si target setelah ia ikut merencanakan pembunuhan terhadapnya?

"Kita mempunyai misi untuk melakukan percobaan pembunuhan, Woo. Meskipun ini masih dalam tahap ringan, tapi kenapa? Kenapa kau ingin menyelamatkannya? Padahal, kau juga ikut merencanakan misi pembunuhan itu?"

Wonwoo menatap tajam iris kelam itu. Drama yang ia lakukan di depan keluarga Choi memang sudah Junhui ketahui sejak lama. Mengingat mereka adalah sepasang kekasih, tapi Wonwoo sama sekali tidak pernah menganggap Junhui sebagai kekasihnya. Meskipun mereka saling mengetahui rahasia masing-masing.

Wonwoo dengan dendam, dan Junhui dengan rencana pendekatan terhadap orang itu.

Wonwoo mempunyai dendam tersendiri pada keluarga yang sudah membesarkannya. Maka dari itu, dia harus pintar memanfaatkan situasi.