PROLOG

2.5K 131 5
                                    

"Ari! Astaga ini anak,bangun kebo!entar telat mampus lo." Isa terus menggoyang bahu adiknya.

Isa berdecak,ia harus melakukan jurus ampuhnya untuk membangunkan adiknya yang melebihkan kebo kalau tidur.

Dengan semangat,Isa mengambil air dari bak menggunakan gayung dan menghampiri adiknya yang masih tergulung dengan selimut.

Isa menyipratkan sedikit air kewajah damai Ari,namun nihil. Ari si kebo tak berkutik dari tidurnya. Dengan jengkel Isa langsung mengguyur Ari,hingga membuat pria tampan itu bangun dengan terpekik.

"Apaan sih kak," Ari menatap Isa sewot,tangannya meraih selimut untuk mengelap wajahnya yang terkena air.

Isa memutar bola matanya,tangannya menangkup wajah adiknya dan mengarahkan ke jam yang terpasang di dinding.

Mata Ari terbelalak,mampus! dua puluh menit lagi sekola masuk.
"Lo kok gak bangunin gue sih kak?"

Isa menghela nafas,tangganya menyentil dahi Ari dengan perasaan sayang.
"Dari subuh gue udah bangunin elo!"

Ari mengusap sentilan sayang dari kakaknya,dengan cepat ia berjalan menuju kamar mandi.

Isa menggelengkan kepalanya,dan langsung keluar dari kamar adiknya.

**

Aisyah mendesah kesal,jalanan ibu kota pagi ini sangat macet sekali. Padahal lima menit lagi bel sekola berbunyi,ia tak mau terlambat sekola.

"Pak,ada jalan lain gak selain ini?" Aisyah bertanya kepada pak Diman,supir keluarganya.

Pak Diman menatap Aisyah dari kaca spion dalam sebelum menjawab.
"Aduh neng,gak ada lagi. Cuma ini jalan menuju sekola neng."

Aisyah membuang nafasnya,tangannya mengambil ponsel miliknya yang bergetar. Ada Line dari Caca.

Caca
Syah,ada dimana lo?

Me
Jalanan macet Ca,gimana ini. Yakali gue telat😥

Tak lama ponselnya kembali bergetar.

Caca
Bel udah bunyi Syah😨

Aisyah mendesis kesal,ia menaruh asal ponselnya kedalam tas.
Meratapi kesialan hari rabu ini,dengan hati ikhlas dan sabar.

Mampus deh!

**

Disinilah Aisyah,sedang berdiri dilapangan tengah dengan tangannya yang menghormat kepada bendera merah putih.

Ia dihukum oleh ibu Timu selaku guru BK,entah kesialan berlipat ganda atau apa yang telat hanya dua orang. Dirinya dan orang yang paling Aisyah benci.

Aisyah berdecak,orang disebelahnya terus menyenggol bahunya.
"Diam njir!"

Ari terkekeh, "Kok ketos bisa telat gini ya? Mana ketos disiplin yang patut dicontoh?"

Aisyah tersindir dengan ucapan manusia disampingnya,namun ia berusaha membela diri.
"Gue cuma mau ngerasain telat,gimana sih rasanya. Secara gue'kan anak rajin,"

Ari berdecih,sudah seperti ini saja gadis cebol disampingnya itu tetap angkuh.
"Alesan!" tangan Ari menarik rambut Aisyah.

Aisyah terpekik kesakitan,is menatap Ari tajam.
"Apa-apa'an sih lo!"

Ari menjulurkan lidahnya dan melakukan hal yang sama,namun kali ini Ari lebih kencang menarik rambut Aisyah.

Aisyah tak terima,ia memukul lengan Ari kencang. Namun,bukannya kesakitan Ari justru terkekeh.

"Dasar cebol,tenaganya gak ada!"

Aisyah menghela nafas kesal,dengan sekuat tenaga Aisyah memukul lengan Ari dengan kedua tangannya.
"Rasain,haha!"

"AISYAH ARI! MENGAPA KALIAN BERCANDA? HUKUMAN KALIAN IBU TAMBAHKAN TIGA JAM LAGI!" Bu Timu berteriak dari pintu ruangannya.

Aisyah berdecak,ia kembal melaksanakan hukumannya.
"Lo,sih!"

"Kok gue? Kan elo yang teriak-teriak kek orang gila!"

"GUE BUKAN ORANG GILA ARI KEREMPENG !!''
Teriak Aisyah frustasi.

"AISYAH!" teriak bu Timu sekali lagi.

Duh

Aisyah merutuki dirinnya lagi,nama baiknya sudah tercoreng dimata bu Timu.

Sial,ini semua salah Ari simanusia kerempeng.

💜

Hai,semoga kalian suka ya. Maafkan jika banyak kesalahan..

Dukung dengan memencet dukungan suara/vote ya..

Komen nya ditunggu untuk lanjut,thanks💜

Dilapalupi
Penulis amatir yang lagi kekenyangan🐣

(BUKAN) RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang