Teng.. Teng.. 🔔
Lonceng sudah berbunyi, mereka semua kini sudah berkumpul di lapangan.
Entah darimana, di tengah lapangan tiba-tiba sudah ada tiang gantungan untuk mengeksekusi pemain.
Elkie memandang kearah semua sahabatnya, hatinya tak tenang.
"Yuto mana?" Tanyanya mulai gelisah, namun tak ada jawaban, hanya ada isakan Yein.
"KENAPA GAK ADA YANG JAWAB? YUTO MANA?!" Tanyanya histeris, namun seluruh sahabatnya hanya diam.
"Yein gue liat tadi lo ngumpet sama Yuto! Yuto dimana, In? Yein jawab gue!" Elkie menggoyangkan kedua pundak Yein, kini ia mulai terisak.
"Y-Yuto.. Hiks.. Y-Yuto.."
"Guardian salah melindungi seseorang, akibatnya seorang warga tewas diserang werewolf!"
"Adachi Yuto, status mati karakter villager, setelah ini dia akan berubah menjadi ghost dan bisa memberikan kalian clue."
DEG!
Tubuh Elkie melemas, ia tak menyangka pemuda yang selalu membuat jantungnya berdegup dua kali lipat lebih kencang, kini sudah tiada.Ya, sudah bukan rahasia lagi bahwa Elkie Chong menyukai Yuto Adachi.
"Hah? Demi apa Yuto mati?" Kaget Chanwoo tak percaya.
"Y-Yuto.. Hiks.. K-kenapa harus Yuto?" Elkie sudah tak bisa membendung tangisnya, semua sahabatnya hanya bisa memandangnya dengan tatapan sedih.
"Game sinting! Sumpah gua gak kuat kalo harus liat sahabat gue dibunuhin satu-satu gini!" Rena mengacak rambutnya frustasi.
Pinky memeluk Yein disebelahnya yang sesenggukan, dia masih shock.
"Yaelah cengeng bat sih kalian ini? Gitu aja nangis, lemah!"
"YA SEDIH LAH TOLOL! ORANG SAHABAT KITA MATI MASA MAU KETAWA SAMBIL KOSIDAHAN? MIKIR BANGSAT!" Donghan berteriak kesal.
"Santuy dong Kim Donghan!"
"Ya abis lo tolol!" Ucap Donghan lagi.
"Udah Han udah." Vernon menepuk-nepuk pundak Donghan disebelahnya.
"Kalian punya waktu 15 menit untuk berunding dan menentukan siapa kira-kira yang akan digantung."
"Kita semua bisa mati kalo gini caranya!" Ucap Moonbin menunduk putus asa.
"Apaan nih?" Ucap Eunseo saat melihat sebuah kertas didekat tiang gantungan, ia pun membukanya.
"Warna ketiga pelangi, anugerah dan duduk di singgasana."
"Hah? Apaan sih gue gak ngerti!" Kino menggaruk-garuk kepalanya yang gak gatel.
"Duduk di singgasana? Raja?" Tebak Chanwoo, Moonbin menggeleng. "Gak selalu kok, ratu juga duduk di singgasana!"
"Me-ji-ku? Kuning? Kalo gak salah Hwang artinya kuning kan?" Celetuk Rena.
"Kuning gak selalu Hwang kali? Kim juga artinya keemasan bisa berhubungan juga sama warna kuning!" Ucap Sinb yang mulai sewot sambil menatap kesal kearah Rena.
"Tapi nama lo yang paling mendekati, soalnya 'Bi' artinya ratu, dan ratu juga duduk disinggasana kan?" Ucap Rena lagi.
"Lo kenapa sih Ren? Kok nuduh gue terus perasaan?"
"Siapa yang nuduh? Gue cuma mengutarakan apa yang gue tahu kok, emang lo ngerasa gue tuduh ya?"
"Bi, kok gua jadi curiga sama lo ya?" Ucap Yein.
"Tapi sikap lo aneh Ren, gak biasanya lo mojokin orang gini? Gue jadi curiga sama lo deh?" Kata Kino.
"Apaan sih No? Kok jadi gue? Oh, jangan-jangan lo werewolfnya ya? Lo sengaja bikin gue terpojok biar identitas lo aman? Iya kan?" Balas Rena pada Kino.
"Bukan Rena! Dia tadi ngumpet bareng gue kok, iya kan Seo?" Bela Elkie, Eunseo mengangguk.
"Bentar deh, tadi apa cluenya? Anugerah? Itu kan arti dari E-"
"Waktu habis! Kalian terlaku banyak berdebat! Tidak ada yang digantung malam ini."
- TBC -
E- apa hayoo? Wkwkwk 😏
Selamat sabtu malam^^

KAMU SEDANG MEMBACA
Werewolf games | 1998 ✔
Mystery / Thriller"Bukan gue werewolfnya!" #19 in m/t [12-04-2018] +lowercase, swear words ©gyutaehui, 2018