Werewolf games | 1998 ✔

Epilog

Flashback on

"Hallo, kenapa Pink nelepon gue malem-malem?"

"Cheng.. t-tolongin gue!!"

"Lo kenapa? Lo dimana Pink?!!"

"G-gue di sekolah, tolongin gu—"

❌📱❌

"Aauuuuuuuuuu..."

Brak!!!!

"AAAAAAAAAA!!!!!" Pinky berteriak saat seseorang menarik paksa tangannya hingga ponsel yang ia genggam pun terjatuh.

"Plis jangan makan gue!! MAMAAAAH!! PINKY GAMAU MATI DUA KALI MAH!!! GUARDIAN TOLONGIN GU—MPHH!" Pinky berhenti menjerit karena mulutnya dibekap oleh orang itu.

"Berisik lu onta! Ini gue bukan ww!" Ucap orang itu, Pinky membuka matanya.

"Anjir ngagetin aja lu sat! Gara-gara lo HP gue jatoh nih, padahal gue lagi minta pertolongan sama Chengxiao!" Pinky memanyunkan bibirnya sambil menatap miris Iphone 8 nya yang baru ia beli dua hari lalu, perih lur.

"Ya maaf, kan gue gatau," Ucapnya sambil cengengesan, Pinky mendengus kesal.

"Lo tadi nerawang siapa dulu?"

"Yein dulu, awalnya kan gue mau ngumpet sama Yein eh malah lo tarik, abis itu baru gue nerawang lo." Jawab Pinky.

"Waktu gua tanya lu seer atau bukan malah ngakunya villager, dasar!"

"Ya masa gue kasih tau lo kalo gua seer? Kalo lu werewolf gimana?"

"Iya sih,"

"Dasar lu guardian bego!"

"Dihh udah dilindungin malah ngatain gua bego!"

"Kalo lu lindungin gue, terus tadi kenapa gue bisa mati tolol?!" Pinky noyor kepala Moonbin.

"Oh itu, hmm sorry ya Pink tadi gue lindungin Sinb, eh ternyata dia werewolfnya asu."

"Goblok!!"

"Kang Hyunggu, status mati karakter Villager."

Flashback off

"Jung Chanwoo, status mati karakter werewolf."

"Selamat Moonbin dan Kyulkyung karena kalian menang, kalian sudah boleh pulang dan melanjutkan hidup dengan tenang."

"Tenang pala lu peyang?!" Moonbin melempar kartu putih yang bertertuliskan 'Guardian' dengan kesal.

"Jika berkenan silahkan ajak teman-teman kamu yang lain untuk main permainan ini juga, terima kasih!"

"DASAR MODERATOR SINTING! GAK AKAN GUE MAIN GAME TOLOL INI LAGI!" Pinky menangis sesenggukan sambil terduduk lemas di lapangan.

Moonbin memeluk satu sahabatnya yang tersisa itu dan mengusap punggungnya pelan, rasanya ia pun ingin menangis.

Ya gimana engga, dari 12 orang cuma sisa mereka berdua doang?