Dad, I Want To Have A Mother. (Revisi)

Chapter 1.

Naruto © Masashi Kishimoto.
Pair : Sasofemnaru.
Genre : Drama, romance, family dll
Warning : Oc, ooc, typo, garing dll.

Cast.

Akasuna Sasori 25 tahun.
Akasuna Deisa 6 tahun.
Uzumaki Naruto 20 tahun.

⬇

⬇

     Pagi hari di Akasuna mansion, terlihat beberapa maid tengah menata beberapa hidangan dimeja makan.

Cklek.

Kaki mungil melangkah memasuki kamar, setelah berada didalam kamar aroma maskulin menyapa indera penciumannya, aroma yang sangat ia sukai dan selalu membuatnya nyaman.

Pria berwajah baby face tersenyum melihat putri kecilnya yang masuk kekamarnya.
"Ohayou sayang," Sasori mengecup kedua pipi chubby putrinya singkat.

Gadis kecil itu tersenyum dan membalas mengecup kedua pipi ayahnya. "Ohayou daddy,"

Sasori mencubit hidung putrinya gemas.
"Ada apa? tumben masuk ke kamar daddy, pasti ada maunya," tebak Sasori.

Gadis kecil itu memanyunkan bibirnya lucu.
"Daddy aku mau punya mommy,"

Sasori terdiam mendengar permintaan putrinya, entah sudah yang ke berapa kali putrinya mengatakan itu, dan sekarang pagi-pagi ia di buat pusing karena lagi-lagi putrinya meminta hal itu. Jika bisa Sasori ingin putrinya tak perlu mengucapkan hal itu didepannya, itu hanya membuatnya teringat pada wanita yang ia cintai.

"-ad"

"Dad,"

"Daddy,"

Sasori terkesiap dari lamunannya ketika tangan mungil menepuk-nepuk pipinya.
"Ah gomen, ayo sarapan! nanti telat lho," Sasori segera menggendong putrinya.

Gadis kecil itu masih cemberut. "Daddy mengabaikanku," kesalnya.

Sasori terkekeh pelan. "Daddy minta maaf, jangan marah lagi wajahmu sangat jelek jika seperti itu,"

Deisa makin kesal karena ejekan ayahnya.
"Daddy menyebalkan, turunkan Deisa!" Deisa meronta-ronta di gendongan ayahnya.

"Ok ok daddy minta maaf, jangan bergerak lagi atau Deisa akan jatuh," ucap Sasori lembut.

Deisa terdiam, menatap sebal ayahnya.

Sasori tersenyum kecil melihat raut kesal putrinya. Tak terasa mereka sudah sampai diruang makan.

"Ohayou tuan, ohayou Lady," sapa para maid bersamaan

Sasori tersenyum tipis, lalu mendudukan putrinya dikursi disampingnya. "Ohayou,"

"Ohayou mo minna-san," Deisa tersenyum lebar menatap para maid satu persatu.

Para maid ikut tersenyum, setelah itu berlalu pergi meninggalkan ruang makan membiarkan ayah dan anak menikmati sarapan mereka dengan tenang.

"Ayo makan!" tegur Sasori, karena putrinya masih menatap kepergian para maid.

Deisa menoleh ke arah ayahnya, lalu mengangguk. "Itadakimasu." Deisa langsung memakan sarapannya dengan lahap.

Sasori tersenyum melihat putrinya yang makan begitu lahap. "Pelan-pelan sayang!" Tegur Sasori lembut.

Deisa menoleh dan kembali mengangguk.
"Daddy mengantarku ke sekolah kan?" tanya Deisa disela-sela makannya.

Sasori mengangguk. "Tentu saja Dei-chan."

.
.

    Naruto berjalan santai menuju apartemennya, ia baru saja dari super market membeli beberapa bahan makanan yang sudah habis.