Chapter 3.

4.8K 446 32
                                    

Sudah dua hari Sasori uring-uringan karena terus memikirkan Naruto dan hari ini sepertinya sudah puncaknya, ia tak sanggup lagi menahan gejolak didadanya yang mendorongnya agar bertemu gadis blonde itu secepat mungkin, agar kewarasannya tak benar-benar hilang karena terlalu stres.

"Daddy."

Sasori tersadar dari lamunannya ketika putrinya menyentuh tangannya dan memanggilnya, Sasori tersenyum lembut pada putrinya.
"Ya sayang?" Sasori mengangkat Deisa lalu memangkunya

"Dad, Deisa rindu mommy." Deisa berujar dengan wajah memelasnya

Sasori tersenyum lalu menjawil hidung putrinya gemas.
"Baiklah kita akan menemui mommy." ucap Sasori. "karena aku juga merindukannya." inner Sasori

Wajah Deisa langsung berseri-seri mendengar perkataan ayahnya.
"Benarkah? daddy tak bohong kan?" tanya Deisa memastikan

Sasori menggeleng.
"Daddy tak pernah berbohong sayang, sekarang Deisa siap-siap okay!"

Deisa mengangguk antusias, segera turun dari pangkuan ayahnya lalu berlari ke arah kamarnya dengan semangat menggebu-gebu.

Sasori tersenyum simpul melihat putrinya yang terlihat sangat antusias dan bersemangat.
"Hah sepertinya aku juga harus bersiap-siap." gumam Sasori beranjak dari duduknya

.
.

Hari libur membuat Naruto bisa bersantai-santai diapartemennya, sekarang ia tengah menonton film kesukaannya ditemani setoples cemilan dipangkuannya dan segelas jus jeruk.

Naruto bukan gadis yang suka keluyuran menikmati hari liburnya, ia lebih suka bermalas-malasan diapartemennya seperti yang ia lakukan sekarang.

Ting tong. Ting tong.

Naruto mengerutkan keningnya ketika mendengar bel apartemennya berbunyi.
"Siapa yang berkunjung ke apartemenku?" Naruto bergumam, merasa sedikit heran karena biasanya tak ada yang berkunjung ke apartemennya kecuali teman hebohnya Ino Yamanaka, tapi bukannya setiap hari libur Ino selalu berkencan dengan tunangannya itu Shimura Sai.

Ting tong. Ting tong.

Naruto terkesiap ketika bell kembali berbunyi, Naruto menepuk jidadnya karena sudah melupakan tamunya yang masih berada diluar.
"Ya sebentar." teriak Naruto lalu beranjak dengan langkah lebar menuju pintu

Cklek.

Naruto membuka pintu lebar, matanya membola ketika melihat pria berwajah baby face tersenyum padanya, pria itu memakai pakaian casual hanya mengenakan kaos polos berlengan pendek dan celana jeans yang memberi kesan.
"Ughh manisnya." batin Naruto terpesona

"Mommy." tangan kecil nan mungil langsung memeluk pahanya

Naruto terkesiap lalu menoleh ke bawah, Naruto tersenyum melihat wajah imut gadis kecil yang memeluk pahanya, Naruto melepaskan tangan mungil Deisa dari pahanya lalu menyamakan tinggi tubuhnya dengan gadis didepannya.
"Hm merindukan mommy?" tebak Naruto mengelus pucuk kepala Deisa lembut

Deisa mengangguk bersemangat.
"Sangat, sangat merindukan mommy." sahut Deisa antusias

Naruto tersenyum lalu mencubit hidung Deisa gemas.
"Mommy juga merindukan Dei-chan."

Cup. cup.

Dua kecupan mendarat dipipi kanan dan kiri Naruto, pelakunya tentu saja Deisa.

"Ehmm.." Sasori berdehem karena dari tadi merasa di abaikan

Naruto terkesiap lalu mendongak menatap Sasori yang masih berdiri menatap ke arahnya, Naruto menepuk jidadnya keras ia lupa jika mereka masih berada diluar.
"Ayo masuk!" Naruto berujar lalu memberikan jalan untuk Sasori

Dad, I Want To Have A Mother. (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang