Chapter 5.

4.4K 396 7
                                    

Yahiko menatap bingung pria baby face didepannya, sudah lima belas menit ia duduk berhadapan dengan pria didepannya tapi tak sama sekali orang didepannya ingin membuka suara.

Yahiko menghembuskan napas kasar.
"Jadi ada apa denganmu Sasori?" entah sudah yang ke berapa kali ia lontarkan pertanyaan yang sama.

Sasori masih bergeming, menghela napas entah yang ke berapa puluh kali seakan-akan beban dipundaknya begitu berat.

"Sasori." Yahiko masih berusaha bersabar

Sasori menoleh ke arah Yahiko, dapat ia lihat raut khawatir diwajah pria didepannya, lagi-lagi Sasori menghela napas, Sasori mengalihkan pandangannya ke arah lain tatapannya menerawang entah kemana.
"Kemarin aku bertemu dengan Deidara." sahut Sasori setelah lama terdiam

Yahiko mengerutkan keningnya, tapi ia memilih diam menunggu Sasori melanjutkan ceritanya.

"Dia bersama keka- ah bukan suaminya." lanjut Sasori

Yahiko meneliti raut muka Sasori, mencari titik apakah disana masih ada terselip kecemburuan dan kekecewaan, tapi sama sekali Yahiko tak menemukannya.

"Dia menghampiri kami."

"Kami?" beo Yahiko tak mengerti

"Ya kami, aku dan Naruto." sahut Sasori, tatapannya masih menerawang entah kemana

"Siapa Naruto?" tanya Yahiko heran

"Gadis yang menolong putriku." sahut Sasori masih tanpa menatap lawan bicaranya

Yahiko mengerutkan keningnya.
"Ku kira Naruto nama laki-laki." gumam Yahiko

Sasori melirik ke arah Yahiko.
"Dia seorang gadis, gadis yang mirip dengan Deidara." jelas Sasori

Yahiko menyipitkan matanya mendengar ucapan Sasori.
"Jangan bilang kau tertarik dengan gadis itu karena ia mirip dengan mantan istrimu."

Sasori langsung menoleh ke arah Yahiko.
"Kata siapa aku tertarik dengan gadis itu?" tanya Sasori sarkastik

Yahiko menghembuskan napas kasar.
"Setahu ku kau tak pernah mau dekat-dekat dengan perempuan setelah berpisah dengan Deidara, tapi sekarang sepertinya kau mulai bisa membuka diri untuk perempuan lain." jelas Yahiko

Sasori menaikan sebelah alisnya, ia membenarkan ucapan Yahiko barusan.
"Sepertinya aku memang mulai menyukai Naruto." inner Sasori.

"Jadi apakah tebakanku tadi salah?" tanya Yahiko ragu-ragu, ia berharap tebakannya salah

"Yang mana?"

Yahiko menghembuskan napas kasar.
"Kau tidak tertarik dengannya karena ia mirip dengan Deidara kan?" ulang Yahiko

Sasori mengerutkan keningnya dalam, lalu menggeleng.
"Sepertinya tidak."

"Syukurlah." Yahiko menghembuskan napas lega

"Fisik mereka memang mirip, tapi sifat mereka berbeda dan sifat Naruto lebih-" Sasori mengantung ucapannya

"Lebih apa?" tanya Yahiko tak sabar

"Lupakan." sahut Sasori santai

Hidung Yahiko berkedut-kedut.
"Apa-apaan dia ini?" inner Yahiko kesal

"Deidara ingin menemui putriku." ucap Sasori melanjutkan ceritanya yang sempat terpotong

"Lalu kau mengijinkannya?" tanya Yahiko, ada nada tak suka dari suaranya

Sasori menggeleng.
"Tidak."

"Bagus, jadi sekarang apa yang kau pikirkan?"

Sasori menatap Yahiko dengan serius.
"Aku ingin melamar Naruto." ucap Sasori ragu-ragu

Dad, I Want To Have A Mother. (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang