Chapter 6.

4.9K 393 21
                                    

Naruto melirik arloji yang melingkar ditangannya, raut panik menghiasi wajahnya, ia sudah telat berangkat kerja, disebabkan ia bangun kesiangan, Naruto merutuki dirinya sendiri karena bisa-bisanya bangun kesiangan.

Naruto langsung berlari ke arah pintu membukanya lalu bergegas keluar dan mengunci pintu, Naruto langsung berbalik setelah pintu terkunci ia sudah sangat telat, tapi langkahnya terhenti tubuhnya menegang Naruto mengangkat kepalanya untuk melihat orang yang berdiri didepannya.

Sasori berdiri tegap didepan sang gadis bersurai pirang, wajahnya terlihat stay cool and calm seperti biasa, berbeda dengan gadis didepannya, sang gadis melototkan matanya dengan mulut terbuka.

Cup.

Tanpa permisi Sasori mengecup kening gadis pirang didepannya.
"Morning beb."

Mulut Naruto terkatup, tangan kanannya terangkat menyentuh keningnya yang dicium sang pria, dapat ia rasakan deru nafas sang pria terus menerpa wajahnya, entah sudah berapa menit mereka terdiam dengan posisi sangat dekat seperti ini.

Sasori menaikan sebelah alisnya melihat sang gadis masih betah dengan posisinya.
"Apa kau mau ku cium lagi beb?." Sasori berbisik dengan nada sexy

Seketika Naruto merasa merinding, deru nafas Sasori menerpa leher jenjangnya, Naruto memundurkan langkahnya perlahan manik sapphirenya masih setia menatap sang pria.

Duukk....

Naruto membentur pintu cukup keras.
"Ughhh.."  ringis Naruto tertahan.

Sasori tersenyum simpul.
"Kau seperti melihat hantu saja beb." ucap Sasori tersenyum mengejek.

Naruto mendengus, bibirnya mengerucut sebal.
"Kau mengagetkanku, kenapa kau berdiri disitu?" tanya Naruto sebal.

Sasori tersenyum lalu melangkah mendekati sang gadis.
"Hari ini kau harus menemaniku beb."

Naruto menatap manik hazel sang pria.
"Kemana lagi? aku harus berkerja."

"Kau ku liburkan beb." sahut Sasori santai.

Naruto menghela nafas lelah.
"Huh tuan yang berkuasa, lalu kau mau membawaku kemana?." tanya Naruto malas.

Sasori semakin dekat dengan Naruto, kedua tangannya terangkat mengurung sang gadis.
"You'll know later dear."

Naruto mendesah pasrah.
"Whatever."

Sasori tersenyum simpul.
"Good baby, now get ready!"

"How to? you're in my way." ucap Naruto setengah kesal.

Sasori tersenyum miring, lebih tepatnya menyeringai.
"Kiss and then you're free." ucap Sasori memerintah.

Naruto menatap kesal pria didepannya.
"Do not want." tolak Naruto mentah-mentah.

"Yes already, we will stay like this." Sasori menaik turunkan alisnya tersenyum penuh kemenangan.

"Sucks." gerutu Naruto sebal.

Sasori tak menanggapi gerutuan gadis didepannya, ia semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah Naruto.
"Kiss me!"

Naruto merasakan detak jantung mulai menggila dan wajahnya memanas.
"Shit." Naruto mengumpat dalam hati.

"Why silence? kiss me fast!"

Dalam hati Naruto menyumpah serapahi pria didepannya yang terus membuatnya terpojok dan tak bisa apa-apa selain menuruti kemauan sang pria, menghembuskan nafas kasar lalu Naruto menatap pria didepannya sebal.

Cup.

Satu kecupan singkat mendarat dipipi kanan Sasori, dan sang pelaku langsung menundukkan kepala menyembunyikan rona merah yang mulai menjalari wajahnya yang seputih porselen.

Dad, I Want To Have A Mother. (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang