"sayang bawa oleh-oleh apa buat Mama?" tanya mas Arken.
"kamu kan belum gajian mas, udah lah seadanya aja" jawabku sesopan mungkin.
"ah kamu ngeremehin aku nih" hm, mulai deh mas Arken baperannya.
"baper deh, bukan gitu maksud aku mas" jawabku geram
Tiba-tiba mas Arken tertawa lepas.
"kamu lucu banget sih dibercandain, mukanya ditekuk gitu" ujar mas Arken sembari mencubit hidungku dengan sedikit sisa ketawanya.
"aduhh, lagian kamu sih nyebelin"
***
"eeehh, anak-anak Mama, kok nggak bilang mau ke rumah" kamipun segera disambut Mama, kebetulan Mama sedang menyiram tanamannya di teras depan.
"iya nih Ma, kata Vanissa kangen dia" jawab mas Arken sembari menatapku
Aku pun tersenyum, kemudian seperti biasanya kami akan makan bersama, sesudah itu biasanya aku membantu Mama membersihkan rumah
Aku kebagian untuk membersihkan dilantai dua, disana terhitung banyak sekali barang-barang ku yang sudah usang dan lama. Tetapi ada juga barang-barang kakak ku yang masih tertinggal disana.
Aku memulai dari menyingkirkan kardus-kardus yang menumpuk di depan mata ku,lalu mengelap debu yang menempel dijendela dan sofa, aku lanjut menyapu dan mengumpulkan sampahnya disudut ruangan, dan aku melanjut kan dengan membuka isi lemari buku-buku ku yang dulu.
Ketika pintu lemari terbuka tiba-tiba ada selembar kertas yang tebal dan terjatuh dilantai, lalu aku mengambilnya seketika aku balikan dan ternyata benar itu foto ku.
Ya foto ku bersama dengan Excel mantan pacar ku dulu waktu SMA sebelum aku menikah dengan mas Arken, aku langsung lemas pikiran ku mulai tidak karuan tiba-tiba aku memikirkan tentang Excel, aku tidak mengerti kenapa bisa aku mengingat kenangan itu lagi.
Ketika itu aku tiba-tiba larut dalam pertemuan pertamaku dengan Excel
Suara bel istirahat disekolah ku telah berbunyi,aku langsung keluar kelas ingin menuju ke kantin dengan sahabat ku yaitu Salsa.
Di perjalanan kekantin tiba-tiba langkah ku diberhentikan dengan seseorang yang memegang pundak ku dari belakang dengan berkata "hei" dengan cepat aku menengok,dan benar saja itu Excel teman ku dari kelas Ipa 2.
Dia menawarkan minuman kepada ku "hmm.. Gue cuma mau nawarin ini doang" sambil menyodorkan soft drinknya ke arah ku "ambil" sambungnya.
Disana jujur aku bingung kenapa dia tiba-tiba menawarkan aku minum padahal kan Excel terkenal cowok bandel dan nggak tahu diri kalau disekolah apalagi sama cewek yang lemah dan nggak bisa ngelawan bisa abis deh dibaperin sama Excel.
Aku dengan sinis dan rasa tidak suka "nggak gue juga mau beli kok" dengan perasaan kesal aku pergi meninggalkannya.
"jangan galak-galak entar suka!" teriaknya tanpa malu. Ku rasa memang urat malunya sudah putus!
***
tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
PELAKOR (Telah Terbit)
Romance❤️TELAH TERBIT❤️ WARNING 17+⚠️ Tuhan itu adil dalam memberikan luka dan kebahagiaan, entah didunia atau diakhirat. *** ©️uniquesiblings, 2018 plagiat dilarang mendekat⚠️