part 14

6K 289 5
                                    

Chicka pov

Kesal sekali aku dengan istri mas Arken itu, kenapa sialan itu masih saja terus berada di hati mas Arken?! Bagaimanapun caranya aku harus tetap berusaha agar pernikahan mereka hancur.

Tiba-tiba saja terbesit ide untuk menjahili mas Arken.

“Hmm.. bagaimana jika aku mengirim sebuah pesan mesra untuk mas Arken?” Gumanku, mungkin ini sedikit jahat. Tapi bagaimanapun dia harus jadi milikku.

Ku ambil telepon genggam yang ada di kasur itu, dan memulai rencana yang sudah kususun.

Ku pastikan kalian berpisah, cepat. Atau. Lambat.

***

Arken Pov

Drrttt...drrttt

Ah siapa lagi itu yang menelpon. Jangan-jangan Chicka, aku sudah muak sekali dengannya.

“Mas?” Tegur Vannisa

“Tadi kamu belum jawab, itu lingerie siapa?” Deep. Benar-benar menusuk hatiku, aku tak sanggup menjawabnya. Tuhann, bagaimana ini? Haruskah aku jujur? Aku tak sanggup melukai hati istriku yang bahkan tak pernah menyakitiku.

“Masss??” Tegurnya lagi

“Aaahh, sayangg.. itu lingerie yang mana ya? Kamu kadang suka ngada-ngada ih”

“Mas, aku percaya kamu. Jangan sampai kebohongan kamu selama ini kebongkar dan membuat rumah tangga kita hancur” DEEP. Aku tak bisa berkata apa-apa saat itu. Dadaku sesak sekali rasanya.

Ku lihat Vannisa berbalik badan, dan dia... MELIRIK HANDPHONE KU???!!!

Bagaimana jika pesan tadi dari chicka? Apa yang harus ku lakukan? Apa ini akhir dari segalanya?

***

Vannisa Pov

Dadaku sesak sekali, apa lagi yang akan menimpa rumah tanggaku? YaTuhan, aku tidak sanggup. Tapi aku harus, jikalau memang ini saatnya aku harus berpisah. Ku pastikan hatiku tidak akan terluka lagi pada akhirnya.

Pelan-pelan ku buka handphone mas Arken, aku sudah sangat penasaran, akhir-akhir ini gelagatnya aneh sekali.

Ku buka handphonenya itu, 1 message tertera disana.

Click

“Mas password hape kamu apa?” Ku tanya pelan.

“Mas?” Ku tanya sekali lagi, karna aku melihat mas Arken seperti menutupi sesuatu, dan ini membuatku semakin penasaran. Ada apasih sebenarnya?

“Tanggal pernikahan kita sayang” jawab mas Arken

Setelah itu aku mulai mencoba membukanya.

“Kok salah mas?” Tanyaku heran, karna password yang mas Arken berikan padaku, ternyata salah.

“Ah masa” jawab mas Arken, tampangnya seperti orang dungu. Kesal sekali aku melihatnya.

“Ah yaudah deh. Aku ke dapur dulu, mau masak”

“Oke sayang. Yang enak ya hehe, aku udah kangen nih masakan kamu”

Selamat. Guman Arken

***

Haii readers kita update lagi nih..
Kalian juga jangan lupa ( vote, comment, dan like ) biar kita makin semangat ngetiknya 😍😍

Dan makin banyak yang bakal bikin deg deg duar akhir akhir ini jadi kalian tetep tungguin yaa 💞💞

PELAKOR (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang