Materi : Narasi yang Efektif
Tutor : Bang garirakaisambu
Hari/Tanggal: Selasa, 27 Februari 2018
Pukul : 19.00 WIB
Notulen: AfifahHanafi20
Disclaimer: theWWG. WWG_Publisher===⭐⭐⭐Perkenalan TUTOR⭐⭐⭐===
🍁 Halo semua. Salam kenal ya. Terima kasih banyak sudah berkenan mengundang saya ke grup keren inih. Saya jadi terharu nih.
🍃 Perkenalkan, nama saya Gari. Di medsos (FB, IG, YouTube, dll) saya biasa memakai nama Gari Rakai Sambu. Nama itu pula yang saya pakai untuk karya-karya saya.
Wuih, baru tau ternyata grup ini rame juga yah... Hihi. Baik, sebelum masuk ke materi, saya izin perkenalan dikit lagi ya. Nanti nyambung kok sama materinya.
🍁 Jadi, buku pertama saya terbit tahun 2005. Waktu itu masih kelas 3 SMA. Di tahun berikutnya saya menerbitkan 2 novel lagi (genre teenlit), dan di tahun 2007 saya diangkat menjadi editor di sebuah penerbit buku di kota Jogja.
Saya lanjutin lagi yak. Jadi, saya menjadi editor fiksi kurang-lebih 5,5 tahun. Sepanjang perjalanan tersebut ada beberapa hal penting yang mau saya bagi kepada teman-teman.
Nah, sekarang kita masuk ke materi nih.=======⭐⭐⭐MATERI⭐⭐⭐=======
🐾 Sewaktu masih jadi editor dulu (sekarang udah enggak), saya dan tim bisa mendapat ratusan naskah masuk tiap bulan.
Di tengah kesibukan ngedit, bikin konsep cover, isi, marketing dll, kami berkewajiban membaca seluruh naskah masuk tersebut. Kebayang nggak gimana beratnya tanggung jawab kami waktu itu?
Akhirnya, kami membuat sebuah sistem yang sangat memudahkan kami dalam menyeleksi. Dan ternyata, sistem ini sudah dipakai juga oleh penerbit-penerbit lain sejak lama.
🍃 Saya beritau sekarang ya, sistem seleksinya
.
• Pertama, yang diseleksi adalah narasinya.• Gaya bahasanya. Kalau menurut kami oke, lanjut ke seleksi tahap berikutnya.
🐾 Seleksi tahap awal itu kami baca paragraf pertama, paragraf akhir, dan bagian tengah secara random.
Kalau kami merasa narasinya oke, bisa lanjut baca beberapa halaman lagi. Kalau enggak banget, langsung masuk kotak penolakan naskah.
Sering kejadian, baru baca kalimat pertama udah langsung eneg dan masuk keranjang penolakan naskah.
Itulah kenapa bikin kalimat pertama yang menohok adalah kewajiban teman-teman sebagai penulis.• Setelah lolos seleksi pertama, masuk seleksi berikutnya. Yaitu seleksi cerita.
Nah, ini pun kami cuma bergantung pada sinopsis yang disediakan oleh teman-teman. Kami gak ada waktu untuk benar-benae baca naskah dari halaman satu sampai halaman terakhir. Kalau cuma ngurus naskah, bisa-bisa waktu kami habis hanya untuk itu saja. Padahal pekerjaan kami yang lain masih sangat banyak.
🍃 Sering banget kejadian, kami menolak naskah yang narasinya oke, tapi sinopsisnya berantakan.
Karena itulah sangat penting untuk membuat sinopsis yang benar-benar memikat editor.
• Setelah dua seleksi di atas, masuk ke seleksi berikutnya. Nah, ini yang biasa kami sebut dengan Faktor X. Biasanya sih berhubungan dengan pasar.
Bagaimanapun, sebuah penerbitan buku adalah usaha yang tujuannya mencari profit.
🐾 Meskipun narasinya oke, sinopisnya bagus, tetapi kalau ternyata pasar untuk karya fiksi dengan genre yang ditembak teramat kecil, penerbit biasanya mundur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Menulis TheWWG (Sistem LbD)
NonfiksiBuku ini berisi kumpulan pelajaran, teknik menulis, tips-tips, dan langkah-langkah dalam menulis yang dikumpulkan dari pembelajaran kelas di grup @theWWG dalam bentuk sistem baru 'Learning by Doing'. Materi pembelajaran kami di sini menjadi disclaim...