Pak camat wira menyeruput teh hangat yang baru saja di angsurkan istrinya.''bagaimana pak, apakah urusan dengan para penambang pasir itu sudah kelar?''tanya istrinya memecah keheningan.
Pak wira hanya menghela nafas panjang.''sejauh ini, bapak sudah mencoba menempuh cara dialog dengan mereka.tapi tetap saja mereka ngeyel.''
''pak...lebih baik bapak nggak usah ngelarang mereka, yang repot kan...''
''bu, ini tanggung jawab yang bakal ditanyain gusti allah kelak.'' Pak wira memotong ucapan istrinya yang masih menggantung.''sudahlah, jangan ngomongin hal itu lagi.''
Bu wira hanya terdiam. Tak berapa lama kemudian perempuan paruh baya itu beranjak dari ruang tamu. Pak wira masih saja asyik menghisap sebatang rokok yang dikepit jemarinya.tatapan matanya menerawang. Pikirannya benar-benar kalut jika mengingat peristiwa di kantor kecamatan siang tadi.
Suasana di kantor kecamatan semakin panas. Para penambang pasir dan pengusaha kayu gelondongan terus berkoar dan berteriak-teriak tanpa henti tepat di depan kantor kecamatan.
''jangan ada larangan penambangan dan penebangan.karedna itu sama artinya dengan melarang mata pencaharian kami''
BETUL! BETUL!!''timpal yang lain serempak.
''pak camat, jika bapak tetap bersikukuh menutup pertambangan cilember dan penebangan di bukit ciawi itu, kami tidak peduli!!''
''kami akan tetap beroperasi!''timpal yang lain lagi.
Pak camat hanya bias geleng-geleng kepala.ia dan para pejabat kecamatan lainya keluar menemui para demonstran.
''tenang bapak-bapak. Saya mamahami kekecewaan bapak-bapak. Tapi penambangan dan penebangan di gunung ciawi yang bapak-bapak operasikan itu illegal. Apalagi ini sangat merusak lingkungan.''
''KAMI NGGAK PEDULI!!''
''KAMI NGGAK MAU TAHU HAL ITU!!''
Terpaksa para aparat desa dan satpol PP dari kepolisian yang sedari tadi sudah siap siaga berusaha menghalau mereka dengan satu tembakan peringatan. Para pendemo tetap membandel. Hingga akhirnya gas air mata berhasil menghalau mereka. Membubarkan kerumunan diiringi hiruk pikuk dan teriakan yang semakin melengking.
Di dalam ruangan pak camat terlibat perdebatan dengan para bawahannya.mereka mendebatkan masalah para penambang yang masih tetep bertahan di depan gedung pemerintahan kecamatan.
''daripada menimbulkan ekses buruk lebih baik kita cabut pelarangan tersebut.''ujar salahseorang staf.
''justru ekses buruk timbul karena penambangan dan illegal loging tersebut.''timpal pak camat wira.''kerusakan lingkungan sangat merugikan masyarakat sekitar.''
Sekrertaris kecamatan berdehem dan mengangkat tangannya.''iya, saya sangat setuju dengan pendapat pak camat. Dengan penambangan tersebut bias menyababkan berbagai permasalahan lingkungan dan berpeluang menyebabkan banjir dan longsor di daerah tebing perbukitan ciawi.''
''ya!kita harus tetap dengan pendirian kita!'' seru pak camat lebih lanjut.'' Saya tidak ingin mengkhianati janji saya di saat pemilihan camat tahun kemarin. Kalian tahu kan aku sudah berjanji akan menuntaskan masalah dan polemic penambangan di perbukitan ciawi.''
Semua staff terdiam.
Pak camat wira menghela nafas panjang. Sementara tangannya mengetuk-ngetuk ujung meja.beberapa saat kemudian ia berdiri di tengah-tengah para staffnya dan menatap mereka satu persatu.'' Sampai kapan pun saya akan tetap melarang penambangan itu. Apapun resiko yang akan saya hadapi.''
Semua staff masih tetap terdiam.
''saya mengharapkan dukungan dan doa dari semuanya.''
v
KAMU SEDANG MEMBACA
OMNIBUS [Perempuan Senja]
SpiritualSenja Selalu membawa cerita, entah itu bahagia atau sekeping duka. Yang jelas, senja selalu membawa potongan-potongan kenangan yang tak pernah bisa terlupakan. Dan perempuan itu telah membuktikannya. Di dalam senja ia menemukan potongan kenangan yan...