Di malam hari, tampak anak anak keluarga Yoo sedang sibuk dengan tugasnya masing masing
Taehyung sedang sibuk dengan pr matematika nya, Jungkook sedang pergi dengan Yoongi entah kemana, Jimin sedang pulang ke rumah untuk mengambil baju, Namjoon masih di dalam kantornya, Hoseok belum pulang, dan Jin sedang memperhatikan Taehyung dari kejauhan
"Tae, apakah sudah selesai pr nya?" Tanya Jin memecahkan keheningan di ruangan nya
"Hmm... Sebentar lagi. Tapi ada beberapa yang aku tidak mengerti" jawab Taehyung
"Sayang ya... Hyung tidak bisa matematika, padahal Hyung sangat ingin membantu mu" ucap Jin yang merasa bersalah
"Tak apa, Hyung... Aku bisa minta tolong Jimin Hyung untuk segera datang dan membantu ku. Dan pr ini tidak untuk besok, tapi lusa" jawab Taehyung
Setelah itu, Taehyung langsung membereskan peralatan belajarnya yang berserakan di lantai. Setelah memastikan bahwa, bolpoin dan buku nya sudah ada di tas ia segera berjalan kearah Jin
"Hyung, kau lapar tidak?" Tanya Taehyung tiba tiba "tentu saja" jawab Jin
"Yoongi Hyung dan Jungkookie mana ya?" Tanya Taehyung lagi "mungkin sedang mencari udara segar. Jungkook beberapa hari ini stress berada disini terus" jawab Jin
"Tae, kau tidak pulang saja?" Tanya Jin "lalu yang menjaga kau siapa? Namjoon Hyung yang berada di kantornya itu?" Taehyung balas bertanya
"Kan Hyung bisa menjaga diri Hyung sendiri. Tae,Hyung itu sudah tidak semuda dulu lagi. Hyung jauh lebih tua dari pada kau, dan Hyung dapat menjaga diri Hyung sendiri" jelas Jin
"Bisa menjaga diri sendiri,lalu kenapa sakit?" Sindir Taehyung pada Jin "karna yang seperti Hyung bilang, Hyung bisa menjaga diri Hyung sendiri, jadi kalau Hyung sakit, hyung tidak ingin merepotkan kalian" jawab Jin tenang
"Hyung, jangan menyimpan penderitaan sendirian. Kau ini punya kami berenam, dan Hyung dapat selalu berbagi dengan kami. Saat Hyung seperti ini, kami juga sedih, karna Hyung sendiri tidak pernah bercerita" ucap Taehyung
Adik adiknya benar benar sudah mulai dewasa, dan Jin senang karna itu.
"Hyung minta maaf karena tidak memberitahu mu tentang penyakit Hyung. Hyung hanya tidak ingin kalian jadi tidak fokus dengan tugas kalian masing masing hanya karna penyakit Hyung" ucap Jin
"Tapi, kenapa hyung hanya memberitahu Yoongi Hyung saja? Kami tau kami jauh lebih muda dibandingkan dengan Hyung dan Yoongi Hyung. Tapi kita ini kan saudara, dan seharusnya kau memberitahu kami disaat yang sama kau memberitahu Yoongi Hyung" ucap Taehyung yang mulai marah
"Hyung minta maaf atas itu semua, tapi Hyung hanya kalian mengerti disaat yang sudah tepat sama seperti Yoongi"
"Memberitahu kami disaat kau sudah meninggal!? Itu maksudmu Hyung!?" Taehyung mulai berteriak
Tubuh Taehyung mulai terjatuh ke kursi. Sama seperti Jungkook, ia mulai menangis diatas tangan Jin
Jin benci mendengar isakan tangis adik adiknya. Terutama Taehyung, yang selalu tersenyum cerah dan menjadi seorang mood booster
"Taehyung-ah... Jangan menangis seperti itu. Hyung benci mendengar kalian menangis" ucap Jin sembari mengelus kepala Taehyung
"Kau tidak adil, Hyung! Kau memberitahu Yoongi Hyung, tapi tidak memberitahu kami! Kau selalu mengira kami tidak cukup dewasa! Kau selalu menyembunyikan semuanya dari kami! Kau tidak pernah adil Hyung!" Teriakkan Taehyung menggema di ruangan kosong Jin
Jin terlihat sedih melihat adiknya menangis sembari berteriak kearah nya. Ia tau kalau ini salahnya tapi ia benci melihat ini semua
"Taehyung-ah... Lihat mata Hyung" ucap Jin kearah Taehyung. Taehyung menatap mata Jin
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS- Please Don't Leave
Fiksi Penggemar"because a sibling will always understand you more than a lover do" Intinya perjalanan 7 anak laki laki yatim piatu, yang pada akhirnya berhasil mencapai impian masing masing dengan mengorbankan salah satu dari mereka