21. Bobok ala-ala

2.9K 468 61
                                    

Kita flashback ke tiga tahun lalu. Saat di mana Jinyoung lagi sayang-sayangnya sama Guanlin. Maksudnya? Lho, emang sekarang nggak sayang?

Bukan gitu. Tiga tahun yang lalu adalah waktu ketika si bayi lumba-lumba baru satu tahun. Lagi belajar jalan sama belajar ngomong. Si adek unyuk banget pokoknya.

"Iyooong!" Guanlin ketawa ganteng. Dia cuma pakai celana gambar harimau dan kaos dalam. Lagi guling-guling di dalem pagarnya.

Ia menoel rambut Jinyoung menggunakan pancing mainan yang sudah ada ikan hiunya di ujung kail.

"Iyooong!" Guanlin menggoyang-goyangkan pancingannya kesusahan. Efek popok dan badannya yang bongsor, bikin dia keringetan.

"Alin mau apa?" Jinyoung meletakkan pensil warnanya dan mendekati pagar adiknya. Ia duduk berjongkok dan menggoyangkan kail mainan ikan hiu itu.

"Ni! Dek..hiuuu!" Guanlin ceritanya pamer bisa mancing hiu yang gede ke abangnya.

"Wah, adek pinter, ya, bisa mancing ikan." Jinyoung bertepuk tangan. Adeknya unyu. Jinyoung suka!

"Buka! Buuu...ka!" Si kecil berguling kesusahan ke dekat pintu yang digembok pakai gembok mainan sama Hyunbin biar si adek nggak kemana-mana kalau Mami lagi nggak ada.

"Gak boleh, Alin. Nanti kamu jadi steak lagi kayak waktu itu. Nggak usah." Jinyoung menggelengkan kepala. Sukses membuat wajah Guanlin jadi biru keunguan.

Suram.

"Kakakakaka!" Kembali ceria, Guanlin mencari keberadaan kakak sulungnya.

"Kak Jihoon lagi tidur siang. Kamu juga bobok yuk. Sama abang, deh."

"Nggak." Guanlin bilang dengan kalem. Ia tersenyum tipis, lalu menidurkan dirinya dengan boneka lightstick TVXQ punya Jihoon sebagai bantalnya.

Membuat Jinyoung mencebik.

"Winkel...winkel..itel..taa! Winkel.. winkel.." si bungsu tiduran sembari memainkan boneka lightstick TVXQ punya kakaknya. Diputer, digoyang-goyang, dipeluk, lempar, ambil lagi.

"Bodo lah adek. Aku nyelesain prku dulu." Jinyoung mengendikkan bahu. Ia melanjutkan mewarnai pemandangan kota dengan pensil warna. Sesekali mengernyit ketika berusaha mencampurkan warna.

"Sowoneul malhabwa.... geurae neul na neon saranghae eonjena mideo.. im genie for your wish!" Sesekali si abang bersenandung sembari mewarnai.

"Lalalalalalala pretty baby.. you my lady.."

"Kajimaaaaaa hanbani mothanda ibwabolkka!"

"Haruman neo wa naega hamke halsuittdamyeon.."

"Cause i cant stop thinking bout you girl neoman deuro man gil geoyaa heee!

"Wiiing! Wiing! Wing! Boombaayaaa!"

BUGH!

Kepala Jinyoung nyaris membentur meja kalau dia nggak reflek meletakkan tangannya di depan kening.

Drektitude emang punya adek jenis herder plus siberian huski tapi badan terjebak dalam bentuk shiba inu unyu unyu.

Asem.

Jangan nilai orang dari luar pokoknya.

Jinyoung mengusap belakang kepalanya.

"Hehehiihii Yong ..na! Yong...na!" Guanlin ketawa bahagia. Ia bertepuk tangan melihat abangnya menatapnya gemas.

Hela nafas.

Sabar.

Bentar lagi puasa, gaboleh marah-marah.

Family : Minhyunbin + panwinkdeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang