Dua hari kemudian...
Dihempasnya punggung dan bersebelahan Atasha di atas sofa yang lembut itu . " Sha oo sha ? hari tu kau kata nak story dngan aku . Kenapa kau monyok je ritu ?" Dipandangnya muka Melina yang bulat macam telur ayam itu . " Comel !" desis hatinya . " Kau tau tak haritukan sakit hati ni pedih gila segala jarum terkena jantung aku . Ada ke patut laki tuh ckp mcm tu ?" Lalu diceritakan kepada Melina sebagaimana ia berlaku . Sesekali muka Mel berkerut kemudian ketawa ada jugak dia cuba menahan dirinya dari ketawa . Dijegilkan matanya kepada Mel tanda protes . Haihh ! Nasib 'bestie' klau tak tadi kaki saiz 6 ni dah sampai muka dia . Hahaha
Sementelahan itu ...
Fail di atas mejanya ditenung dengan pasrah ! Kusut sekali otaknya bila memikir terlalu banyak dokumen penting untuk ditandatangani . Mahu sahaja berhenti kerja tapi apakan daya ? Zaris Holdings ialah hasil titik peluh papanya Dato' Amsyar Zaris masakan dia mahu merobohkan dinding yang disalut dengan konkrit dan cermin yang mahal itu . Ternama lagi . Siapa aja yang tak kenal ? Mau taknya diterkam singa jantan nanti . Matilanak ! baik lari weh !
Pintunya diketuk sekali . Kepalanya diangkat . " Masuk ." Nada yang mendatar . Tegas betul . Bibirnya ditarik sehingga ke telinga . Tanda kesukaan . Yihaaa ! Seorang gadis mengenakan 'blouse' biru muda . Skirt sedikit labuh di bawah lutut . Kasut stilleto hitam berkilat . Persis Duta AuraWhite Ayda Jebat . Menuju ke arahnya dan melabuhkan punggungnya yang cantik . Manis sahaja gayanya . " Busy ?" Wah ! Sopan je . Dianggukkan kepala tanda dia sibuk . " Harini nak lunch sesama ke ?" Tutur lembut gadis bernama Annor Qaisya binti Tengku Zafran .
" I'm sorry Annor , today i lunch dirumah dgn papa n mama . I hope you understand honey ." Ditatap wajah gadis itu penuh kasih sayang . " It's okay darl , hari lain jela ." Terus Annor berlalu pergi tanpa menghiraukan jejaka itu . Sungguh pedis sekali hati perempuannya bila memikir cowoknya jarang meluangkan masa dengannya . Jejaka yang dipuja itu hanya akan mendengar kata orang tua dan fokus terhadap kerja dipejabatnya . Jauh sekali dia dipedulikan . Namun sabar sahaja dipratikan dalam hubungan mereka .
Interkom ditekan kedengaran suara assistantnya . " I want Firdaus Denn in my office now ." Seram aja bunyinya . Tergagap sikit assistantnya membalas arahan yang diberikan Ceo Zaris Holdings . " Ba... baiklah Encik ." Sejurus itu assistantnya memanggil Firdaus Denn . Yesss ! Firdaus Denn merupakan sepupu rapatnya , kawan baik , musuh , tempat meluah perasaan dan kunyit dia . Eh ! eh ! bukan kunyit saja tertambah . Apalahh !
Terjengul muka Denn di daun pintu . Muka Denn yang macam 'kerang busuk' itu diperhatinya . " Bro , bt ap kat situ ? Jadi tugu negara ? Takpyah tade yang nak amek gmbar ngn kau nnti ." Sengaja sepupunya itu dikenakan . Denn hanya bersahaja kerana sebentar lagi tahulah dia memulangkan semula lawak hambar jejaka itu . " Tugu ekk ? Tapelah aku keluar dulu . Cari aweksss . Simpan aje hajat dihati kau . Ajak si Susan taulah dia melayankan ." Terbeliak matanya mendengar nama Susan , ngeri weh ! Baki orang kot ! Geli bulu roma mak !
Laju sahaja dia mengejar Firdaus Denn . Zapsssss ! Tiba dia di bilik yang berala- ala gaya Francis itu . Cantik ! " Haa ap kau dtg bilik krja aku ? Elok muka hensem jadi lembu aku tgok . Hodohnya lahai ." Meletus kekekkan Denn yang menyempat bergurau dengan sepupunya itu . " Hehe , sori lerr . Tdi aku gurau yunkk , lpas lunch kita beli baju mlam lusa ada parti weh !" Muka Pokemon dibuatnya . Pikir comellah ? "So geli siot yunkk yunkk kan aku . Dasar kunyit !" Tergelak jejaka itu melihat respon Denn . "Rmai dtg ! Bnyk AWEK ! Rugi tak ikut . Chaw lu." Saja dipancingnya Denn . Bukan dia tak tahu Denn tuh pantang disebut word awek , tajam sekali pendengarannya . " Oke deal !" Flying kiss diberi kepada Denn dan berlalu pergi . Eyakkk !
" Jom sha ! Kita lepak mamak cari pakwe . Then gi mall bershopee ." Senyuman penuh makna dihadiahkan seikhlas yang mungkin kot . " Buat ap cri pkwe ? Mamak je lebih , dah aku pure melayu lagi mau mamak . Berkicap la anak aku nnti . Kau tapelah la tahi cicakkk !" Berdekah Atasha mengenakan Mel . Muncung 2 meter ke depan mulut Melina . Dengan sisa ketawanya menggangguk tanda setuju . Masam , manis , masam je si Mel ni senyum . Geram kali !
Selesai sahaja makan tengah hari terus sahaja mereka berjalan di dalam mall yang besar itu . " Weh ? Weh ?" Diam seketika . " Pekak ke sepupu aku ni ? Sayang hensem tapi hmm." ujarnya perlahan . " Clear lagi telinga aku dgr kau kutuk aku Denn ." dijelingnya Denn yang tersengih itu . " Btw tak kantoi ke dgn Annor kau dtg sini ?" belum sempat dia menjawab .
" Izul Calvin !" Nyaring sahaja suaranya menyebut nama itu . Yes , Izul Calvin bin Amsyar Zaris atau dikenali sebagai pemuda yang berjaya dalam umur 20-an . 25 tahun ini . Muda pada umur tapi matang dari segi fzikal dan mental . Lantas mukanya berpaling ke arah suara itu . " How dare you lie to me Cal ?!" merah padam wajah itu . Izul Calvin mengukir senyuman . " Annor ? I ada appointment dgn klien kat sini . I late so i kluar dengan Denn ja . I'm sorry honey . Janji nnti i tebus balik oke ?" Cal tipu . Dibalas dengan anggukkan namun senyumannya hambar . " Oke Cal , i accept your sorry . But i have to go now . Bye dear ." Wajah yang tebal dicalit dengan solekkan dimaniskan . Ahhh ! Kesian Izul Calvin atau Cal .
"GEDEBUSHH !" " Maafkan saya encik , saya tak sengaja ." Mukanya diangkat . Diam . Terkedu . " Haih ! Where's your eye ? Abis baju jenama polo aku kotor ." Nakal sahaja kotak pemikirannya melontarkan kata-kata yang 'sebal' buat gadis itu . " Sori ! I didn't mean it . Mata saya kat hati saya hmm ." Sengaja Atasha menguji . Denn 'loading' dan berdiam . " What for ?" Bulu keningnya dijongket sebelah . " Because I've got my eyes on you lah encik segak ." Muka Pokemon dibuat . " Comel !" desis hati lelaki Izul Calvin . Namun ego menguasai .
" Ehem ! Ehem !" Denn berdehem . "Hi girl ? I'm Firdaus Denn , too much kiut la you ni ." Nakal Denn ni ! " Oh hei ! I'm Nor Atasha Awei , just call me Sha btw thank you ." lebar sahaja senyumannya . " Nice name , like you Sha . Ur welcome ." Sambil rambutnya diraup kebelakang . Hmm kacak sekali ! Izul Calvin menyampuk . " Ape ke peliknya nama kau ? Awei ? Mana dtg tu ?" Dengki akibat melihat kemesraan Denn dan Atasha . " Hishh ! Sebok awak ni . Mendapat saya jadi isteri awak , padan muka !" Dijelingnya Cal . Hamek tuh ! " Kau jadi isteri aku ? Siap kau malam pertama . Baru tau rasa nanti ." Panas hatinya Atasha mengenakan dia . Denn yang melihat ketegang mereka menyampuk . " Cal ? jomlah gerak . Emm sha ? Can i get ur number ?" Mujur ada 'contact cardnya' di dalam dompet . Kad itu bertukar tangan lalu Denn mengucapkan terima kasih dibalas Atasha dengan senyuman . Izul Calvin menyilangkan tangan tanda protes .
Melina yang menunggu di koridor . Skrin telefon ditatap sambil jari-jemari ligat menekan alat teknologi itu . " Mel ! Lama tunggu ? Sori , tadi aku ad hal sikit ." Tersengih-sengih Atasha . " Ouh it's okay . Let's continue our journey hehehe ." Mereka meneruskan perjalanan sepanjang hari itu . Meskipun harus terjumpa jejaka bernama Izul Calvin yang menyakitkan hati namun tidak Firdaus Denn baik orangnya .
Jangan lupa VOTE and FOLLOW oke ? Ataupun tinggalkan komen . Terima kasih atas kerjasama anda !
YOU ARE READING
Sinar Kasih
RomanceLayakkah hati kecilnya memilikki kebahagian ? - Abang ! smpai hati abang . Apa salah syg ? Mana silap syg selama ni ? Syg tak sangka abang... - Arghh kau ! Kau sape nak sebok hal aku ?! Kau tuh yang bodoh . Dasar kampung ! Siapakah gadis ini ? Sia...