Chapter 15
“Joe, cepet kamu pergi ke mall yang baru buka itu!” Caca mengomel di teleponnya dengan Joe yang tampak baru bangun oleh dering telepon Caca yang tiada henti.
“Emang ada apa, Ca?” Joe berusaha menutupi suara paraunya akibat bangun tidur.
“Astaga! Tania dan Eric! Kamu bisa lupa??” Suara Caca semakin kebelakang semakin meninggi membuat Joe menjauhkan ponselnya sedikit dari telinganya.
“Oh..”
“Cuma ‘Oh..’?? Pacar kamu disana lagi mau ngedate sama cowok lain dan kamu cuma bilang ‘Oh..’?” Caca tidak bisa menyembunyikan kekesalannya pada Joe yang tampak sama sekali tidak peduli tentang Tania dan Eric.
“Iya, Ca.. Ini ak siap-siap terus entar kalo udah sampe kamu aku sms deh. Okay?” jawab Joe yang kali ini suaranya sudah tidak parau lagi. Mungkin karena sudah sepenuhnya sadar dari alam mimpinya.
“15 menit! Jangan lama-lama!” ucap Caca kemudian menutup sambungan teleponnya dengan Joe.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - - - - - -
“Ca.. Kamu gak seperti orang yang jadi mata-mata.” Ucap Rei mengomentari pakaian yang sedang dipakai Caca.
“Nanti kita berdua ngedate juga aja Rei oppa.” Ucap Caca dengan malu-malu pada Rei yang hanya menggeleng-gelengkan kepalanya menanggapi Caca.
“Ca, kamu harus inget. Ini demi Joe dan Tania. Bukannya kamu yang daridulu semangat banget pingin mereka jadian? Masak sekarang kamu tega ninggalin Joe sendirian sementara kamu sama aku malah jalan-jalan sendiri.” Rei berkata dengan bijanya sambil mengacak-acak rambut Caca.
“Kadang aku berpikir Rei oppa ini berumur 30 tahun. Gaya bicaramu seperti Papiku.” Ucap Caca sambil menggembungkan pipinya. Kebiasaanya saat sedang ngambek dan manja.
“Kadang aku berpikir kamu masih berumur 5 tahun, Ca. Kamu kalo ngambek sama seperti adiknya temenku. Sukanya gembungin pipi.” Ucap Rei sambil menirukan Caca untuk menggembungkan pipinya dan membuat Caca akhirnya tersenyum menahan tawa.
“Hahaha. Ya udah ayo deh!” Caca mengalungkan tangannya pada lengan Rei dan berjalan ke arah mobil Rei.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - - - - - -
“Joe mana sih?? Dasar tukang ngaret!” keluh Caca yang sudah menunggu kedatangan Joe sampir setengah jam itu sambil terus-terusan menatap jam tangannya.
“Sabar, Ca. Kaya kamu gatau kalo Jakarta macet aja. Ucap Rei sambil tetap tersenyum melihat tingkah laku Caca.
“Tapi sebentar lagi Tania sampe disini, Rei oppa.” Caca tidak bisa menyembunyikan nada jengkelnya pada Rei yang kali ini memasukkan kedua tangannya ke saku kanan dan kirinya itu. Tiba-tiba handphone Rei berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just say it to me
Teen Fiction“Rei!! Aku Carista dari kelas XI IPS 2. Aku suka sama kamu dari pertama kali aku ngelihat kamu main basket. Kamu mau gak jadi pacar aku?” ucap Caca dengan percaya diri dan berbunga-bunga. “Percuma loe Calista...” jawab Joe ke Caca sekedarnya "nama...