tujuh

65 1 0
                                    





"Lo kenal Ra sama Rechal?" tanya Khate setelah kepergian Rechal membeli minuman. Dira memang tidak membeli apa-apa sedari tadi ia sibuk memakan siomay milik Adelle yang sudah di setujui pemilik nya.

"Gak kenal" ujar Dira

"Kok bisa barengan?"

"Ya. Tadi dia yang minta ikut, masa gue tolak"

Khate mengangguk.

"Hy my girlfriend ."

Malvin menghampiri ketiga nya dan langsung merangkul pundak Dira. Dira melepaskan nya secara kasar. "Apa an si Mal!"

"Ciee-cieee yang udah deket aja nih!" serempak Khate dan Adelle.

Dira melotot kepada kedua nya. Sedangkan Malvin hanya senyam senyum.

"Nih Khate minuman nya!" Rechal datang dengan membawa dua gelas minuman dingin. Ia mengernyit ketika meliat seorang lelaki yang duduk di samping Dira.

Malvin yang menyadari kehadiran seseorang yang tengah menatap nya balik menatap perempuan itu dari ujung kaki sampai kepala.

Sedangkan Dira membuang muka ke arah lain.

"Oh. Thanks ya Re" ujar Khate.

Rechal mengangguk dan duduk di sebelah Khate di depan nya Malvin. Malvin kembali menatap Dira, karena setelah dekat dengan Dira ia lupa tujuan nya yang sebenarnya.

"Hey. Gue disini, lo liatin apa an awas aja lo ya liatin cowok lain. Gue colok mata lo!" ancam Malvin.

"Pa an si, gak jelas banget"

"Cinta gue ke lo jelas gak ada rekayasa atau sandiwara belaka" Malvin gombal gembel receh.

Dira mendengus. "Jijik gue!"

Malvin semakin terkekeh, ekspresi wajah Dira semakin lucu di mata nya. "Lo gak makan?".

"Gak". Dira memperhatikan kedua teman nya yang kini sedang asyik dengan ponsel nya masing-masing. Sedangkan Rechal sedari tadi hanya mengaduk-aduk minuman nya tanpa meminum nya sama sekali dengan ekspresi yang sulit di mengerti.

Kedua teman nya sama sekali tidak terganggu dengan kedekatan Malvin dan Dira sekarang, meskipun belum bisa dibilang sangat dekat.

"Gue beliin ya lo mau apa?" tawar Malvin.

"Gue gak laper Mal" ujar Dira menatap Malvin kesal.

"Iya-iya deh. Kalau gitu gue mau nyemperin temen-temen gue dulu"

"Yaudah sana ngapain bilang-bilang!"

Sebelum beranjak dari tempat nya Malvin mengacak rambut Dira dan langsung berlari ke arah teman-teman nya.

Dira berdesis sebal dan merapikan rambut nya dengan jari-jari tangan nya. Namun entah mengapa ada sesuatu yang aneh dengan jantung nya ketika berdekatan dengan Malvin.

Khate dan Adelle yang sejak tadi sibuk dengan dunia nya. Tak menyadari bahwa Malvin telah pergi sejak tadi. "Si Malvin mana Ra?" tanya Adelle.

"Udah pergi noh" ujar Dira.

Adelle mengangguk dan kembali memainkan ponsel nya.

"pacar lo Ra? " tanya Rechal menunjukan mimik penasaran yang sangat kentara.

"si Malvin? Bukan lah! " jelas Dira.

Sekarang Rechal tau bahwa lelaki tadi bernama Malvin.  Perempuan mana pun pasti tertarik dengan tampang Malvin yang memang sangat tampan wajah nya yang belasteran dan rambut nya yang berwarna cokelat tua menambah kesan maskulin di diri Malvin.

YOUR MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang