Changes > KNJ (Discontinued)

Bagian 1

"Joon-ah.. kemarilah" kata pd-nim padaku saat baru memasuki ruang tamu. Saat ini pd-nim dan member yang lain sedang berkumpul di ruang tamu dorm bts.

"Ne pd-nim"kataku sambil berjalan menuju tempat duduk di samping hoseok.

"Nah sekarang semuanya sudah lengkap"kata pd-nim yang melirik kami satu persatu."Jadi begini,kalian semua akan di berikan waktu istirahat selama satu minggu sebelum kalian melakukan tour."

"Benarkah...."pekik trio maknae beriringan. Sangat terlihat kalo mereka sangat senang mendengar berita tersebut.

"Tenanglah. Tentu saja itu benar. Kalian harus memanfaatkan waktu satu minggu itu dengan sebaik baiknya."sambung pd-nim pada kami.

"Ne pd-nim."kata kami berbarengan.
.
.
.
.
.
Kami sudah mempunyai rencana liburan masing masing. Walau hanya satu minggu, itu sudah lebih dari cukup untuk kami.

Hari ini aku akan berangkat ke Ilsan untuk mengunjungi seseorang yang sudah lama tidak dikunjungi. Seorang teman lama. Seorang kesayangan, yang masih menjadi kesayangan sampai sekarang ini. Aku berangkat sekitar jam 10 pagi. Perjalanan ke Ilsan membutuhkan waktu 1 jam dengan mobil dan 20 menit jika kita menggunakan kereta bawah tanah. Aku lebih memilih menggunakan kereta bawah tanah, karena lebih cepat dan murah. Memang mendapatkan tentangan dari maneger kami, sejin hyung dengan alasan 'takut aku kenapa napa.' Tapi aku percaya pada ARMY yang tau pada batasan privasi BTS.

Sambil menunggu keretanya datang, aku menyumpal kedua belah telingaku dengan earphone. Mendengarkan satu lagu yang di putar berulang ulang. Satu lagu yang menggambarkan perasaanku saat ini. Spring day.

Sesampainya di stasiun tujuan, aku bergegas mencari orang yang menjemputku. Oh itu dia.

"Namie..."teriakku pada orang tersebut. Namanya Kim Nam hee. Adikku tersayang. Aku biasa memanggilnya Namie. Panggilan kesayangan. Hehe..

"Oppa.."aku berjalan kearahnya sambil menenteng satu paper bag berwarna hitam.

"Untukmu. Terima kasih karena sudah menjemputku."

"Ouwhh..... aku tersentuh. Terima kasih oppa." Ia berkata seolah olah aku tidak pernah memberikan hal-hal  manis padanya. Dasar.

"Sudahlah. Ayo berangkat. Aku sudah sangat rinduu~~" ucapku dengan nada yang dibuat se---manis mungkin.

Kami berdua berjalan  beriringan kearah mobil. Bertukar cerita tentang kehidupan yang sangat pelik ini. Berbagi cerita manis yang mampu memgundang tawa.

Tak terasa kami telah sampai di tujuan. Tempat ini terletak di kaki bukit. Tempatnya sejuk dan juga masih asri. Di bawah pohon sakura yang masih rindang oleh daun ini, terdapat sebuah batu nisan yang sudah di tumbuhi oleh rumput liar, namun masih terawat. Tidak hanya itu, disekitarnya juga di tumbuhi bunga bunga liar yang menambah kesan sejuk.

Aku berdiri didepan nisan tersebut. Nisan yang bertuliskan  'kim suu ri'. Suri adalah seseorang yang sangat berharga bagiku. Separuh dari jiwaku. Aku berbagi hidup bersama dengannya. Seseorang yang... aku tak tau lagi bagaimana mendeskripsikan bagaimana berartinya Suri untukku. Aku meletakkan se-bucket bunga lili putih yang sempat aku beli di perjalanan, di depan makamnya. Bunga kesukaanya. Mau warna apapun, jika itu lili dia akan menerimanya dengan suka cita.

"Suri-ya. Bagaimana keadaanmu disana? Aku harap Tuhan selalu menjagamu." Aku menitikkan air mata saat mengucapkan itu. Sungguh aku sudah ikhlas dengan kepergian Suri. "Aku senang jika kamu tidak lagi merasakan sakit yang berkepanjangan itu." Aku mengusap kepala makam itu dengan lembut, seakan akan aku sedang mengusap kepala Suri. Aku menundukkan kepala ku untuk berdoa agar Suri tenang di Sana. "Maaf aku baru bisa menemuimu. Sungguh aku sangat sibuk. Maafkan aku." Lantas aku berdiri dan mundur untuk memberi ruang pada Namie untuk dapat mendoakan Suri.
.
.
.
.
.

TBC

hai hai.... aku bawa kisah lama yang di remake jadi baru.

Pendek banget ya???

Hahaha... sengaja biar keren aja gitu..(bilang aja kalo emang males nulis)

Gimana??? Lanjut atau nggak??

Don't forget to vote and comment guys...

Love, JoJoon💜