bagian 8

216 30 3
                                    

Kalian masih ingat tentang audisi yang diikuti oleh Suri??
Sayangnya ia tidak bisa melanjutkan audisinya. Bukan karena ia ditolak atau gagal. Bukan.
Tapi karena penyakit yang tiba tiba menyerang tubuh Suri.

Seminggu setelah audisi, daya tahan tubuhnya melemah. Penyakit yang tidak pernah terbayang olehku, bersarang di tubuh Suri. Ayah dan ibu terlihat tenang dalam menangani Suri yang sedang colaps saat itu. Aku panik. Tentu saja. Karena aku yang berada paling dekat dengan Suri saat itu.

"Ayah!! Ibu!!" Aku berteriak kesetanan saat mendapati Suri terbaring lemah di atas ranjangnya dengan napas yang tersendat sendat, tubuhnya kejang dan batuk batuk. Kejadian itu terjadi sangat cepat. Aku tidak bisa memproses apa yang sedang terjadi. Ayah sudah mengangkat tubuh lemas Suri dan membawanya ke mobil.

"Namjoon. Kamu tunggu Namie pulang. Setelah itu susul ayah juga ibu ke rumah sakit." Aku mengangguk karena masih terkejut. 'Apa yang kau lakukan bodoh.' Aku langsung tersadar, berlari mengejar ayah dan juga ibu yang sudah sampai di depan pintu mobil. "Ayah tunggu, tapi.."

"Namjoon..." ibu berbicara teramat lembut kepadaku. Aku hanya menundukkan kepala sebagai jawaban. Ibu tidak marah. Ia hanya mengingatkanku untuk tetap berfikir tenang.

Kulihat jam sudah menunjukkan pukul setengah satu siang. Tiga puluh menit lagi Namie pulang dari sekolah. Aku menuju dapur untuk mengambil air putih. 'Tenang Namjoon. Tenang. Ayah dan ibu pasti tau apa yang harus mereka lakukan. Kau tidak boleh panik.' Aku berusaha untuk menenangkan diriku sendiri. Cukup lama aku duduk di meja makan sampai suara Namie menyadarkanku.

"Aku pulang......" Aku langsung beranjak untuk menemui Namie yang sedang membuka sepatunya dan meletakkannya di atas rak sepatu.

"Namie.. cepat ganti seragammu. Kita ke rumah sakit sekarang." Aku langsung memberondong Namie yang masih berdiri di depan rak sepatu.

"Ada apa oppa??" Tanyanya bingung. Aku tidak menjawab dan malah menyuruhnya untuk mengganti seragamnya segera. Selagi menunggu Namie bersiap siap, aku menelefon taksi yang akan mengantarkan kami berdua ke rumah sakit.

Sekitar sepuluh menit aku menunggu, taksi yang aku pesan datang. Namie juga sudah siap. Segera saja kami menuju ke rumah sakit.

Perjalanan yang kami tempuh sedikit lebih lama dari waktu yang diperkirakan. Jalanannya macet karena sekarang jam makan siang. Tak berselang lama, ayah mengirimiku pesan yang isinya jika ia dan ibu ada di ICU. Jadi nanti saat sudah sampai aku tidak perlu repot repot untuk bertanya.

Setelah membayar argo untuk taksi yang kami tumpangi, kami segera berjalan memasuki rumah sakit dengan perasan was was. Namie tidak bertanya banyak karena aku tadi sudah menjelaskan padanya bahwa Suri colaps dan aku masih tidak tau apa yang terjadi pada Suri sebenarnya.

"Ayah.. Ibu.."  Nami berlari ke arah ayah dan juga ibu yang setia berdiri di depan pintu ruang ICU. Raut cemas jelas terlihat di wajah keduanya.

"Bagaimana keadaan Suri, ayah??" Aku menghampiri ayah yang sedang duduk di kursi tunggu depan ICU.
"Masih ditangani oleh dokter. Beruntung Suri cepat dibawa ke sini."

"Memangnya Suri sakit apa yah??" Ayah memandangku lama sebelum menghela nafas lelah.

"Suri mengalami *limfoma. Sebenarnya ayah tahu sudah sejak 8 bulan yang lalu. Tetapi, satu bulan terakhir kondisinya sudah mulai membaik. Ayah tidak tahu kenapa tiba tiba saja Suri colaps seperti tadi." Aku mematung mendengar penjelasan ayah. Tunggu,, apa tadi?? Limfoma?? Itu---tidak mungkin.

"A-ayah." Tiba tiba saja Namie berdiri di sampingku. Aku terkejut karena tidak menyadari kehadirannya.

"Noon--noona kenapa??" Bicaranya masih terbata bata. Terlihat sangat terkejut, juga takut. Aku yakin Namie sudah mendengarnya. Dia pasti juga tahu apa itu limfoma.

"Namie. Hey.. tenanglah. Aku yakin jika Suri pasti bisa sembuh. Ayah bilang, penyakit Suri masih dalam tahap awal. Jadi pasti bisa ditangani dengan cepat." Aku memeluk Namie seraya mengusap punggungnya yang bergetar. Aku sama terpuruknya dengan Namie. Tapi aku masih mencoba untuk tetap berfikir positif.
.
.
.
.
.
.













TBC

*Limfoma adalah jenis kanker yang muncul pada sel limfosit, yaitu sel di sistem kekebalan tubuh yang memerangi infeksi, dan ini termasuk kelenjar getah bening, limpa, timus, sumsum tulang, dan bagian lain dari tubuh.

Lebih spesifik, limfoma adalah suatu kondisi dari sistem limfatik yang seharusnya menjadi jaringan yang memerangi penyakit dalam tubuh Anda.
Limfoma artinya limfosit berubah dan berkembang di luar kendali.

Limfoma terdiri dari berbagai jenis, tetapi dua kategori utama dari limfoma adalah limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin.

.
.
.
Wauuuuuuuuuu... lama banget ya aku update.. maaf *sungkem *lagi *samareaders

Gimana pendapatnya tentang chap ini??

Ada yang mengganjal??

Next?? Vote!!

Love JoJoon💜

Changes > KNJ (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang