bagian 7

248 34 4
                                    

"Namjoon-ah. Ternyata kamu bisa sakit juga ya~~ kkkk" Samar samar aku mendengar suara seseorang di sampingku. Suaranya terdengar familiar. Aku merasakan ada yang sedang mengusap rambutku lembut. "Apa kamu masih merasa sakit??" Seseorang itu masih setia mengusap rambutku. Rasanya nyaman dan terasa sedikit mengambang. Rasanya seperti antara mimpi dan kenyataan. Sangat samar. "Jun.. cepat sembuh ya~~" Aku tersentak saat mendengar kalimat terakhir. Secepat kilat aku membuka mata dan menemukan Taehyung yang sedang tidur tiduran di ranjangnya. Ahh.. kepalaku berdenyut sakit. Mungkin ini hanya efek karena aku sedang demam.

"Sudah bangun hyung?? Apa kau sudah merasa baikan??" Taehyung menarikku kembali dari lamunanku. Aku mengangguk dan langsung melenggang ke kamar mandi. Tapi sebelum itu, aku melirik jam yang ada di nakas. Sepuluh lebih sepuluh. Aku tertidur kurang lebih 3 jam. Rasanya badanku sudah lebih sehat dari tadi. Obat yang Jin hyung berikan ternyata manjur juga. Beruntung sekarang masih dalam waktu libur. Jadi tidak ada acara yang harus di batalkan.

"Kau mau cerita hyung??" Aku mengangkat alis tidak mengerti. Baru keluar dari kamar mandi dan Taehyumg sudah melontarkan pertanyaan ambigu seperti itu.

"Cerita apa??"

"Apa saja. Terserah hyung." Aku tidak terlalalu mendengarkan ocehan Teahyung. Anak itu terlalu random.

"Aku tidak tau dan tidak ingin bercerita apapun padamu." Finalku. Aku melangkah keluar kamar meninggalakn Taehyung yang hanya bersikap acuh.

Aku hanya menemukan Jin hyung dan juga Hoseok di ruang tengah sedang menonton televisi.

"Mana yang lain??" Tanyaku pada mereka.

"Omo.. kau mengagetkanku." Itu Hoseok. Karakternya memang begitu. Gampang terkejut dan juga takut. Sering melamun atau mungkin fikirannya saja yang sering kosong. Aku tidak memikirkan Hoseok sejauh itu.

"Makanya jangan terlalu serius Hobi-ah."

"Bagaimana perasaanmu saat ini?? Masih ada yang sakit??" Jin hyung kembali mengecek suhu tubuhku. Aku menggeleng dan menyandarkan punggungku ke sandaran sofa.

"Hobeom hyung sebentar lagi datang. Tadi aku sudah memintanya untuk mengantar kita ke rumah sakit." Aku mengangguk sebagai jawaban.

Tak lama setelah itu, terlihat Jungkook dan juga Jimin yang keluar dari kamar Jungkook. Sepertinya mereka habis bermain game.

"Sudah enakan hyung??" Aku menoleh ke arah Jungkook yang duduk di kursi seberangku.

"Hemm.. nanti sore kita sudah bisa latihan." Jawabku.

"Yahh.... bukannya kita masih libur?? Kenapa masih latihan??" Ini Jimin. Tampak sekali raut kecewa di wajahnya. Aku yakin jika ke dua anak manusia ini hanya menghabiskan waktu libur dengan bermain.

"Ya... jika kau tidak mau, aku bisa saja meminta Sejin hyung untuk menarik mu keluar dari dorm. Atau kau mau Bang Shi Hyuk yang menjemput?? Aku tidak masalah." Aku hanya menggoda Jimin saja. Tidak mungkin aku meminta Bang Shi Hyuk hanya untuk menjemput anak Busan ini. Sangat tidak mungkin. Apalagi dengan alasan sepele.

"Tidak hyung... bukan begitu maksudku. Aish.." Jimin mencak mencak karena mengira aku tidak mengerti apa yang dia katakan.

"Kkkkkkk... kalau begitu jangan bandel."

............

Seperti kata Jin hyung tadi, siang ini aku akan pergi cek up ke rumah sakit. Sebenarnya bukan hanya aku tapi seluruh member juga melakukan pemeriksaan rutin ini. Pemeriksaan yang akan semakin intens jika menjelang tour seperti ini.

Kami semua mengenakan masker dan juga pakaian tertutup, tentu saja sebagai bentuk penyamaran. Kami tidak mau membuat keributan di rumah sakit.

"Kalian ke ruangan yang di sana. Aku mau mengantar Namjoon ke dokternya." Dokter yang menangani ku dan juga member yang lain kali ini berbeda. Tentu saja, aku baru saja terserang demam dan harus diperiksa lebih lanjut. Takut ada hal lain yang tidak diinginkan.

"Baiklah." Koor mereka bersama. Berjalan beriringan yang di pimpin oleh Jin hyung. Sedangkan aku mengekor pada Hobeom hyung.

"Kamu duduk dulu ya. Hyung mau bicara sama dokternya dulu." Aku mengangguk mengiyakan. Hobeom hyung duduk di kursi depan meja dokter, sedangkan aku duduk tak jauh dari sana. Tapi tetap tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.

"Namjoon-ssi."

"Nee dokter."

"Kamu bisa duduk di atas tempat tidur itu. Saya mau mengecek tekanan darahmu dulu." Aku mengangguk dan beranjak menuju tempat yang di tunjuk dokter tadi.

"Apa yang kamu rasakan sekarang??" Dokter itu bertanya seraya mengecek tekanan darahku. "Hanya sedikit lemas dok. Tapi kurasa ini jauh lebih baik dari tadi pagi." Dokter hanya mengangguk mendengar penuturanku. "Apa ada yang kamu rasakan sebelum ini. Maksud saya tadi malam atau mungkin kemarin??"

"Tadi malam rasanya tenggorokan saya sedikit sakit. Tapi saya meminum air putih untuk menghilangkannya. Dan untungnya itu membantu."

"Baikalah. Biar saya periksa tenggorokanmu dulu. Apa kamu pernah mengalami radang sebelum ini??"

"Pernah dok. Tapi itu sudah lama sekali. Aku pikir itu sudah sembuh."

"Apa yang kamu makan sebelum ini?? Atau tempat yang kamu kunjungi??"

"Tidak ada yang aneh dok. Owhh.. kemarin siang aku minum jus. Tapi esnya sedikit. Apa itu berpengaruh dok??"

"Ya. Tapi sepertinya tidak hanya es, cuaca yang terlalu terik bisa menjadi penyebab radaang tenggorokan juga. Aku akan memberimu resep dan juga daftat makanan yang harus kau hindari. Tapi kau tenang saja, ini tidak akan mengganggu aktifitasmu." Dokter itu kembali ke meja kerjanya dan menuliskan resep obat untukku. Tak lupa daftar panjang makanan yang harus aku hindari untuk saat ini. Ia memberikan resep tersebut pada Hobeom hyung untuk ditebus.

Syukurlah ini hanya radang biasa. Aku takut sekali kalau malah aku yang akan mengacaukan jadwal Bangtan.
.
.
.
.
.
.
















TBC
Huaaa.... lama banget ya update nya. Maaf *sungkem

Typo mohon dimaklumi🙏

Gimana menurut kalian capt ini??
Makin membosankan kah??
Makin gaje kah??
Makin (isi sendiri)

Next?? Vote!!

Love, JoJoon💜

Changes > KNJ (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang