"Oppa,, kau jadi pulang hari ini??" Namie bertanya seraya menata makanan diatas meja makan. Aku melihat kearahnya. Bergumam pelan sebagai jawaban dan kembali lagi pada layar handphone ku. Ia meletakkan menu terakhir ke atas meja makan dan duduk di hadapanku. Sudah dua hari aku di sini, Ilsan. Tanpa kedua orang tuaku. Mereka ternyata sedang pergi ke Busan untuk mengunjungi nenek yang sedang sakit.
"Oppa pulang naik apa?? Perlu aku antar??" Namie meberikan penawaran menarik. Aku berfikir sebentar lalu menggelang.
"Tidak perlu. Aku bisa pulang sendiri." Jawabku mantap.
"Baiklah. Memangnya, jam berapa oppa berangkat??"
"Mungkin sekitar pukul sepuluh pagi. Memangnya kenapa??"
"Kalau begitu biar aku yang antarkan ke stasiun??"
Aku tersenyum seraya mengangguk. Menampilkan dimple milikku. Oh ya, Namie juga punya yang seperti itu, tapi di ujung bibirnya. Sama seperti milik Hobi.
........."Kalau begitu, aku pamit duluan. Hati hati di jalan." Namie berpamitan padaku. Seharusnya aku yang mengucapkan itu terlebih dahulu, bukannya dia.
"Kau juga. Jangan ngebut. Jaga diri baik baik. Kau itu adik permpuanku satu satunya." Kami berpelukan di depan gerbong kereta. Aku tidak peduli dengan orang yang melihat kami.
"Iya oppa. Kau juga. Jangan terlalu lelah. Aku tidak mau jika harus ke Seoul hanya karena kau sakit."
"You know me so well. Hahaha... Ya sudah. Aku berangkat dulu. Bye.." Aku memasuki gerbong dan duduk di salah satu kursinya. Ia melambai ke arah ku, lalu berbalik keluar stasiun. Aku mulai memasang earphone dan memutar lagu. Mengambil notes kecil yang selalu aku simpan di tas kecil yang sering aku bawa. Menulis coretan coretan yang akan menjadi lirik untuk lagu lagu BTS yang aku ciptakan. Mood ku di pagi menjelang siang ini begitu bagus. Tak sampai lima belas menit, satu catatan sudah selesai dan tinggal direvisi saja nantinya.
Selang berapa lama, kereta sudah berhenti di stasiun tujuan. Aku mengemasi barang barang yang aku bawa dan bergegas keluar gerbong. Hobeom hyung sudah menungguku sambil melirik ke arah arlojinya.
"Hyung...!!" Teriakku saat sudah tak jauh darinya. Ia melirik kearah ku dan berjalan menghampiriku.
"Bagaimana di sana??" Tanyanya sambil membantuku mengangkut paper bag yang berisi oleh-oleh untuk para member dan juga untuk Hobeom hyung sendiri.
"Baik. Tapi orang tuaku sedang tidak berada di rumah."
"Mereka kemana??"
"Mereka mengunjungi nenek yang ada di Busan. Aku saja baru di beritahu oleh Namie saat sudah di rumah." Hobeom hyung manggut manggut mendengar penjelasanku. "Ini untuk mu hyung." Aku menyodorkan sebuah paper bag berwarna cokelat yang sedari tadi aku pegang. Ia menerimanya dan mengucapkan terimakasih.
"Kau mau ke suatu tempat dulu, atau langsung pulang??" Hobeom hyung bertanya padaku saat mobil yang kami tumpangi sudah membela jalanan kota Seoul. Aku berfikir sejenak dan menggelang sebagai jawabannya. "Tidak usah hyung. Aku mau langsung pulang saja."
"Baiklah." Ucapnya sebagai jawaban. Ia kembali memfokuskan diri ke jalanan yang padat siang ini dan aku kembali pada fikiran fikiran random-ku.
Sekitar 30 menit duduk di kursi penumpang, akhirnya kita berdua sampai di depan lobi apartemen yang menjadi dorm BTS. Aku turun dan mengambil barang barangku di jok belakang dibantu oleh Hobeom hyung. "Terima kasih untuk tumpangannya." Ucapaku seraya membungkuk sedikit. Hobeom hyung mengangguk dan tersenyum. "Sudah menjadi tugasku. Kalau begitu aku pamit dulu-- oh ya. Beritahu member lain untuk menjaga kesehatannya. Ingat!!Sebentar lagi kalian akan mengadakan tour." Hobeom hyung memberikan sedikit nasihatnya padaku. Aku mengangguk dan mengucapkan terimakasih sekali lagi, sebelum mobil yang di kendarai oleh Hobeom hyung melaju meninggalkan apartemen ini.
Aku berjalan masuk menuju kearah lift yang berada di ujung lobby. Namun saat sedang menunggu pintu lift terbuka, seseorang memanggil namaku cukup keras. "Namjoon-ah..!!!"
Aku menoleh dan menemukan Bang Shi Hyuk yang sedang berjalan kearahku. Keningku berkerut, kenapa Bang Shi Hyuk bisa ada di sini? Pikirku."Ne PD-Nim?" Jawabku seraya sedikit membungkuk.
"Ada yang ingin aku sampaikan padamu. Tapi tidak disini." Aku mengangguk. "Ne PD-Nim. Kalau begitu aku mau meletakkan ini dulu." Tunjukku pada paper bag dan juga tas kecil yang aku bawa. Bang Shi Hyuk mengangguk lalu meninggalkan lobby. Sedangkan aku berjalan memasuki lift yang sejak tadi sudah terbuka.
.
.
.
.
.
.TBC
*fiuh.. lap keringat. Bagian keempat udah jadi. Lama bet ya.... pendek lagi. Hehehe..
Next?? Vote!!
Love, JoJoon💜

KAMU SEDANG MEMBACA
Changes > KNJ (Discontinued)
Fiksi Penggemarketika semua sudah tak lagi sama. Biarkan masa lalu tetap pada tempatnya. . . . . . . . We must move on.. :)) Start 18082018 End ?? Love, JoJoon💜 (Di lanjut pas ada waktu dan ide ya🙇maaf banget buat pembaca yang udah nungguin dan terima kasih s...