Diary longs dusty

Sepotong Daur Ulang

Jam menunjukkan pukul sepuluh, bel istirahat berbunyi. Hari pertama sekolah dimulai, Dita mulai canggung dengan teman barunya di kelas XI IPA 1 karena murid dari kelas X digabungkan agar dapat membangun keakraban dengan kelas X lainnya.
Dan seperti biasa Dita sering datang terlebih dahulu dibanding teman lainnya, dan mengambil tempat duduk di pojok dekat jendela.
Dita kemudian melirik ke arah Risna.
″Risna, yuk ke kantin senior ?″
Hah ? emang kamu berani Dit kesana?
″Berani tau Risna.″, Dengan tidak banyak basa basi Dita menarik tangan Riska.
″Pelan-pelan Dit, ntar Risna jatuh″.
″Sssssssttt!!!! Berisik loh Risna.
Dita menatap lembut ke arah cowok. Rasa penasaran Risna menyelimuti pikiran Dita. Sudah menjadi kebiasaan Risna apabila menatap, pasti akan ada hal yang dilakukannya.
″Dit, tadi kamu ajak ke kantin, trus kenapa menghayal Dit?″
″Ah, nggak kenapa-kenapa Risna″.
″Yuk pesan makanannya sekarang, keburu bel istirahat habis ″.
Setelah dari kantin, tiba-tiba disamperin dengan Zain. Zain itu pacar Risna. Dan Dita mulai dikacangin. Dan lebih kesalnya si Dita karena Zain bawa temannya.
Temannya bernama Saga
″Risna, pacar kamu modus banget yah″?
″Dit tenang, dia orangnya baik kok″.
Dita mulai gemetaran, wajahnya memerah karena cowok yang ingin dikenalin dia, itu tipenya dia.
″Ahhh, gila. Ganteng manis aja nih cowok,″ kata Dita dalam hati″.
Tak lama pria, menyapa Dita, Hai Dit, boleh ke taman sebentar?
Dita masih terdiam. Tidak berani membuka mulut. Hanya rona pipi Dita yang memerah karena takjub sekaligus malu.
Kali ini untuk kedua kalinya, pria itu bertanya pada Dita. ″Hai, boleh ke taman sebentar ?″
″Hah.Apa.Iya.Kenapa?″sahut Dita gelagapan.
Boleh ke taman sebentar?
″yuk, maafin yah tadi Dita melamun″. Celetuk Risna iya Dita kebanyakan ngayal″. Haha..
″Yang bener, nih?″
″I-iya. Hehehe.″
″Makasih, ya.″ Saga menutup percakapan sederhana untuk menikmati perjalanannya menuju taman.