8

997 142 14
                                    

Seminggu kemudian>>

Satu hal yang menggambarkan mata kuliah grammer bahasa Perancis adalah...

Pusing

Sudah berkali-kali Kyungsoo berusaha membedakan kalimat les partitifs dan indéfini atau défini. Tapi gak faham-faham juga, setiap diberi soal selalu terbalik. Ugh, Kyungsoo gemas

Jadi disinilah dirinya sekarang, didepan perpustakaan universitas yang memiliki 2 lantai. Katanya semua pengetahuan yang ia cari ada di sini, tapi entahlah, Kyungsoo bingung. Mau baca sebanyak apapun kalau gak ngerti artinya emang berefek?

"bonjour"

Kyungsoo menoleh kekiri dan menemukan seorang pemuda tinggi yang mulai tak asing baginya sejak 3 hari yang lalu. "bonjour" jawabnya singkat lalu kembali memperhatikan catatan perihal buku apa saja yang harus ia cari

"astaga cueknya, tapi aku suka" kata pemuda itu lalu berdiri disamping Kyungsoo, "sendiri aja nih? Mau ku bantu cari buku?"

"maaf, saya bisa sendiri" jawab Kyungsoo tanpa menoleh

"lagi nunggu someone?" tanya pemuda itu lagi, benar-benar membuat Kyungsoo tak nyaman

Drttt drttt

Tut

"wa'alaikum salam, kakak dimana?" tanya Kyungsoo, melenggang begitu saja tanpa perduli pemuda yang tadi bertanya padanya

"ok, aku kesana, assalamu'alaikum" ucap Kyungsoo lalu menutup telephon, setelah sampai dimeja resepsionis ia menunjukkan kartu anggotanya lalu berjalan menghampiri sebuah mesin khusus untuk mengembalikan buku yang ia pinjam sebelumnya

Grebb

"hei!" pekik Kyungsoo berkat aksi tak sopan pemuda yang sedari tadi ia abaikan, "tolong lepaskan tangan saya kak Kris!"

"ini bakal lepas kalau kamu mau makan siang sama aku nanti"

"maaf saya gak bisa. Aw!" desis Kyungsoo kala cengkraman itu semakin kuat

Srett

"ada apa ini?"

Kyungsoo beringsut mundur berlindung dibalik punggung Chanyeol. Beruntung ia melihat aksi Kris hingga cepat menjauhkan Kyungsoo dari manusia sakit jiwa -menutnya- itu

Jika Chanyeol terkenal karena ketampanan, kecakapan serta otaknya yang genius. Lain halnya dengan Kris, pemuda keturunan Cina itu memang tampan tapi sifatnya yang berandalan dan seenaknya membuatnya di cap jelek oleh warga universitas. Wataknya yang memaksakan kehendak sudah tak asing lagi bagi Chanyeol yang mengenal Kris sebagai rivalnya sedari SMP.

Dan sejak Kris menjadikan Kyungsoo objek pemaksaannya, Chanyeol semakin waspada dengan mahasiswa seprodinya itu.

"lu lagi, lu lagi, sampai enek gua lihatnya"

Chanyeol senyum miring, boda amat sama omongan manusia didepannya. Cuekin aja

"dek, ayo kelantai 2, kakak udah nemu buku yang kamu cari" aja Chanyeol menggiring Kyungsoo meniti anak tangga, tak ada kontak fisik, hanya gerakan tangan yang mengisyaratkan Kyungsoo untuk segera naik. Nilai plus yang Kyungsoo suka dari seorang Chanyeol Park, pemuda itu tak seenaknya

"serius? Aku aja gak tau kek mana bentuk bukunya!" kata Kyungsoo, gak tau kalau Chanyeol tengah menatap dingin Kris yang menatap balik dengan sinis

"gak bakal gua biarin makluk kek Kris berkeliaran terus disekitar Kyungsoo"

"sebenernya mereka ada hubungan apa sih? Kok si Chanyeol itu ada dimana-mana tiap gua mau deketin Kyungsoo. Ah, bodo! Yang pasti, Kyungsoo harus jadi milik gua"

Dompet (ChanSoo) [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang