5

857 146 14
                                    

Tak terasa besok sudah acara

Persiapan yang memakan waktu seminggu sudah selesai 95 persen, 5 persen sisanya terdapat di konsumsi yang tidak bisa disiapkan sejak pagi karena rentan basi

Malam ini, sekarang, Kyungsoo tengah membantu panitia konsumsi menghitung box yang akan diisi camilan. Sedangkan panitia yang bertanggung jawab malah gak tau pergi kemana, katanya sih sebentar tapi sampai sekarang belum juga datang

"800!" girang Kyungsoo selesai menghitung. Habis itu toleh kanan kiri, merasa tidak ada yang bisa ia kerjakan lagi gadis itu terdiam dengan mata bulat yang mengedar keseluruh ruangan

Gak ada orang, batinnya mendapati pintu tertutup rapat. Tanpa pikir panjang -dan merasa tidak akan ada orang masuk- Kyungsoo mencabut jarum yang ada di bawah dagunya, membuat kain saudi warna kuning yang seharian ini melindungi rambutnya dari dunia luar terlepas

"hah~ leganya" gumam Kyungsoo kala rambutnya panjangnya tergerai bebas. Tangannya bergerak menekan tombol 2 pada kipas angin kecil yang berada disampingnya, mengatur posisi kipas angin sedemikian rupa hingga menghadap padanya.

Sejuk

Ceklek

"Astagfirullah!" Kyungsoo refleks menyambar jilbabnya dan mengenakan asal. Si pembuka pintu tertawa

"ini aku!"

"ish, kak Taeyeon!"

"ha ha ha maaf ya. Jangan cemberut dong" ujar Taeyeon kating hukum geli. Tapi tak lama tawanya menghilang, berganti dengan menatap Kyungsoo sendu

"kenapa kak?" tanya Kyungsoo penasaran dengan perubahan sikap Taeyeon. Kating bertubuh mungil itu menghela nafas

"apa kau sudah tau mengenai acara besok? Mengenai, penjamu tamu yang tidak boleh memakai jilbab?"

Deg

"h-ha?" Kyungsoo blank seketika

"rektor menuntut kita untuk netral. Karena para tamu yang datang besok berasal dari latar belakang yang berbeda, hiks. Gimana ini hiks aku... Aku gak mau" tangisan yang sedari tadi Taeyeon tahan tumpah sudah, begitu pula Kyungsoo yang tak tau harus apa

.

"APA?!" syok Chanyeol, "kok bisa rektor segila itu?!"

"gua juga gak tau, ini terlalu mendadak. Semua penjamu tamu adalah muslim dan mereka berjilbab, ini sama saja menjatuhkan harga diri mereka! Kita harus ngelakuin sesuatu biar rencana si rektor gak terealisasi" papar Sehun, "Kai dan seluruh jajaran organisasi birohmah lagi protes di rektorat" tambah Sehun yang sesekali melihat smartphonnya, menanti informasi dari orang suruhannya

"Irene bilang semua penjamu tamu menangis di ruang khusus konsumsi" terang Mark

"Yeol, lu perlu ngomong sama om Suho tentang ini!" ujar Namjoon

Om Suho, adalah panggilan para mahasiswa untuk mr. Park yang terkenal dermawan dan baik hati

"terlalu mendadak, gua juga yakin kalau si bau tanah itu udah ngeracunin otak kolega lain! Kalau pun di acc, pasti butuh waktu, sementara acaranya besok! Ck, kok jadi gini sih!" Chanyeol mengacak rambutnya frustasi.

Kyungsoo, Kyungsoo salah satu dari penjamu tamu. Ia harus melihat keadaan gadia itu

"mau kemana Yeol?"

"ruang konsumsi!" jawab Chanyeol dingin, berusaha tahan emosi

Kalau gak ingat dosa aja, sudah dibantai rektor itu

.

Kyungsoo tertidur dipelukan Baekhyun, sesekali terisak dengan wajah berantakan plus jejak air mata tercetak jelas di pipinya

Dompet (ChanSoo) [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang