Chapter 1

13.6K 1.4K 54
                                    

Baekhyunee : 'Selamat tidur, mimpi indah~'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Baekhyunee : 'Selamat tidur, mimpi indah~'

Baekhyunee : 'Selamat pagi, semoga harimu menyenangkan~'

Baekhyunee : 'Bagaimana tugasmu? Sudah selesai?'

Baekhyunee : 'Aku tadi menyapamu. Kau tidak melihatku?'

Baekhyunee : 'Kau lebih suka strawberry atau vanilla?'

Baekhyunee : 'Kau putus? Hahaha. Jangan terlalu dipikirkan.'

Baekhyunee : 'Jangan lupa makan siangmu~'

Baekhyunee : 'Kau memiliki kekasih lagi? Daebak!'





Itu hanyalah beberapa pesan chat yang dikirim Baekhyun pada pujaan hatinya. Yang terkadang di balas, kadang juga tidak. Ia tak pernah protes kalau pun tidak dibalas. Toh dia memang suka mengiriminya pesan. Baekhyun pikir itu romantis.

Jadi, meskipun beberapa kali nomornya di blokir, ia tetap menemukan cara lain untuk mengirimi pesan manis itu untuk orang yang disukainya.

Ia bukannya naif. Bodoh? Mungkin sih, sedikit. Ia tahu betul kalau sosok yang disukainya tidak pernah membalas perasaannya.

Tapi masa bodoh. Memangnya cinta harus selalu di balas? Begini pun ia masih senangㅡ



Chanyeol Park : 'Berhenti menggangguku!'



ㅡapalagi kalau pujaan hatinya tidak pernah lagi memblokir nomornya.





"HIYAAAA! LUHAN, DIA MEMBALASKUUUU!"




e)(o





"Baek, hoi! Mie hitammu mengembangㅡ"

"Hei, Luㅡ" Luhan mengernyitkan dahi melihat Baekhyun berpangku tangan sembari menatap penuh kekaguman pada seseorang yang duduk di pojok kantin. "Bukankah Chanyeol terlihat tampan hari ini? Dia terlihat lebih bersinar dari biasanya. Oh coba lihat hidungnya yang mancungㅡ"


Helaan frustasi keluar dari belah bibir Luhan. Terlalu sering mendengar kalimat pemujaan Baekhyun pada sosok tinggi teman sekelas mereka.


"Astaga, bagaimana dia bisa setampan itu? Sialan!"




Park Chanyeol, taksiran Baekhyun sejak mereka kelas satu SMP. Anggap saja, first lovenya. Yang digilainya selama kurang lebih 4 tahun lamanya.





Awalnya sih Luhan menanggapinya dengan antusias. Well, sahabatnya jatuh cinta. Ia senang mendengarnya. Tapi lama-lama, Luhan merasa frustasi juga. Bagaimana tidak?

Jika biasanya orang yang jatuh cinta itu selalu jaim, tapi Baekhyun justru berkelakuan konyol di depan Chanyeol.

Kalau tidak menari bodoh di depan Chanyeol ketika pemuda itu memenangkan sesuatu, memberikan sebuket bunga atau yang paling konyol adalah mencium Chanyeol pada saat upacara bendera saat kelas dua SMP dulu dan berakhir dengan keduanya berdiri di depan tiang berdera sampai jam istirahat.

Ketika Luhan memarahinya, bukannya takut, Baekhyun justru tersenyum lebar dan berkataㅡ Ah, ciuman pertamaku di dapatkan Chanyeol.

Dan hal yang paling membuat Luhan frustasi adalah sikap Chanyeol pada Baekhyun. Pemuda itu tak pernah bersikap baik pada sahabatnya, karena itulah Luhan tak pernah suka pada sosok Chanyeol.

"Dasar sinting!" Hanya itu yang bisa Luhan katakan.


Bukannya tidak ingin mendukung Baekhyun. Tapi, sahabatnya itu semakin hari semakin gila saja.

Baekhyun bahkan tidak peduli jika Chanyeol memiliki kekasih. Ia tidak peduli jika kekasih-kekasih atau mungkin mantan kekasih Chanyeol mendatanginya dan memberikan tamparan keras di pipinya, menumpahkan jus di rambutnya atau bahkan membuatnya di hukum guru.

Katanya sihㅡ Biar saja. Yang penting Chanyeol melihatku.

"Ugh, gadis itu lagi."

Baekhyun berdecih jijik. Luhan pun mengalihkan perhatiannya dan melihat gadis cantik dari kelas sebelah duduk di samping Chanyeol setelah mengecup pipi pemuda tinggi itu.

Chanyeol membalasnya dengan senyuman yang mana membuat asap keluar dari lubang telinga dan hidung sahabatnya.


"Aku akan kesanaㅡ" Belum sempat Baekhyun beranjak, Luhan mencekal lengannya.

"Jangan bodoh."

"Aku hanya kesana untuk mencakar wajahnya dan akan selesai dalam lima menit."

"Tidak. Duduk." putus Luhan final.

Sahabatnya cemberut dan akhirnya duduk di sampingnya lagi dengan ogah-ogahan. Pemuda manis itu mencampur aduk mienya tanpa berniat untuk memakannya. Pasti ia merajuk lagi, pikir Luhan.

"Chanyeol tidak akan peduli bahkan jika kau mencekik kekasih barunya itu. Kau tidak lihat seringaiannya seminggu yang lalu? Ugh, menyebalkan. Jangan jadi idiot lagi di depannya, mengerti!" ancamnya layaknya seorang ibu. "Lagipula apa sih bagusnya si playboy itu."

"Cerewet sekali." cibir Baekhyun. "Dari segi mana pun dia itu sempurna!" belanya.

Matanya berbinar ketika menatap kearah Chanyeol. Seolah ada ribuan bintang tercipta di maniknya dan itu membuat Luhan mual.

"Terserah."

[☑]『 ꜰᴏᴏʟɪꜱʜ ᴄʀᴜꜱʜ 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang