Chapter 2

7.8K 1.3K 32
                                    

"Park Chanyeol!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Park Chanyeol!"

Chanyeol tak perlu menoleh hanya untuk menebak siapa gerangan yang memanggilnya sok akrab. Siapa lagi kalau bukan cecunguk kecil yang membuntutinya sejak mereka masih ingusan.

Dengan langkah ringan, ia melewati sosok itu tanpa menoleh sedikit pun. Ditariknya tali ranselnya dan mendengus ketika langkahnya disamai oleh kaki pendek pemuda manis itu.



"Pulang bareng ya?"

"...."

"Tidakkah kau pikir tugas Pak Kim tadi terlalu susah?"

"...."

"Chanyeol, aku ingin ice cream! Ayo mampir ke kedai depan sekolah?"

"Tidak." Baekhyun cemberut.

Namun hanya beberapa detik sebelum akhirnya ia kembali tersenyum lebar. Dengan kurang ajar ia berjinjit dan mencium pipi Chanyeol membuat pemuda itu terkesiap dan menghentikan langkahnya.

Ia melirik keadaan sekitar dan melihat banyak pasang mata menatap kearah mereka.

"Apa yang kau lakukan?!" desisnya tidak terima. Bukannya merasa bersalah, Baekhyun hanya nyengir.

"Memberimu hadiah." jawabnya sembari menggedik bahu. "Ayo temani aku~" rengeknya dengan wajah dibuat seimut mungkin.

"Tidak!"

Baekhyun sedikit melompat lalu membentangkan tangannya di depan Chanyeol untuk menghentikan langkah pemuda tinggi itu. Menatapnya dengan wajah semelas mungkin.

"Chanyeol, please~"

"Menyingkir dariku!"

Bibir Baekhyun kembali melengkung ke bawah. Lengannya jatuh dengan tak bersemangat. Chanyeol memilih untuk menyingkir segera mungkin dan melanjutkan langkahnya. Ia ingin segera pulang dan tidur.

Namun, langkahnya semakin melambat ketika tak ada langkah lain menyamainya. Kemana si cecunguk itu?

"Hati-hati di jalan! Jangan lupa makan siang!" teriak pemuda manis itu tanpa tahu malu. Wajah Chanyeol memerah ketika mendengarnya.

Bagaimana tidak?

Seluruh sekolah menatap mereka. Ia ingin pindah sekolah saja rasanya.




e)(o





Chanyeol melempar ranselnya di lantai sebelum akhirnya merebahkan dirinya di atas ranjang kesayangannya dengan wajah terbenam di atas bantal. Hari ini tidak terlalu banyak kegiatan tetapi ia merasa begitu lelah.

Hampir saja ia menutup mata sebelum akhirnya suara chat masuk membuatnya tersentak. Dengan wajah malas ia bangun dari ranjangnya dan meraih tasnya malas-malasan.

Awalnya ia mengira itu pesan dari kekasihnya, namun nyatanya itu pesan dari cecunguk kecil sialan itu.



Baekhyunee : 'Apa kau sudah sampai?'

Bunyinya.



"Ash, dia benar-benarㅡ" dengan penuh penghayatan, ia menekan-nekan tombol untuk membalas pesan itu.

Ekspresinya benar-benar seperti tengah membunuh seseorang. Ia lelah, sekarang ditambah rasa kesal. Ia mengetik beberapa kalimat umpatan namun menghapusnya dan menggantinya dengan kalimat lain.

Beberapa kali ia melakukan itu hingga akhirnya ia menekan tanda send setelah memastikan kalimatnya akan cukup menyebalkan bagi Baekhyun.

Chanyeol Park : 'Hm'

Ya, hanya dua huruf itu yang ia kirim.

Baekhyunee : 'Baiklah. Jangan lupa makan siang~'

Chanyeol Park : 'Cerewet!'

Baekhyunee : 'Perhatian sekali~'



"Hah? Dasar sinting!" umpatnya sebelum membalas pesanku penuh perasaan.




Chanyeol Park : 'Thefck?!'

Baekhyunee : (read)



Chanyeol menunggu selama beberapa menit namun Baekhyun hanya membaca pesannya tanpa ada balasan.

Menggerutu dalam hati, kemudian beberapa detik setelahnya, tersentak oleh rasa malu. Merasa konyol karena menunggu balasan cecunguk sialan itu, akhirnya ia memilih untuk memejamkan matanya dengan rasa kesal yang ia tak mengerti.

[☑]『 ꜰᴏᴏʟɪꜱʜ ᴄʀᴜꜱʜ 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang