❄3. Cewek Gila

483 31 0
                                    

"I Smile like an idiot when I think about you...."

*******

Feby, menatap cowok yang sedang duduk di barisan paling belakang dengan penuh senyuman. Cowok yang baru di ketahui bernama Febian Anggara itu sedang duduk bersandar di kursi paling belakang pojok dengan mata yang tertutup, sebuah earphone terpasang dikedua telinganya.

Melihat kondisi kelas yang masih kosong tanpa penghuni, Feby tersenyum makin lebar. Ia kemudian menatap ke sekitar koridor yang juga masih sepi. Tentu saja, sekarang barulah pukul 06.20, orang bodoh mana yang mau datang sepagi ini ke sekolah.

Berarti gue termasuk orang bodoh dong?

Feby menepis fikiran konyol itu. Dia kemudian melangkah ke dalam kelas 11 MIPA 1 dengan langkah sepelan mungkin, jangan sampai mengusik cowok berwajah super tampan yang sedang tidur-tidur manja itu.

Feby mengambil tempat duduk di hadapan Angga, ia menaruh sikunya di meja yang menjadi pembatas mereka sembari bertopang dagu. Rasanya Feby membutuhkan pasokan oksigen lebih saat ini, menatap wajah putih mulus tanpa satupun jerawat dan noda itu dari dekat membuat Feby sedikit merasa cemburu. Makhluk tuhan mana lagi yang kau dustakan!.

"Kok lo bisa seganteng ini sih?" Feby bertanya sepelan mungkin, tak ingin mengusik tidur cowok itu.

"Tidur aja lo masih ganteng. Di kurangin dikitlah, gak baik kalau cowok ganteng terlalu over."

Feby, merasa gemes melihat wajah tampan itu. Ingin sekali rasanya mencubit pipi mulus tanpa noda itu. "Ihhh, mukanya jangan kayak minta dicium gitu!" Feby masih bersuara sepelan mungkin.

Namun, yang tak disangka-sangkanya mata yang awalnya tertutup rapat itu tiba-tiba terbuka dan menatap tepat dimanik mata Feby yang terkejut.

Monyet! Ketahuan deh.

Feby berdehem sejenak meminimalisir rasa terkejut yang masih ia rasakan apalagi tatapan tajam dari Angga membuat cewek itu merasa sangat gugup. "Hai, Lo udah bangun? Udah makan belom? Kalau belum ayo ke kantin, gue yang traktir deh. Tadi pagi gue dikasih uang lebih, mau gak?" Cecar Feby sembari tersenyum semanis mungkin.

Angga, menatap aneh cewek dihadapannya. Dalam sekali lihat cowok itu tahu, bahwa Feby adalah tipe cewek yang paling di hindarinya. Cerewet dan berisik. Ia melepaskan earphone yang dia pakai namun tidak mendengarkan musik apapun, jadi ia bisa mendengar ucapan-ucapan absurd Feby.

"Lo gila."

Setelah mengucapkan dua kata paling kejam yang baru kali ini diterima oleh Feby, Ah tidak, ini yang kedua kalinya mengingat cowok itu juga mengatainya 'Aneh' sewaktu di runha sakit. Cowok itu kemudian melenggang pergi meninggalkan Feby yang masih terpaku ditempatnya.

Mengerjapkan matanya beberapa kali, Feby kemudian mulai tersadar. Ia berdiri dengan cepat mengejar Angga yang akan meninggalkan kelas,
"Tunggu-tunggu!" Feby, menahan sebelah tangan Angga namun dengan kasar dihempaskan dengan kasar oleh cowok itu. Ia menatap dingin wajah Feby, membuat cewek itu meneguk ludahnya susah payah.

Tuh mata nyeremin amat.

"Jangan. Sentuh. Gue." Angga berkata penuh penekanan.

"Oke-oke gue gak bakalan nyentuh lo. Jadi, lo mau ke kantin gak bareng gue?" Feby kembali menampilkan wajah penuh senyumnya yang biasanya berhasil membuat kaum-kaum adam mimisan ditempat.

Angga mendengus, merasa hari ini ia terkena sial karena bertemu cewek aneh sok kenal dihadapannya itu. "Gue gak kenal sama lo."

Feby, menghadang langkah Angga saat cowok itu baru saja akan melangkah pergi. Feby mengabaikan tatapan menusuk Angga yang seakan-akan siap mengulitinya kapan saja, cewek berambut sepinggang itu mengulurkan tangannya "Kalau gitu kita kenalan sekarang, Gue Febriani Anala Puti anak 11 IPS 3 calon pacar masa depan lo." Feby memperkenalkan diri dengan senyum percaya diri yang menghiasi bibirnya.

R E A S O NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang