three

172 20 2
                                    

Happy Reading^^

-TIGA-

'Called You'

***

"Yeobseo?"

"Hai.. Namjoon"

"Ya.. ada apa lagi kali ini?"

Lelaki dengan rambut coklatnya itu sedang berjalan pada kerumunan pejalan kaki dengan berbeda beda arah itu. Mereka punya tujuan masing-masing.

Lelaki itu belum juga lepas dari ponselnya yang bertengger menempel di telinga. Namun tak hanya itu, tak henti kekehannya terlontar berkali-kali mendengar penuturan dingin dari orang di sebrang sana.

"Bahkan adikku lebih beruntung dari ranpunzel." Ujar orang di sebrang sana.

"Sepertinya tidak seperti itu. Aku malah berfikir bahwa adikmu lebih menyedihkan dari putri rumahan yang tak tahu arah tangga untuk turun. Jangan seperti itu lah, Sugar. Kau harus memberi kelonggaran dia hidup dia juga perlu beradaptasi. Apalagi dia manusia bukan lukisan rumah yang bisa bertahan sampai mati." ujar lelaki berambut coklat itu dengan serius, dia Kim Namjoon.

Terdengar helaan nafas kasar dari sambungan telefon di sebrang sana "baiklah, terima kasih atas saranmu."

Namjoon mengangguk dengan senyumnya yang terlihat manis mampu membuat orang-orang yang melihatnya menjadi salah fokus saat berjalan. "Iya.."

Hening sesaat beberapa detik setelahnya.

"Ah.. ya, Sugar kapan kau akan kemari?"

"Secepatnya. Lagi pula aku punya rencana satu minggu ke depan aku akan ke Korea, aku rindu dengan mendiang ibuku disana"

Namjoon terkekeh, "yaa.. cepatlah sebisa mungkin. Sudah lama aku merindukan mu!"

Orang yang bernama Sugar di sebrang sana terkekeh, membuat Namjoon terkekeh juga mendengar Sugar jarang sekali untuk menyebar senyum maupun kekehan sekilas saja. "Yak! Doa kan saja temanmu ini!" Seru Sugar.

"Baiklah senang-senanglah di sana. Jaga dirimu baik-baik!"

"Sama juga dengan mu. Baiklah aku pamit masih banyak urusan lain lagi yang belum terselesaikan!"

Namjoon mengangguk meski Sugar tak melihat itu semua dia tahu bahwa Namjoon mengangguk mengiyakan.

Dan sambungan telepon terputus sepihak.

Setelah sudah kembali pada home screen layar ponselnya, Namjoon kembali mebuka aplikasi contac dan menghubungi seseorang lagi di sana.

"Yeobseo?"

"Kau dimana?" Namjoon menanyakan cepat saat adiknya itu mengangkat sambungan telepon darinya.

Kim Taehyung orang di sebrang sana melirik orang dengan penuh perbannya ini sesaat, sebelum tersadar bahwa sambungan telepon masih terhubung.

"Eoh? Aku sedang di apartemen Yoora."

Namjoon tersenyum mendengar penuturan itu, "baiklah, aku akan segera ke sana. Jika kau berbohong akan ku cap kau sebagai adik terjujur yang pernah kumiliki. Taehyung."

Sedangkan Taehyung menjadi tak enak telah membohongi Namjoon, tepaksa, dia terus memutar otak bagaimana dia cepat sampai di apartemen Yoora.

Diliriknya Yoora yang sudah keluar dari toilet. Segera dia membalas dengan percaya ke pada Namjoon.

"Baiklah hyung, akan ku tunggu ke hadiranmu!" Seru Taehyung langsung mematikan sambungan telepon di sebrang sana tanpa harus meminta izin untuk memutus sepihak.

Taehyung bangkit dari duduknya, sejenak menatap lelaki yang sedang duduk di brankar itu dengan heran. Sesekali alisnya bertaut seolah berfikir keras.

"Kau benar tidak ingat namamu?" Tanya Taehyung memastikan. Ketahuilah sudah berkali-kali Taehyung mengatakan hal yang sama dalam sejam, hanya untuk orang yang ada di hadapannya sekarang.

Lelaki itu hanya menggeleng.

Taehyung menghela nafas kasar, dan mengambil jaket serta kunci mobilnya. "Yoora, kita harus segera ke apartemen mu!" Telak Taehyung cepat sedangkan Yoora membelalakan matanya kaget dengan sifat Taehyung yang mendadak aneh dan seenaknya.

"Wae? Ada apa mem--

"Namjoon hyung akan segera ke apartemenmu!" Yoora tambah membelalakan matanya, sedangkan lelaki yang penuh dengan perbannya itu pun hanya bingung, heran dengan yang di bicarakan ke dua orang di hadapannya.

Taehyung, melirik orang di hadapannya itu sesaat. "Jimin."

Yoora menoleh cepat, mendengar kata itu seperti tidak asing untuknya. "Jimin?"

Sedangkan Taehyung sekarang sudah menghadap Yoora sempurna, menatapnya heran penuh tanya. "Aku akan memberikan nama Jimin untuk orang itu!"

"Mwo?!"

Taehyung tak acuh, mengabaikan teriakan shock dari Yoora. "Ayo, Jim. Sudah saatnya kau pulang." Ujar Taehyung sambil menurukan Jimin dari brankar. orang yang baru saja di berikannya nama 'Jimin' itu.

"Wae? Mengapa harus Jimin?"

"Karena dia cantik seperti Jimin AOA." Ujar Taehyung tak acuh. Tak peduli dengan mimik Yoora sudah menyedihkan, lebih menyedikan dari cinderella yang kehilangan sepatu kacanya.

"Dia pria tak mungkin dia cantik, lihatlah badan sebesar itu kau berpendapat dia cantik, eoh?" Bantah Yoora tak terima, Taehyung terus membopong Jimin sampai kursi roda, dan mendorongnya keluar.

"Bahkan dia lebih cantik darimu, yang tak mempunyai lekukan tubuh, seperti seharusnya!" Setelah mengatakan itu, Taehyung hilang dari daun pintu yang sudah tertutup, meninggalkan Yoora dengan emosi yang sudah menggebu, tak lupa tanda tanya besar pada Jimin yang tak mengerti arah pembicaraan mereka.

"BEDEBAH!"

***
Setelah meminta izin kepada si dokter Jung Hoseok, kini Yoora, Taehyung, dan juga Jimin di dalam mobil arah pulang ke apartemen Yoora yang mereka tuju.

Tak semulus jalan datar yang teraspal yang sedang di pijak, justru Taehyung memanfaatkannya mengendarai mobil dengan kecepatan maksimal, bersyukurlah karena sekarang jam-jam orang sedang bekerja membuat jalan penuh peraturan itu sedikit lengang.

Tak henti Yoora berteriak untuk Taehyung membawa mobilnya dengan sabar, kalau seperti ini bisa menyakiti dirinya sendiri bukan hanya itu Taehyung bisa saja membuat nyawa Yoora dan Jimin melayang sekarang.

"OPPA! PELAN-PELAN LAH!" Teriak Yoora yang tak dapat gubrisan dari Taehyung entah mengapa untuk seharian ini Taehyung suka sekali tidak mendengar maupun membalas perkataanya.

Jimin yang duduk di belakang sendiri itu pun hanya diam tak berkutik, meski jantung yang sudah berdebar kencang dan kepala yang sudah penat terus berputar.

"OPPA HENTIKAN! KAU MEMBAWA NYAWA ORANG LAIN!"

Hening hanya suara Yoora dan klakson mobil yang mendominasi perjalanan mereka.

"TAEHYUNG!" Teriak Yoora lagi, membuat Taehyung melirik sinis Yoora dengan ucapan tak sopa yang di lontarkannya barusan

"Jaga ucapanmu! Diam tak usah banyak bicara lagi!"

Hening, kalau sudah seperti ini Yoora tak mampu berkutik lagi, lihat tatapan sinis yang menusuk penuh gerak itu.

***

Please, VOTEMENT^^

10 Maret. 2018.


Chukae buat om yoongi yang ultah kemaren🎂🎊🎉. Wish all the best for you.

-Min Yoongi's day.

🗻PS: CERITA INI TELAH DI REVISI.
-Rab, 21 Maret 2018

Yang di revisi pun semuanya beda, alur, kisah, dan cerita-cerita di dalamnya.

Serindipity ⚫ JIMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang