02. Park Jimin

256 24 3
                                    

HAPPY READING^^

-DUA-

"Lebih tepatnya dia orang asing yang terlihat mengerikan."

***

"Bagaimana bisa kau menemukan orang itu?" Tanya Taehyung cepat ketika mendapati dirinya duduk diruang tunggu rumah sakit.

Yoora masih saja menangis, seolah kerabatnya yang di dalam sana.

Taehyung mendesah, "sudahlah.. hentikan tangisanmu itu, lagi pula ini juga bukan kesalahanmu" ujarnya mengusap-usap punggung Yoora sabar.

Yoora menyeka air matanya, tapi masih saja air mata itu terus mengalir. "A-aku ta-takut" dan setelahnya tangisnnya malah makin menjadi.

"Aigo! Sampai kapan ini berakhir" gumamnya "takut apa yang kau permasalahi?"

"Aku ta-takut jika o-orang itu m-elaporkan k-ku ka-kalau aku ya-ng mel-lukainnya." isakan Yoora pun memenuhi kembali gendang telinga Taehyung yang sudah berdenyut sedari tadi.

"Sudahlah lebih baik kau tenang dulu, dia tidak akan melaporkanmu. Tenang la.."

"Bagaimana kau bisa-sa ber-anggapan sep-seperti itu?" Tanya Yoora dalam lirihnya.

Lagi-lagi dan lagi, Taehyung menghela nafas lasar jengkel "lagi pula dia pasti juga ingat bahwa dirinya terluka sebelum kau menyelamatkannya. Kalo dia mengelak, ada aku juga Hoseok yang menjadi saksi"

Yoora langsung menyeka air matanya, lalu tersenyum "ah.. benar juga."

"Ada apa dengannya..." pikir Taehyung.

Sepersekian jam hening, tak ada yang bersuara.

Tak ada lagi suara tangis Yoora yang memenuhi pendengaran, tak ada lagi pula suara suster yang terus bolak-balik menegur mereka.

"Sudah jam berapa ini? Mengapa lama sekali?" Lirih Taehyung melirik jam tangannya. Yoora yang mendengar itu hanya melirik sekilas.

Tak lama suara kriuk ringan dari dalam perut Yoora memecahkan suasana.

"Apa kau tidak makan sedari tadi?" Tanya Taehyung yang menyadari itu. Yoora menggeleng. "Sudah, tapi sepertinya itu tidak cukup untuk menjanggal cacing di dalam sini"

Taehyung pun mengerti, lalu meronggoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa lembar uang di dalam sana "untukmu! Beli makanan sana. Tenang kantin di rumah sakit ini selalu terbuka untuk orang kelaparan sepertimu!"

Yoora menoleh ke arah Taehyung melirik uang yang di sodorkan itu sebentar setelahnya kembali menatap lelaki wajah tanpa dosa di depannya, jengkel "sangat tidak pengertian."

"Gunakanlah kaki dan tanganmu, untuk apa di ciptakan kalau tidak bermanfaat!"

Yoora merampas uang itu kasar, lalu bangkit. "Ku ingatkan kepadamu, jaga ucapanmu itu! Pantas saja tidak ada yang menginginkanmu lagi setelah kau di mencaci mantanmu!"

"Aish! Sialan jaga ucapanmu!" Sentak Taehyung, melirik sinis Yoora.

"Ingat aku tularan dari-mu!"

***

Setelah mencuci tangan Yoora kembali lagi ke meja makan kantin yang sebelumnya sudah di tempati.

"Maaf nyonya, ini pesananmu" Yoora mendongkak menatap sang pelayan bernama Ha Youn itu lalu tersenyum mengiyakan.

Segera di santapnya Kimchi dan samyang yang di pesannya tadi.

Serindipity ⚫ JIMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang