eight

106 16 2
                                    

Happy Reading^^

Jangan lupa vote and komen😄

...

-Delapan-

'Apa ini pantas di sebut moment?'

***

"Dari mana kau mendapatkan kata itu?" Tanya Yoora, dilihatnya Jimin yang sedang mengambil sebuah buku dengan cover tipis yang melapisi kertas buku itu. Yang Yoora yakini itu novel milik Namjoon, karena dia juga pernah melihatnya.

Tangannya dengan lincah memindahkan setiap lembar-lembar buku hingga berhenti di pertengahan halaman, lalu Jimin menunjuknya dan memabacakannya, "kata-katanya seperti ini 'apakah kau mencintaiku' ah.. dan ini 'aku tidak ingin terjatuh karena cinta lagi' jatuh? Apakah cinta itu orang jahat? Apa itu juga alasannya Seokjin hyung tidak ingin memberitahuku?" Tanyanya berenten.

"Mwo?"

Sedangkan Yoora sendiri sedang bergulat dengan pikirannya, apa dia harus menjawab?

Berbeda dengan Jimin yang diam menunggu jawaban dari Yoora

Ditariknya nafas dalam-dalam sebelum menjawab pertanyaan itu. "Hm.. Cinta itu.. ya.. contohnya seperti kau merasa nyaman dan ya kau selalu seri berbinar lalu kau akan rela melakukan apa saja untuk orang itu" jelas Yoora.

Sedangkan Jimin malah tambah bingung dengan alis yang di tautkan, "Seri? Berbinar, itu apa?"

Yoora lagi-lagi menghela nafas kasar, heran, belakangan ini dia sering menghela nafas kasar banyak hanya karena berbicara pada Park Jimin di hadapannya ini, dan lagi-lagi juga Yoora ragu untuk menjawab pertanyaan Jimin, "Berseri itu, rasa bahagia dengan jantungmu seperti berdebar-bedar sekaligus berbinar bahagia ketika kau dekat dengannya."

Jimin tersenyum, beberapa detik selanjutnya Yoora terpaku dengan itu.

"Woah.. apakah aku mencintaimu? Aku bahagia dekat denganmu, jantungku juga berdebar-debar" itu adalah penuturan terpolos yang pernah Yoora dengar seumur hidupnya selain kata-kata Jungkook yang terlalu lepas.

"Aku bahagia dekat denganmu. Baiklah kalau gitu apakah kau mencintaiku?"

Rasanya skakmat Yoora ingin menjadi bayangan untuk kali ini atau bertransformasi seperti kekuatan di Kai EXO ah, pokoknya Yoora tidak ingin ada di hadapan Jimin saat ini.

Yoora tersenyum paksa, seraya tertawa kecil sedikit menenangkan kecanggungan di antara mereka, "ah.. itu beda lagi Jimin, yang kau rasakan itu hanya reaksi kinerja tubuh, setiap manusia itu pasti memiliki jantung yang berdebar yang maksudnya berdetak, juga mungkin kau bahagia dekat denganku, karena aku orangnya mungkin terbilang asik!" Jelas Yoora dengan kekehan palsu yang berharap manjur untuk membuat Jimin meng-iyakan saja.

'Berbicara apa aku tadi?, ah menyebalkan'

Jimin menggaruk tengkuknya tidak mengerti dengan apa yang dijelaskan Yoora, "ah.. aku tid--

"Yak! Saingan! Kau menyukai chagiku?!" Entah dari mana Jungkook tiba-tiba saja muncul dari mana dan dapat izin dari mana bisa masuk kamar orang sembarangan.

"Yak! Jungkook apa-apaa----"

Jungkook tertawa entah maksudnya apa, padahal tidak ada yang lucu. "Kau mencintai Yoora?" Jedanya. " Ah ku tak yakin itu!"

Jimin malah diam, namun setelahnya dia malah mengangguk, "iya!" Jawabnya mantab.

"Hah?" Sontak Yoora dengan Irene bersamaan yang ternyata ada di belakang Jungkook.

Serindipity ⚫ JIMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang