Part. Duapuluh Enam

398 40 10
                                    

Sooyeon menangis dalam diam menahan suara tangisan nya agar tidak terdengar menutup kedua mulutnya dengan kedua tangan nya.

Terjadi keributan di dalam ruangan keluarga.

"Tega sekali kau, TEGA SEKALI KAU MELAKUKAN INI PADAKU, kematian ibumu tidak ada hubungan nya denganku, KEMATIAN IBUMU TIDAK ADA HUBUNGAN NYA DENGANKU ATAU IBUKU, ibuku bersama ayahmu ketika orang tuamu sudah bercerai, IBUKU TIDAK MEREBUT AYAHMU, IBUMU BUNUH DIRI BUKAN KARENA IBUKU"

"Kim Yoo Jin"

"Maafkan aku"

"Benarkah kau seorang manusia? Manusia mempunyai hati tapi kau melakukan itu seperti tidak ada beban dan kau hidup dengan sangat tenang, KAU MENJAUHKAN SOOYEON DARI IBU KANDUNGNYA SELAMA 27 TAHUN"

"Yeobo maafkan aku, maafkan aku" ucap ibu Sooyeon sembari menangis terisak

"Jangan minta maaf padaku, MINTA MAAF PADA SOOYEON"

"Kau mengatakan padaku jika orang tua Sooyeon sudah meninggal, dan kau mengadopsi nya dari panti asuhan tapi ternyata kau menculiknya dari orang tua aslinya, dan kau menculiknya dari adik tirimu" sambung ayah Sooyeon

"SELAMA 27 TAHUN, 27 TAHUN AKU MENANGISI PUTRIKU YANG SUDAH MENINGGAL, andai aku tidak pergi mungkin putriku masih ada disini, andai aku tidak pergi kecelakaan itu mungkin tidak pernah terjadi"

"KENAPA HARUS ANAKKU?! KENAPA BUKAN AKU?! Jika kau membenciku balaskan saja dendammu padaku, KENAPA YOOJIN-AH? WAE?" tanya Eunhee

"karena aku ingin agar anakmu merasakan apa yang aku rasakan, Aku ingin agar anakmu menderita sama seperti apa yang aku rasakan. Tapi semakin lama nuraniku sebagai seorang ibu muncul, aku menyanginya, aku tak ingin kehilangan nya, aku ingin rahasia ini tetap di simpan sampai aku mati"

Sooyeon merasakan bahwa semua tubuhnya gemetaran, Sooyeon benar-benar merasa bahwa hidupnya memang di takdirkan untuk menderita.

"Nona muda!" ujar Ahjumma mendekati Sooyeon

"Apa nona muda baik-baik saja?" tanya Ahjumma

Sooyeon menghapus air matanya "Ne aku baik-baik saja, Ahjumma bisa bantu aku berdiri" ujar Sooyeon

Ahjumma membantu Sooyeon untuk berdiri karena tubuhnya benar-benar lemas.

Pintu ruangan keluarga terbuka semua orang keluar.

Benar saja ada imo Jung yang menatap Sooyeon penuh haru dan Sooyeon menatap mereka dengan mata yang berkaca-kaca tapi penuh amarah.

Saat imo Jung melangkah berusaha mendekati Sooyeon, Sooyeon melangkahkan kakinya mundur membuat imo Jung terkejut.

"Sooyeon-ah eomma---"

"hentikan, jangan bicara lagi!" kata Sooyeon dengan tegas tanpa menatap ibunya

Sooyeon menatap ayahnya "Appa, apa yang harus aku lakukan sekarang" ujar Sooyeon terisak

"Kenapa, KENAPA HARUS AKU, APA SALAHKU" teriak Sooyeon dengan kencang penuh dengan amarah

"Maafkan eomma Sooyeon-ah"

"Selama 27 tahun bagaimana bisa aku memaafkan eomma" ucap Sooyeon

"Apa salahku? Apa dosaku? Kenapa eomma lakukan ini padaku? kenapa eomma"

Ibu Sooyeon hanya menangis tidak bisa berkata lagi.

"Appa" ujar Sooyeon terisak

"Sooyeon-ah tenanglah, tenangkan dirimu, appa kau tau kau sangat terkejut"

Love Me The Same [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang