FLASHBACK ON
Pada waktu itu Aku berumur 15 tahun, kejadian yang terjadi setahun yang lalu.
Dibelakang sekolahku terdapat danau yang dalam, dan di dekat danau tersebut terdapat kursi panjang dibawah pohon yang rindang.
Memang tertulis peringatan untuk tidak mendekat ke arah danau terutama bagi yang tidak bisa berenang, salah satunya Aku.
Aku hanya diam dan melamun, memikirkan seluruh Bullyan mereka padaku, jujur aku ingin membalas tapi aku tidak bisa.
"Eh? Disini rupanya si cupu." Suara seorang perempuan menyadarkan lamunanku. Aku tahu siapa pemilik suara itu, itu adalah Alya. Seseorang yang lebih sering membullyku.
Dan dibelakangnya terdapat dua orang temannya yang setia bersamanya kemanapun.
Aku menunduk, tak berani mendongakkan kepalaku.
Dan tiba-tiba saja dia menarik tanganku ke arah danau, pikiran negatifku muncul.
"Lepaskan ... Aku mohon, " pintaku padanya yang tak dia hiraukan bagaikan angin lalu.
Setelah itu genggaman tangannya terlepas dan, dia mendorongku ke arah danau.
Aku tidak bisa berenang, aku mencoba bergerak kesana kemari. Tapi aku tak bisa dan itu hanya membuang energiku saja, aku mulai terjatuh ke bawah danau. Dasar danau terlihat sangat gelap, Akupun takut. Dan semakin meronta didalam air.
Tenaga dan oksigenku perlahan habis, hingga mataku tertutup.
Dan setelah aku terbangun, aku mendapati diriku berada di kamar panti asuhan. Aku kaget dan heran tapi aku masih bersyukur setidaknya aku masih hidup.
Walau terasa aneh bahkan sangat aneh bagiku, dan tiba tiba saja dileherku terdapat kalung indah nan cantik. Entah darimana asalnya, ingin kulepas tapi tidak bisa sama sekali.
Dan hingga akhirnya kubiarkan itu terpasang
FLASHBACK OFF
Lamunanku buyar saat terdengar ketukan pintu, "Alika, ayo sarapan dulu. " itu suara Ibu panti.
Segera setelah aku terbayang akan kejadian tersebut, aku bangkit dari kursiku lalu berjalan menuju Aula makan. Meski rasa pusing menjalar di kepalaku.
*****
Kini aku berada di Aula makan. Aku duduk dan segera memakan makanan yang terhidang di depanku, anak anak lainnya ada yang tertawa dan mengobrol dengan temannya disamping. Berbeda denganku yang hanya diam dan terus memakan makananku. Aku sesekali melirik ke salah satu anak perempuan yang melihat ke arahku.
Dan tiba tiba saja dia datang dan duduk disebelahku.
"Hai! Kenalin namaku Lily. Siapa nama kakak?" tanya anak perempuan tersebut, matanya sungguh cantik dengan warna biru gelap yang mempesona.
"Namaku Alika," balasku.
"Oh, kak Alika? Kakak temannya kak Sasha ya?" tanya Lily padaku.
"Iya, ada apa?" akupun berbalik bertanya padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Academy Of Magic
FantasyAlika, gadis manis yang hidup di Panti asuhan. Gadis yang bahkan dia tak tahu asal usulnya, bahkan sebuah kalung dilehernya pun ia tak tahu darimana berasal. Hingga ketika dia bertemu seorang gadis yang lebih muda darinya, pandangan akan dunia fanta...