Author POV
"Ini lucu, kalau ibumu tidak baik. Tak mungkin ia menolong nyawa kami bukan?" ucap kucing tersebut yang dijawabi anggukan dari Alika.
Tanpa disadari ada sepasang mata melihat dan mendengar apa yang dibicarakan oleh Alika dan Vero.
Orang itu pun datang mendekati Alika dan Vero sambil berkata, "Umm, lalu dari mana kau tahu bahwa Alika berada disini?"Alika yang menyadari bahwa orang tersebut telah duduk disampingnya dan mulai melontarkan pertanyaan pada Vero.
"Karena aku memiliki seperti sinyal pelacak dimana Alika berada. Ya seperti kode hanya tak terlihat. "
Vero berkata dengan jelas."Lalu kau Alika, mengapa kau terdiam?" tanya orang tersebut.
"Ya, aku hanya kaget saja. Tiba-tiba kak Yuyu datang dan langsung bertanya seperti itu seolah olah mengerti apa yang kami bicarakan. Padahal tadi kak Yuyu masih berada di dapur. " Ucap Alika dengan perasaan yang masih sedikit kaget.
Kaget? Mungkin iya bagi Alika?
'Apa kak Yuyu mendengar pembicaraan kami?' pikir Alika.
Merasa bahwa Alika sedang berpikir bahwa kemungkinan dirinya mendengar pembicaraan Alika dengan kucing tersebut.
Kak Yuyu pun segera berkata kembali,"Tadi aku mendengar percakapan kalian. "
Alika hanya mengangguk mengiyakan perkataan kak Yuyu.
Lalu apa mereka pun kembali dengan pikiran masing masing hingga tercipta suasana hening. Benar benar sepi.
Kruyuk~~~~~~
Suara meminta makan tersebut datang dari kak Yuyu. Ya, sebenarnya aktivitas mengambil makanan di dapur terhenti karena kak Yuyu masih ingin menguping dulu pembicaraan mereka.
Menguping? Iya.
"Hahaha, kakak lapar? Tadi belum makan ya? Pasti karena mendengar pembicaraan kami. " Alika tertawa. Dan pernyataan dari Alika memang benar adanya.
"Hehe, tau aja. " Kak Yuyu menjawab sambil tersenyum malu.
"Hoaam~" suara menguap dari seorang perempuan pun mulai terdengar. Ya itu adalah suara Kak Sasha.
Yang lain? Mereka masih dengan mimpi indah mereka. Entah apa yang mereka mimpikan.
"Loh? Kalian sudah bangun duluan?" tanya kak Sasha. Yang dijawab anggukan oleh Alika.
"Kalian udah makan?" tanya kak Sasha kembali memastikan.
"Iya sudah kak, tadi Alika yang masak. Tuh tinggal ambil aja makanannya di dapur. " Ucap Alika sambil tersenyum manis.
"Makasih ya. "
"Oh iya, Vero! Aku harus segera mempersiapkan keberangkatan ku. " Ucap Alika setelah mengingat bahwa dia belum persiapan dengan apa yang akan dirinya pakai hari ini. Dihari pertama sekolahnya.
ACADEMY OF MAGIC
Sekolah berbasis elit itu sangat Favorit bagi semua kalangan di negeri tersebut.
Fasilitas? Sangat lengkap.Disana bisa ditemukan hutan dibelakang sekolah. Ada taman, perpustakaan dengan ukuran Luas sekali, lapangan yang sangat luas.
Dan sekolah di kerajaan Diamond hanyalah Academy Of Magic tersebut. Tak ada sekolah lain.
Beda kota ya, beda juga sekolahnya.
Membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk mengemasi pakaian dan peralatan. Alika melakukannya sendiri maka dari itu waktu yang dibutuhkan lumayan lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Academy Of Magic
FantasyAlika, gadis manis yang hidup di Panti asuhan. Gadis yang bahkan dia tak tahu asal usulnya, bahkan sebuah kalung dilehernya pun ia tak tahu darimana berasal. Hingga ketika dia bertemu seorang gadis yang lebih muda darinya, pandangan akan dunia fanta...